"Permisi, Pak. Sudah saatnya anda kembali ke Mall." Naga mendekati Alam yang tengah berbicara dengan Bunda Rosmirini.Alam melihat jam tangan yang melingkar di tangan kirinya. Arah jarum mengarah angka tiga, jarum panjang menunjuk angka empat. Waktu terasa begitu mepet, tidak ada waktu baginya untuk mendengarkan kisah Disa. Bukan tidak mau, tapi tidak bisa. Atau dia akan menerima semprotan amarah dari Nyonya Besar. Alam mengangguk memahami maksud Naga.
"Hm ..." Alam hendak pamit Bunda Rosmirini.
"Apa kalian akan pergi?" tanya Bunda.
"I-ya, Bunda. Kami ada acara setelah ini. Jadi, kami tidak bisa mengantar Disa pulang." Izin Alam pamit.
"Oh, iya, tidak apa. Tidak apa, Pak. Kami yang harusnya minta maaf karena merepotkan anda seperti ini." Bunda Rosmirini meminta maaf.
"Tidak apa, Bunda. Salam saya untuk Disa saja." pamit Alam.
Bunda Disa mengangguk mengerti. Seseorang diluar mengetuk pintu, seorang perempuan memakai hodie dan celana levis masuk. Rambut sebahunya ia kuncir rapi. Memiliki wajah oriental dengan tatapan tajam. Naga mempersilahkan perempuan tersebut masuk.
"Bunda, perkenalkan. Dia, Findia. Dia yang akan mengantar anda dan Disa pulang, nanti. Saya memintanya untuk mengantar kalian kemana pun kalian ingin pergi." Alam memperkenalkan Findia yang langsung menjabat tangan Bunda Rosmirini.
Perempuan itu menyerahkan selembar kartu nama, berwarna hitam berhias warna emas. Tertulis sebuah nama, Findia Sari, Pengawal Pribadi, Kanda Secure - Kota Lama, Nomer telp : 0821 6641 ****. Salah satu pegawai Kanda Secure yang menyediakan jasa bodyguard baik laki-laki atau pun perempuan. Bukan orang sembarangan yang bisa menerima pengawalan dari Kanda Secure.
Bunda Rosmirini melihat sebuah Pin emas berbentuk hewan elang terpasang di jaket milik Findia. Mengingat orang - orang dengan tubuh besar, berotot kekar, bersetelan jas hitam rapi, serta wajah mereka yang sangar. Dua orang berdiri menjaga di luar kamar Disa. Sedangkan, beberapa orang menunggu di pintu luar Rumah Sakit berkawan dengan satpam. Beliau terkejut, Pin yang sama juga terpasang di jas mereka. Menutup mulut yang menganga dengan kedua tangan.
Bunda menatap tajam pada Alam dan Naga bergantian, penuh rasa penasaran, "Kalian siapa?"
*****
Malam yang besar bagi keluarga Rizaldi. Perayaan pencapaian usaha Franchise yang ke-2 serta keberhasilan kinerja Alam sebagai pimpinan utama Mall Salix 3 selama tiga tahun terakhir. Seperti banyak video dan foto undangan yang tersebar di Facebook dan Instagram dari berbagai kalangan.
Loby utama Mall Salix 3 diubah menjadi ruangan yang dipenuhi dengan banyak bunga. Didominasi bunga mawar putih dan mawar merah, bunga lily, bunga anggrek ungu, dan bunga babybirth melengkapi harumnya ruangan. Lantai berselimut karpet putih seluruhnya. Penyelenggara telah menyiapkan berbagai macam suguhan diatas meja yang dikelilingi 5 kursi berhias pita berwarna emas. Meja sudah dipenuhi sebuah vas bunga, piring, dan segelas air putih. Beberapa camilan ringan menyambut mereka, seperti kue macaroon, kue semprit, cokies coklat, dan teh hangat. Semuanya menambah kemewahan penyelengaraan acara.
Di depan Mall, terdapat stage khusus untuk berfoto dengan juru kamera yang disiapkan. Hamparan karpet biru khusus bersama beberapa wartawan swasta akan menyambut para tamu VIP. Satu per satu tamu undangan telah tiba, mereka menyapa, mengucapkan selamat serta do'anya atas pencapaian Alamsyah Rizaldi beserta keluarga. Mulai dari Bapak Walikota, Bapak Wakil Walikota beserta jajarannya dan keluarga, penyewa pertokoan Mall, investor, rombongan pelaku waralaba dari berbagai kota, penyanyi dan pengisi acara.
Ucapan selamat dan do'a juga meramaikan Instagram milik Mall Salix 3 dan Alam. Para pengikut membanjiri kolom komentar dengan tagar Anniversary Mall Salix 3.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA ALAM UNTUK DISA (DITERBITKAN)
RomancePertemuan Alam dan Disa yang berturut-turut dalam sehari menjadi awal takdir hubungan mereka. Disa yang terkenal sebagai gadis pendiam dengan segala rumor yang mengitarinya, memilih bereaksi saat pertemuan ketiganya dengan Alam. Putra pertama dari M...