ᴄɪɴQᴜɪÈᴍᴇ : ɪ ʟᴏꜱᴛ ᴠᴏᴛʀᴇ Âᴍᴇ

1.4K 271 88
                                    

°○°
.•.•.•.

- ■ 3:00 ᴀᴍ ■ -

.•.•.•.
°○°


Cause baby, if I find a way
I'm sure of it this love won't stray"

...
Please support this story with your star
...

Satu minggu berlalu, hubungan DG dan (Y/n) mulai membaik. DG yang selalu menjahili (Y/n) dengan sifat dan perilakunya dan juga (Y/n) yang selalu membalasnya dengan ucapan sarkas atau mata tajamnya dapat membuat suasana di antara mereka tak tegang lagi.

Setelah selesai istirahat, ternyata pembelajaran mereka selanjutnya kosong dikarenakan guru tengah rapat. (Y/n) lebih memilih menelungkupkan wajahnya untuk menjemput mimpi.

Namun, semua itu harus hancur karena DG meniup-niup rambut (Y/n) melalui samping membuat gadis itu menggeram kesal.

"Yak Lee Jihoon! Maksudmu apa melakukan hal itu huh?!" Ujar (Y/n) kesal. DG hanya terkekeh saja lalu mengambil kursi kosong yang ditinggal pemiliknya.

"Kebo! Dikelas pun kau mau tidur?" (Y/n) mendecak.

"Lalu?! Dari pada kau yang kerjaannya hanya mengganggu orang." DG hanya mengangkat bahunya tak peduli, ia mengeluarkan permen stroberinya lalu memakannya.

"Mau?" Tawar DG pada (Y/n). (Y/n) bergidik menggeleng karena permen yang ditawar DG itu sudah dijilat dahulu oleh si empu. DG terkekeh kecil lalu mendekatkan wajahnya kearah kuping (Y/n).

"Kenapa? Toh aku sudah menyicipi rasa bibirmu." Wajah (Y/n) memadam seketika mendengarnya, tangannya terangkat memukul tangan atas DG membuat lelaki itu terkekeh kian keras.

Mendengar bisikan DG tadi, (Y/n) jadi teringat malam dimana ia menangis dihadapan lelaki itu. DG dengan telaten menenangi (Y/n) yang tersedu-sedu hingga entah mengapa, lelaki itu melakukan hal yang tak terduga yaitu mengambil ciuman pertama seorang (Y/n).

"Kau tak adil! Harusnya aku memberikan ciuman itu pada kekasihku." DG berhenti dari tawanya lalu menatap mata (Y/n).

"Jadi aku bukan kekasihmu?" Pipi (Y/n) merona lalu memalingkan wajahnya.

"S-siapa juga yang mau jadi kekasihmu!!" DG terdiam kembali.

"Dengar semuanya!! Hari ini Na (Y/n) adalah kekasihku!! Jadi tak boleh ada yang mendekatinya!" Teriak DG lantang membuat (Y/n) membundarkan pandangannya tak habis pikir.

Semua yang ada dikelas itu terdiam hening mendengar teriakan DG tadi, sementara si empu hanya tersenyum penuh kemenangan.

"Y-yaakk!! Apa-apaan kau Lee Jihoon!!!" Pekik (Y/n) membuat DG tersenyum semakin puas.

"Kau kekasihku sekarang, tak ada penolakan." (Y/n) hanya bisa terdiam lalu menghela napas pasrah. Jujur saja kini jantungnya berdetak begitu kencang, bisa dibilang, (Y/n) cukup senang akan teriakan lantang DG tadi.

...

"Baik anak-anak, sekolah kita akan mengadakan kemah bersama tiga hari yang akan mendatang, saya minta kalian memberikan selembar kertas ini untuk persetujuan dari orang tua." Guru mulai membagikan selembar kertas pada tiap-tiap murid.

Trlinggg

Bel pulang berbunyi bertepatan saat kertas itu sudah dibagikan pada semua murid. Karena sudah bel dan jam pulang, tentu saja semua murid berhamburan keluar kelas.

DG berjalan kearah bangku kekasihnya itu seraya menunggu (Y/n) selesai membereskan barang bawaanya.

"Sudah?" Tanya DG saat melihat (Y/n) berdiri, gadis itu hanya mengangguk saja sebagai jawaban.

3:00 AM | DG × Readers ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang