Sepuluh

7 1 0
                                    


Aku bingung, apa ada yang salah dengan semua ini?

🐾🐾🐾


Setelah Fajar menghilang dari pekarangan rumah Senja, Senja pun masuk ke dalam rumah. Ia menghampiri ayahnya yang sedang duduk di kursi dekat jendela kamarnya.

“Ayah, ayah kenapa tadi? Kepalanya pusing ya? Mau Senja ambilkan obat?” Senja pun mendekati sang ayah.

“Ayah gapapa, Senja. Fajar sudah pulang?”

“Sudah, yah. Ayah mau Senja ambilkan makan?”

“Gapapa, sayang. Kamu bersih-bersih rumah saja, ayah mau makan dulu,” Leo pun beranjak dari tempat duduknya.

Senja menghela napas panjang. Ada apa dengan Fajar dan ayahnya? Apa Fajar berbicara yang tidak-tidak saat ia meyiapkan makanan tadi?

Beribu pertanyaan ada di kepala Senja. Ah, sudahlah. Mungkin memang tidak ada apa-apa. Ia pun pergi untuk membersihkan rumahnya.

Disisi lain, Fajar sampai di villa. Ia duduk di sofa ruang tengah dan menonton kartun kesukaannya. Ya, SpongeBob SquarePants. Siapa yang tidak suka dengan sponge kotak berwarna kuning itu.

Fajar memikirkan tentang semua yang terjadi hari ini. Tapi satu hal yang membuat ia bertanya-tanya. Tentang respon ayah Senja saat tau nama bundanya. Memang kenapa? Apa ia kenal dengan bundanya?

‘Aku siap! Aku siap!’ suara itu membuyarkan lamunan Fajar. Suara SpongeBob yang sedang berjalan ke tempat kerjanya, The Krusty Krab.

Sungguh kartun yang membuat Fajar ingin kembali ke masa kecil. Menikmati betapa indahnya dunia permainan, dan belum mengenal apa itu masalah hidup.

Fajar sungguh senang dengan hari ini. Hari dimana ia menghabiskan sebagian harinya bersama Senja. Walau begitu, ia sungguh lelah. Perlahan, Fajar memejamkan matanya dan tertidur pulas di atas sofa.

Kini sudah pukul 20.09 WIB. Fajar terbangun dari tidur nyenyaknya. Ia pun pergi ke kamarnya untuk membersihkn diri. Segarnya mandi pada jam segini.

Tok.. tok.. tok.

“Den Fajar, habis mandi jangan lupa makan ya, Den,” kata Bi Inah.

“Iya, Bi. Nanti Fajar makan,” teriak Fajar dari dalam kamar mandi. Bi Inah pun kembali ke bawah untuk membersihkan rumah.

Setelah Fajar selesai membersihkan diri, ia pun langsung menuju meja makan. Masakan Bi Inah masih hangat, sepertinya baru selesai dihangatkan lagi. Fajar makan dengan lahap, seperti biasa masakan Bi Inah selalu enak. Sepertinya jika Bi Inah buka rumah makan pasti akan laku.

“Den, itu makanannya dihabiskan ya,” ucap Bi Inah sambil menyapu ruang dapur.

“Bi Inah sama Mang Ujang udah makan?”

“Sudah, makanya itu Den Fajar yang habiskan, ya,” Bi Inah pun melanjutkan kegiatannya.

Fajar melanjutkan makannya dengan lahap. Kenapa Bi Inah tidak bekerja di Bogor saja. Pasti enak setiap hari makan masakan Bi Inah.

Selesai makan, Fajar pun mencuci piring yang ia pakai makan tadi. Karena sebelum Fajar makan Bi Inah sudah mencuci semua piring.

Setelah itu, Fajar pun kembali ke kamarnya. Duduk di balkon kamar, menikmati setiap hembusan angin malam yang menerpa kulitnya sambil meminum segelas coklat hangat yang ia buat tadi.

Waktu sudah menunjukkan pukul 21.45 WIB. Fajar masuk ke dalam kamarnya. Ia pun mengambil ponsel dan menelepon bundanya.

“Halo, Bunda. Sudah makan? Iya, Fajar juga sudah makan. Iya Bun, lusa Fajar balik. Oh iya, Fajar di sini kan ada teman baru. Cewek, Bun. Namanya Senja. Kebetulan banget kan, Fajar suka lihat senja, di sini ketemu sama yang namanya Senja. Tadi Fajar mampir ke rumahnya, ketemu sama ayahnya. Namanya Om Leo, Bunda kenal? Soalnya waktu Fajar bilang kalau Fajar tinggal di villa punya Bunda dan Fajar sebut nama Bunda, Om Leo kaya aneh gitu Bun. Kayanya dia kenal Bunda, tapi ga bilang ke Fajar. Halo, Bun? Oh Bunda mau tidur ya, yaudah. Good night, Bun.”

Fajar menaruh ponselnya di atas meja. Ada apa dengan bundanya? Reaksinya mirip seperti ayah Senja tadi. Sungguh aneh. Fajar pun tiduran sambil menatap plafon kamarnya. Banyak sekali pertanyaan yang kini mulai muncul dalam pikirannya.

Ah, sudahlah. Kini ia harus memikirkan apa yang akan ia lakukan besok dengan Senja. Berhubung besok adalah hari terakhirnya berada di Bandung, karena 3 hari lagi ia kembali memasuki masa sekolah. Sudah kelas 12 SMA saja, tak terasa waktu berjalan begitu cepat.

Fajar pun mulai memejamkan matanya, agar besok ia bisa bangun lebih awal dan menghabiskan waktu dengan Senja lebih lama.

🐾🐾🐾

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kisah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang