13

729 106 33
                                    

Kebetulan lagi males intro
langsung aja ya.


Pukul setengah sembilan malam. Pintu utama mansion terbuka, zoro melepas sepatu asal. Tidak diletakkan di tempat nya. Ia lelah, seluruh badan nya capek pegel pegel.

Sepanjang perjalanan perona mengomel habis habisan. Bahkan saat sampai di restoran untuk makan malam pun ia masih ngomel. Kenapa bisa sampai setengah sembilan? Cek cok dulu di mobil setengah jam.

Zoro merebahkan badan badak nya di sofa ruang tamu. Besok masih harus sekolah, malesin banget. Hari ini rasanya berlalu sangat lama bagi Zoro.

Lampu ruang tamu mendadak menyala, Zoro reflek menutup mata dengan lengan. Bagai terkena terpaan cahaya ilahi.

"Zoro?" Sang empu menoleh, siapa lagi yang memanggil jika bukan Sanji.

"Darimana aja?" Sanji mendekat ke arah Zoro, bisa dilihat jika crush ini sedang lelah lahir batin.

"Nyasar, terus makan sama perona"

Sanji diam sebentar, Zoro melirik ke arah nya. Napa ni anak

"Lo udah makan?" -Sanji

"Udah sama perona" -Zoro

"Oh, buruan mandi habis itu istirahat"

Zoro mengangkat satu alis nya, nada bicara sanji berubah, lebih pelan. Seperti kecewa, sedih? Perasaan Zoro tidak enak.

Tepat saat sanji hendak berbalik, ia menahan tangan nya.

"Lo udah makan?" Tanya nya serius.

"Habis ini makan" Jawab nya sambil tersenyum tipis lalu melepaskan tangan Zoro lembut.

Namun lagi lagi tangan nya ditahan oleh surai hijau. Sanji menoleh, ia kaget melihat wajah Zoro merah padam menahan marah.

"Zoro?"

"Fuck! Lo belom makan?! Ngapain aja lo ha?! Ini udah jam berapa dan lo belom makan?! Kalo lo kena mag gimana?!" Sanji terlonjak kaget. Siapa sangka Zoro yang pendiam tidak banyak bicara, sekarang justru mengkhawatirkan nya?

Jujur sanji senang, perut nya sudah kupu kupu. Namun di satu sisi juga takut karena Zoro serem cuy kalo ngamok.

"Kenapa lo belum makan?" Tanya Zoro serius, dengan posisi seperti semula. Zoro duduk di sofa dan sanji berdiri.

"Nungguin lo" Jawab nya pelan.

"Ha? Lu nungguin gue?" Zoro mengerjap ngerjap kan matanya. Sanji menunduk lalu mengangguk menyembunyikan muka nya yang merah, ngga amat bagi jantung kalo liat muka ganteng nya lama lama. Author aja kesemsem (gimana sih tulisan nya) apalagi sanji.

"Fuck!" Zoro melepaskan genggaman tangan nya. Mengacak acak rambut. Kalo gini kan gue jadi ngerasa bersalah!

"Yaudah ayo makan" Zoro beranjak dari sofa, berjalan ke arah ruang makan.

"Kan lo udah makan" Sanji mengekor.

"Masih laper" Tentu aja boong, kenyang bet dia. Tapi nggapapa, daripada ngga kemakan. Udah susah susah buat.

"Tunggu, gue panasin dulu" Sanji segera memanaskan makanan yang sudah dingin ke microwave.

Satu suapan masuk ke mulut Zoro. Untuk kesekian kalinya ia terkagum dengan rasa spektakuler masakan sanji. Ngga akan pernah bosen makan nya. Steak yang di restoran aja kalah enak sama sup jagung punya sanji.

[Kalian ada yang sama ngga, dulu kalo ngomongin sup itu bayangan ku pasti sayur sop. Padahal ngga mesti gitu bentukan nya😭 duh maaf menyela]

Rasanya perut Zoro kembali berbunyi, seperti belum makan malam. Sup jagung tandas dalam sekejap. Sanji full senyum. Walau Zoro sudah makan tapi masakan nya tetap habis. Ah, jadi makin sayang sama Zoro.

"Zoro" Panggil sanji usai makan.

"Apa"

"Em..."

"Apa" Zoro melirik ke arah sanji yang muka nya memerah.

"Kalo misalnya, gue suka sama orang gimana?" Siapapun tolong tampar sanji, gara gara pengen ngobrol tapi ngga ada topik jadinya nanya hal beginian.

"Yaudah, terus kenapa?" Bukan nya Zoro menjawab tapi malah nanya balik.

"Ngga gitu, maksud nya kan" Kan, si sanji malah bingung sendiri. Mukanya merah sempurna karena malu dan salting karena tatapan tajam zoro.

"Tenang aja. Walau kita ntar nikah, lo ngga harus punya perasaan sama gue. Itu cuman status, mau pacaran sama siapa kan ngga masalah" Jawaban Zoro sungguh di luar ekspektasi sanji. Walau sanji tau, bahwa hal semacam ini lah yang keluar dari mulut Zoro. Dia saja yang terlalu berharap.

Seumur umur sanji ngga pernah namanya canggung sama orang baru, pasti gampang aja cari topik trus jadi deket.

Tapi kasus nya Zoro nih beda. Sanji suka sama Zoro, bikin dia tremor kalo mo ngomong. Ditambah Zoro yang cuek bebek. Kelar udah.

Habis dibuat melayang, sekarang dijatuhin lagi. Haha, hidup emang ngga boleh terlalu berharap ya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ansos And Famous [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang