8 : Pulang

69 7 4
                                    

"Anu, Riou lagi masak ya? Gue jadi ga enakan hahaha, gue harus balik nih udah sore."

Ichiro muncul, kepalanya sedikit mengintipi Riou yang tengah menumis dua cicak itu dengan bumbu yang Riou temukan di dapur.

Kuko juga ikut-ikutan ngintip. "Gue juga mau pulang nih. Kalo telat ntar gue dislepet bapak gue."

"Eh mau langsung pulang? Ga nunggu tumis cicaknya jadi?" tanya Riou dengan nada sedikit kecewa yang bikin Ichiro dan Kuko ngerasa ga enakan.

Jujur ada sedikit rasa takut saat melihat dua cicak yang telah dipotong mungil itu terlihat lezat. Tapi, bagaimanapun juga Ichiro dan Kuko harus sadar kalo cicak itu ga lazim dimasak! Apalagi dimakan!

"Nyicip aja bentar ya..."

*

"Gimana rasa masakan Riou?" tanya Jyuto yang sekarang lagi dibonceng Kuko yang tau rumahnya.

Untunglah sang leader dari Nagoya ini berbaik hati mau mengantarkan Jyuto ke rumah yang katanya satu kampung. Sedangkan Ichiro nunjukin jalan pulang ke Samatoki.

"Geli anjir, tapi enak," jawab Kuko yang kedengaran gak jelas karena grasak-grusuk angin.

"Hah?! Banjir enak?"

"Gue bilang GELI ANJIR TAPI ENAK, BUDEK!" Kuko teriak yang bikin Jyuto naik darah karena emosi lagi.

"Heh lu yang sopan napa, aslinya gue lebih tua dari lo!"

Dari kaca spion Jyuto bisa ngeliat Kuko yang monyongin bibirnya keberatan. "Iye dah, si paling tua."

"Nih anak kurang ajar..." Jyuto bergumam dalam hati. Gak mungkin juga dia ngomong gitu, entar diturunin Kuko di tengah jalan. Huft sudah berapa kali ia bersabar hari ini. Sedikit emosi tapi gapapa, pikirnya lagi dalam hati.

"Jujur, masakan Riou tuh enak tapi kenapa bahannya gak waras sih?" tanya Kuko agak ngedumel, masih kesal masalah barusan kali.

"Dia udah terbiasa sama gaya hidup tentara sebelumnya, jadi hmm ya gitulah. Siap-siap aja kalo kedepannya lu disuruh makan masakan dia lagi." Gatau lagi dah Jyuto mau jelasin gimana lagi.

Kuko mendesis. "Hish ngadi-ngadi."

Akhirnya Kuko berbelok dan berhenti tepat di depan pagar yang melindungi sebuah rumah yang sangat asing di mata Jyuto.

"Turun," perintah Kuko yang langsung diiyakan sama Jyuto.

"Ini rumah gue?" tanya Jyuto ragu.

"Ya iyalah, masa rumah om gue. Ya udah sana cepetan masuk. Gue pulang dulu, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam. Woi kuk MAKASIH YA! Yaelah udah ngibrit tuh bocah, dengar gak ya..."

Walau tuh anak rambut merah dari Bad Ass Temple nyebelin, tapi dia baik rela nganterin Jyuto. Hhh kalo ga ada Kuko, nggak tau lagi dah Jyuto pulang pake apa dan pulang ke mana.

"Eh anak mama udah pulang. Ayo masuk, mama ada bikin bolu keju kesukaan kamu."

Jyuto menoleh. Di bawah pintu ada seorang wanita paruh baya yang membuatnya mematung detik itu juga.

"Mama?!"

"Ya nak? Kok diam aja, ayo masuk mumpung kuenya masih anget."

Kenapa Kita Di Sini?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang