Seorang pengusaha yang tampan dan populer di Korea dengan kelainan aneh
Bertemu dengan seorang wanita pekerja keras untuk menghidupi dirinya sendiri di negeri orang
"Hari ini sangat dingin"- Yoon Jaehyuk
"Suhu 36 derajat begini dingin?"-Hamada Asahi...
"HYUNSUK NOONA!!!! KAU BERHUTANG CERITA PADAKU!!!!", teriak Kim Doyoung ketika mereka baru memasuki ruang kerja.
Tak
Brak
Kursi kerja ditarik dengan cukup kuat dan tumpukan dokumen menghantam meja membuat Doyoung kaget, pelakunya tak lain Choi Hyunsuk.
"Jangan teriak-teriak! Iyaiya! Aku ceritakan nanti, kembali bekerja!", perintah Hyunsuk pada Doyoung yang terlihat tidak berani melawan lagi.
Hyunsuk menghela nafas sedikit lega. Kim Doyoung syukurnya manusia tipe mudah diberi titah dan penurut, walaupun sifat buaya nya sangat melekat.
"Park Jihoon sialan! Niatku menyembunyikan, malah dia membongkarnya", batin Hyunsuk di mejanya.
.
That Americano : Park Jihoon & Choi Hyunsuk Loveline
Kisah mereka masih sangat melekat di otak seorang pemuda tampan bernama Park Jihoon, pewaris tunggal Hyundai Coorporation, putra tunggal Park Jimin dan Min Yoongi.
Saat itu terjadi 2 tahun lalu, ketika Hyunsuk baru menjadi pegawai di YJ Entertainment. Masih canggung dengan rekan kerja yang lebih senior tentunya, masih meraba-raba sistem kerja dan beradaptasi dengan lingkungan kerja barunya.
Hyunsuk dipaksa oleh kedua orang tuanya untuk bekerja tanpa mengandalkan perusahaan sang ayah. Hyunsuk itu tipe anak penurut dan ingin menjadi contoh yang baik untuk adik laki-lakinya dan adik perempuannya, maka ia mau bekerja di perusahaan milik Yoon Jaehyuk ini.
Hyunsuk yang notabene bukanlah orang yang ekonomi kelas kebawah, cenderung ekonomi kelas atas malahan yang mengalami kebingungan ketika jam makan siang tiba. Label pegawai baru membuatnya sungkan mengajak senior-seniornya makan bersama, walaupun ada ajakan dari mereka yang tidak juga mengurangi rasa canggung Hyunsuk yang baru bekerja selama 2 minggu.
Karena merasa lapar di jam makan siang yang bisa Hyunsuk tebak area kantin akan menjadi medan perang rebutan makanan, dirinya memilih untuk berjalan-jalan dan mencari makan di cafe dekat kantornya itu. Sekitar 7 menitan berjalan, netranya menemukan sebuah tempat yang nyaman.
Mencoba masuk kedalamnya dan ia merasa disunguhkan suasana yang memacu rasa laparnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
