Basecamp pendakian tampak ramai, seragam oranye yang begitu mencolok dimata terlihat berlalu lalang. Satu truk personil tim SAR hilir mudik menyiapkan peralatan pendakian, beberapa personil terlihat masih seumuranku, kelihatannya rekan-rekan potensi SAR yang baru bergabung. Peralatan yang dibawa lebih mirip outlet berjalan daripada alat dasar penyelamatan, semua merk terkenal ada disitu bahkan beberapa mungkin useless bila dipakai untuk usaha pencarian dan penyelamatan. Biasalah lebih banyak gaya daripada skill, seperti rata-rata pendaki sekarang yang hanya mengejar konten.
"Serigala gunung... Apakabar? Lama tak nampak? Lupa muncak atau sudah kegaet gunung kembar hahahahaha... " Suara muncul dari dalam basecamp, menyapaku
"Ah, abang ini...sibuk sekolah lah bang... Lagian belum cukup umur ngedaki gunung kembar wakakaka... " Sahutku sambil mendekat dan memberi pelukan khas para pendaki kepada penjaga piket basecamp
"Bro Sis, ini si Serigala Gunung entah siapa nama aslinya, meski muda sudah 4 kali melakukan penyelamatan pendaki tersesat dan hilang di gunung ini. Kenapa disebut Serigala karena bergerak selalu sendiri dan selalu malam hari. "
Jelasnya kepada beberapa pendaki pemula yang ada di basecamp dan anggota SAR yang sudah bersiap naik seraya menepuk pundakku."Ah, abang terlalu mendongeng, saya hanya penikmat gunung saja" Jawabku
"Mas, tolong bantu kami juga ya. Sudah tahukan infonya? seorang cewek terpisah dari rombongannya dan sampai sekarang belum kembali...itu rombongannya" Komandan Pos SAR mendekatiku seraya menunjuk sekelompok muda-mudi yang terlihat lelah, sedih dan berantakan.
"Bagaimana ya ndan, niat saya hanya pengen healing dengan muncak. Saya kesini juga bukan karena kasus ini. Saya pengen refreshing." Aku mencoba menghindar permintaan komandan SAR.
Aku menjauhi komandan SAR, lalu merebahkan tubuh di balai-balai yang disediakan oleh basecamp. Sambil menunggu waktu, mencoba mengecek HP, hanya pesan dari Ayah, ibu, Nara dan Farel. Ternyata begini rasanya ya, ketika terjatuh tak ada satupun yang mau peduli. Tiba-tiba dada ini begitu sesak mengingat kejadian-kejadian kemaren yang begitu memuakkan. Bahkan ada perasaan kalo aku begitu bodoh, menyukai orang yang sama sekali ga peduli denganku. Awan, cewek yang begitu membuatku terobsesi nyatanya memang benar-benar orang lain. So, apa yang aku lakuin ga berarti. Aku hanyalah badut yang bodoh...hanya tukang ojek aja baginya, hanya penghibur baginya. aku yang selalu berusaha ada untuknya dalam keadaan apapun. Shit! Di sekolahpun aku merasa sampah. Setelah berjuang mati-matian demi ketertiban dan keamanan sekolah dicampakkan begitu saja dan dipermalukan di depan giat apel pagi. wtf!
"Kopi bang"penjaga basecamp menawariku kopi dan membuyarkan lamunanku
" Akhir-akhir ini cuaca buruk di pos IV sampai puncak, hujan es sering terjadi. Prediksiku kalo tidak ketemu malam ini, gadis itu mungkin jadi mayat" Dia menjelaskan
Kuteguk kopi yang ditawarkan... Ah nikmat sekali kopi robusta ini...pahitnya pas, langsung mencengkeram di kepala. Ah lega sekali rasanya cafein yang menstimuli syarafku yang sejak kemaren begitu tegang. Ketegangan sesaat terilis dengan enaknya."Hilang dimana bang?" Aku mulai penasaran sambil meneguk kopi kembali
"Waktu turun dari puncak di batas vegetasi. Dengan cuaca seperti itu abang pun pasti kesasar" Jawabnya singkat. Aku melempar pandangan ke rombongan pendaki yang baru saja kehilangan anggota tim nya.
"Bener ga tertarik nolong?" Tanyanya lagi memastikan
Aku mengangkat kedua pundak seperti mengkode 'entahlah'"Oke bang lanjut ngopinya, aku mau registrasi beberapa pendaki dan membriefing tim SAR serta rombongan pendaki yang sebentar lagi naik kait jalur yang dilalui rombongan korban" Ucap Penjaga piket basecamp seraya kembali ke meja registrasi.
"Sip, habis sholat aku cus ya... Barang yang aku bawa sudah aku catat" Aku menjawab sambil mematikan hp, hp kumasukkan ke tas.Aku mencuri dengar beberapa penjelasan kait kondisi terkini jalur pendakian ke puncak, tak banyak berubah bathin ku, hanya beberapa obstacle yang muncul karena fenomena alam seperti pohon tumbang dan aliran sungai yang berbelok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Di Awal januari
Romancehujan, menjadi saksi ketika jatuh luluh lantak pun juga terbang melambung. hujan, yang tak pernah ingkar janji...