Pukul 08.00 WIB.
Disa dan Bunda menggelar dagangannya. Setelah pagi dikejutkan dengan aksi para preman yang meminta maaf. Disa pun mengakhirinya dengan memaafkan serta melupakan kejadian sebelumnya.
"Alhamdulillah, sudah selesai semua. Tinggal nunggu pembeli datang." Kata Bunda sembari duduk melepas penat.
Bunda mengingat perkataan para preman tadi pagi.
"Terimakasih, kami berjanji akan menjadi orang yang baik dan menjaga kalian dengan baik." teriak mereka, berdiri.
Disa tersenyum dengan menahan gemetar dan mual yang tiba-tiba muncul. Sebelum terjadi, Disa meminta izin pergi ke kamar mandi umum yang tidak jauh dari parkiran. Bunda ingin menemani, tapi Disa menolaknya.
"Disa bisa sendiri, bunda. Sebentar saja." Disa pun pergi.
Bunda tidak melepas pandangannya dari Disa. Memastikan dia baik-baik saja. Perhatiannya teralihkan, mendengar para preman menyebut nama KS aka Kanda Secure.
"Bos, nanti kita tinggal laporan ke KS." lirih tapi bunda mendengarnya. Bunda pun memberanikan diri bertanya.
"Kalian," bunda mampu menarik perhatian preman tersebut, "Ka-lian tahu KS?" tanya bunda.
"Tentu lah bu, jika bukan karena mereka kami tidak akan pernah mempermalukan diri kami seperti ini." salah satu dari mereka sepertinya keceplosan.
Mulutnya di pukul langsung oleh kawannya yang lain. Bahkan bosnya memarahinya karena seenaknya berbicara. Mereka sudah berjanji tidak akan menyebut apapun tentang Kanda Secure.
"Maksud kalian apa?" Pinta bunda.
Awalnya mereka menolak. Tidak ingin menggubris, segera meninggalkan bunda Disa sendirian. Setelah bunda menyebut laporan ke kepolisian karena sudah mengganggu dan memalak Disa, mereka akhirnya menyerah.
"Selamat pagi, Pak. Saya ingin melaporkan ..." Niat bunda terhenti saat mereka meminta untuk tidak melaporkannya.
Bunda menanti penjelasan dari mereka.
"Baiklah. Singkat cerita, pagi itu saat kami sedang di basecamp. Tiba-tiba, segerombolan pria berjas hitam datang mengepung kami semua. Mereka menghajar dan mengancam kami. Ah, Zacker!" bosnya sedih dan menahan marah, kesal, saat menyebut namanya.
"Zacker, kenapa?" tanya bunda penasaran.
"Tangan kanannya patah karena mereka semua! Bre***k." teriak kesal si bos preman, melempar rokok yang akan ia gunakan.
Bunda menutup mulutnya, terkejut. Para anggota Kanda Secure memang bukan sembarang orang. Bunda Rosmarini mengetahui akan hal itu. Para preman menyudahi cerita dan hendak pergi. Tapi, bunda menghentikan mereka. Ada satu lagi pertanyan yang harus mereka jawab.
"Atas perintah siapa perintah ini?" tanya bunda langsung pada intinya.
Mereka tidak ingin menjawabnya. Berlalu pergi, atau mereka akan berurusan dengan Kanda Secure beserta bos VIP-nya. Tetapi, preman yang paling belakang datang kembali sendiri, nampak wajah ketakutan.
"Kau tahu tuan AR? Pemilik gedung MS 3. Dia bos VIP KS. Hanya itu yang kami dengar, jadi, jangan laporkan kami ke polisi." lalu pergi ditarik kawannya yang melihat.
"Bos VIP? AR pemilik gedung MS-3?" bunda mengulang nama itu, sembari menunggu Disa kembali.
Bunda terbangun dari lamunan, ia mengambil ponsel dan mencari data gedung MS 3 yang berdiri di wilayah Disa tinggal. Hampir keseluruhan pencarian menampilkan nama Mall Salix 3. Banyak artikel berita yang muncul, mulai dari kesuksesan kepemimpinan pengusaha muda, kesuksesan acara perayaan satu minggu yang lalu, deretan tamu kehormatan dan para artis yang datang. Biodata pimpinan Mall Salix 3 dan beberapa foto yang ditampilkan. Serta gosip mencuat tentang kedekatan sang pimpinan dengan salah satu artis Brand Ambassador perusahaan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA ALAM UNTUK DISA (DITERBITKAN)
RomancePertemuan Alam dan Disa yang berturut-turut dalam sehari menjadi awal takdir hubungan mereka. Disa yang terkenal sebagai gadis pendiam dengan segala rumor yang mengitarinya, memilih bereaksi saat pertemuan ketiganya dengan Alam. Putra pertama dari M...