BAB II Hujan malam ini

22 3 0
                                    

  Diatas kuda besiku lamunanku melayang, masih terngiang siang tadi Pak Agung cerita bahwa ada laporan via surat dan email yang menjelaskan bahwa salah seorang anggota TIM PAM melecehkan seorang siswi,  pelecehannya adalah mencium pipi kiri siswi dengan sedikit paksaan, sampai sang siswi histeris, shock dan menangis. Ada rekaman video adegan itu dan siap dishare apabila tidak diselesaikan. apalagi kejadian itu disekolah. Apabila tidak ada tindakan mereka minta komandan TIM PAM SMA Biru Putih mundur dan memviralkan.

   Aku terkekeh sendiri, soalnya sering kali kami menertibkan teman-teman yang suka pacaran dilingkungan sekolah bahkan tak jarang ada adegan ciuman dan bermesraan di sudut-sudut sekolah atau di dekat lapangan waktu kami patroli di jam istirahat atau pulang sekolah. Tapi  ini malah anggota kami sendiri yang  melakukannya atas dasar paksaan lagi.

   Salah satu tugas TIM PAM adalah menjaga ketertiban siswa. Kelengkapan berpakaian serta ketentraman adalah tanggung jawab kami. Kami sering berkelahi untuk mendamaikan 2 kubu yang akan terlibat tawuran antar kelas tak jarang kami juga mesti berhadapan dengan siswa-siswa nakal yang suka merokok dilingkungan sekolah. Bisa dibilang kami adalah antek guru BK. Tim Pam di SMA Biru Putih begitu disegani bahkan melebihi induk organisasinya OSIS. Ada kebanggaan menjadi bagian dari TIM PAM, kami adalah personil pilihan secara akademis dan fisik. Kami siap berbenturan dengan pelanggar aturan dan kami selalu dilindungi oleh Guru BK.


   Pukul 5 sore, aku sudah sampai dirumah.ku tengok Ayah dan Ibu belum pulang kerja, hanya adekku yang lagi bikin PR dengan guru lesnya. Aku masuk kekamar ganti baju, sholat dengan waktu yang sangat amat terlambat dan menyambar roti bakar di meja makan.

"sista, giant keluar dulu mo ngopi ma temen ya?" Pamitku sama Nara, gadis manis si kutu buku.

"Kak, aku takut sendiri.ujan nih  ..mana mo malam lagi" rengeknya..

"Noh,bang andre pacarin aja biar dipeluk ma ditemenin, trus lesnya bisa gratis....dah gede bawel mulu. Bang Andre, aku Ikhlas punya ipar kamu...wakakakaka..." Jawabku sekenanya

"Tuh, dek. Bang Ryan aja setuju. Kalo akunya mau-mau aja.kamu pinter, cantik, baik hati" girang banget Bang Andre ngarep jadi cowok adek semata wayangku. Bang Andre adalah cowok semester 6 yang disewa ibu buat ngajari Nara belajar,katanya dia itu anak dari temennya ibu.perasaanku sih nih anak dijodohin deh. Keliatan dari sikap ibu ke Bang Andre.

"Ogaaah.....maunya...Kaaak ntar aku diperkosa ama Bang Andre gimana..." Teriak Nara

" Ga papa asal ga hamil, bang andre...the floor is yours...hahaha...kalo mo jadi setan sekalian aja" aku jawab sambil menyambar motorku keluar garasi. Sebenarnya aku dan adekku terpaut 2 tahun tetapi karena cerdasnya adekku dia sekarang se grade sama aku. Sama-sama kelas 2 SMA.eits...bukan aku anak bodoh yang tinggal kelas ya tapi si Nara Rizky Putri ambil kelas akselerasi waktu SD dan SMP jadi sekarang bisa selevel.Nara sekarang sekolah di SMA Gajah, sma tujuan para kutu buku dan kaum cerdik pandai. Sedang aku di SMA Biru Putih, kualitas kelas 2 tapi ya tetep favorit di Kabupaten.

Baru keluar gang aku berpaspasan sama mobil ayah, ku klakson dua kali sambil kiss bye sebagai tanda pamitku. Ayah jawab dengan klakson, beliau buka jendela dan teriak "jangan lupa pengaman....!#*!!"

Ada-ada saja ayah, tapi setidaknya aku sedikit tenang. Hal-hal yang diinginkan tidak mungkin terjadi antara Nara dan Andre. Kebayang juga kalo mereka pacaran bisa-bisa omongin rumus fisika melulu ntar.

Tujuanku sore ini adalah ke rumah Dina, sang korban pelecehan.Meski hujan mengguyur tak mematahkan semangatku.kupacu motorku sedikit cepat hingga buat motor-motor yang kusalip marah karena air yang terciprat dari ban motorku...ada omelan yang sempat aku dengar.

Aku berhenti di sebuah rumah bercat hijau dan hujan pun makin deras. Aku yakin ini rumah Dina.

"Assalamu alaikum..., Selamat Sore..."

Hujan Di  Awal januariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang