Hai guys!
Ketemu lagi
Jangan lupa vote and komenHAPPY READING 🤍
Karena Zoro menyuruh Sanji untuk pulang duluan, ia mengira akan pulang bersama Robin. Namun siapa sangka, saat surai hijau itu turun ke parkiran. Tidak ada siapa siapa, tak ada kesimpulan lain selain ditinggal.
Dan disinilah Zoro, sedang perjalanan pulang ke mansion. Sebenarnya ingin pulang ke rumah, tapi Mihawk bilang ngga boleh sering sering. Males juga si Zoro liat mukanya si Mihawk. Padahal sugar daddy ye kan.
Karena baru beberapa hari ia tinggal di mansion. Ditambah saat di perjalanan tidak memperhatikan jalan, alhasil dia nyasar. Ya, nyasar. Itu adalah ciri khas nya Zoro selain rambut lumut nya.
Tadi bukan nya udah lewat sini ya, batin nya. Saat sedang celingukan, ia melihat seorang kakek yang tengah duduk di teras rumah. Pemandangan yang sama dengan lima belas menit lalu. Kan bener.
Ditambah lagi ponsel nya habis batrai dan dia tak tau nama daerah mansion nya. Tak ada cara lain selain jalan muter, siapa tau nyampe.
Setengah jam berlalu, Zoro memutuskan duduk di bangku taman. Mata nya menangkap segerombolan anak karate yang tengah jogging. Latihan kok sore gini, udah mau malem pula. Batin nya.
Karate ya? Udah lama sejak terakhir kali gue latihan. Mungkin tiga tahun atau empat tahun. Kalo gue minta ke ayah di bolehin ngga ya. Minta deh besok.
"Woy" Suara itu sampai di telinga Zoro, ia menoleh.
Tampak lelaki dengan seragam sekolah yang sama dengan nya, tato di tangan, dan topi aneh -bagi Zoro-
Ia duduk di samping Zoro tanpa permisi.
"Lo temen sekelas gue kan" Tanya nya membuka pertanyaan.
"Ntah" Jawab Zoro jutek.
"Gue anak baru"
"Oh, itu lo. Gue ngga perhatiin tadi"
Law menyodorkan tangan nya, mengajak berjabat tangan.
"Law, kalo lo lupa"
"Zoro" Jawab nya lalu menjabat tangan Zoro.
"Lo kenapa ngajak ngobrol gue?" -Zoro
"Ngga boleh?" -Law
"Muka lo ngga keliatan kek org ngajak ngobrol duluan" Jujur Zoro bingung, dilihat bagaimana pun Law org yang cuek malas basa basi.
"Jangan nilai orang dari cover nya" Lelaki itu tersenyum kecil mendengar jawaban Zoro.
Dia ramah juga ternyata.
"Lo atlet? Ah bukan, anak bela diri?" Tanya law.
"Dulu nya, kenapa?"
"Ngga, badan lo keliatan"
"Oh ya, haha" Zoro terkekeh kecil. Menyenangkan jg punya teman ngobrol. Teman?
"Sekarang udah ngga lagi?"
"Udah lama berhenti. Beberapa tahun lalu" Law mengangguk paham.
"Pengen lanjut sih" Celetuk Zoro kemudian. "Tadi kebetulan liat anak karate, jadi pengen lanjut lagi"
"Ah sory" -Zoro
"Lah? Kenapa?"
"Ngga, takut nya lo ngga nyaman aja" Surai hijau itu menggaruk tengkuk nya.
"Haha, santai kali sama gue" Law tertawa. Lucu juga dia.
"Lo kenapa masih disini?" -Law
"Em.... Kesasar" Jawab Zoro malu. Kan ngga cocok sama muka maskulin nya.
Benar saja, setelah menjawab pertanyaan law. Law tertawa renyah. Duh, bikin makin malu aja.
"Kok bisa? Lo orang baru juga?"
"Gue barusan pindah rumah, ngga hafal jalan"
"Owalah" Law mengangguk paham, karena law ini anak nya pintar. Dia ber asumsi jika Zoro buta arah.
"Ponsel lo?"
"Mati"
"Mau pake punya gue?" Tawar law.
"Serius?"
"Iyalah, napa ngga" Law menyodorkan ponsel nya. Segera Zoro mengetik kan nomor yang dia hafal.
Dua sejoli itu mengobrol ringan sambil menunggu jemputan Zoro. Lima belas menit kemudian, baru lah mobil putih terparkir depan taman. Karena kursi taman yang di duduki Zoro tidak mengarah ke jalan raya, ia tidak menyadari jika seorang gadis tengah mendekati nya.
Plak! Sebuah pukulan telak menghantam kepala Zoro. Yang di pukul memegangi kepala nya sambil meringis.
"Siapa sih bangsat?!" Ia menoleh ke belakang. Mendapati gadis berambut pink dan dikuncir dua tengah melotot ke arah nya.
"Ape lo? Ngga suka?" Zoro yang tak mau kalah balas menatap nya tajam.
"Udah dijemput, ngga tau terima kasih lo monyet! Gue telantarin tu telfon mampus lo!" Biar bagaimana pun niat Zoro hanya main main karena perona juga memukul nya tiba tiba.
"Nape lu? Pms?" Goda Zoro.
"Kalo iye nape?! Masalah lo?! Buruan babi!" Malah ngegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ansos And Famous [HIATUS]
FanfictionCover bukan punya saya, cari di pinterest ❗ Ketika seorang pangeran sekolah, Vismoke Sanji dibuat jatuh hati oleh anak yang anti sosial, Roronoa Zoro "Sanji, kau akan di jodohkan. Tidak ada alasan untuk menolak, anak gagal." "Dengan siapa" "Anak ken...