Jisoo dihempaskan dengan kasar ke sofa, setelah diseret secara brutal dari parkiran menuju penthouse Taehyung, oleh dua bodyguard kepercayaannya.
Taehyung duduk di kursi dengan satu kaki ditopang ke paha, dan sebelah tangan memegang cerutu. Tidak memutus pandangan sama sekali pada gadis itu.
"Kau sangat pembangkang ya!" Taehyung menaikkan sudut bibirnya. Menekan ujung cerutu ke asbak lantas berdiri untuk mengambil sesuatu di laci.
"Kim, kita tidak bisa lanjutkan hubungan ini. Kita tidak saling mencintai!" Seru Jisso frustasi.
Terdengar tawa dari mulut pemuda Kim. Bersamaan dengan sebuah senjata berjenis revolver yang ia ambil dari laci.
"Cinta? Apa itu cinta? Aku bahkan tidak tahu itu seperti apa? Yang aku tahu, untuk memiliki kekuasaan dan kekuatan terbesar, kita harus menjalin hubungan. Persetan dengan cinta!"
"Tapi aku tidak mencintaimu Kim!"
"Kau pikir aku mencintaimu?" Tawa remeh dilemparkan pada gadis itu. Dagunya ditekan menggunakan ujung revolver yang bisa saja sudah terisi peluru.
"Aku hanya mempertahankan apa yang kumiliki. Bermesraan dengan pria lain di saat pesta para petinggi perusahaan berlangsung akan mencoreng namaku. Jika mereka mengetahuinya!"
Taehyung menarik surai hitam Jisoo ke belakang, hingga gadis itu mendongak.
"Harga diriku jauh lebih tinggi. Aku tidak mau nama besarku tercoreng hanya karena wanita murahan sepertimu!"Taehyung menghempas kepala Jisoo ke pinggiran sofa. Hingga gadis itu mengaduh.
"Aku memang wanita murahan, Kim. Aku tak layak untukmu. Maka lepaskan aku!" Jisoo menyahut dengan sisa keberanian di dada.
"Melepasmu untuk menjadi milik Jeon sialan itu?" Tawa remeh lagi.
"Mana mungkin aku akan mengalah padanya. Selamanya nama keluarga Jeon akan berada di bawahku. Tentu dengan bersatunya keluarga kita. Aku akan menjadi semakin tak terkalahkan."
Ada tawa yang mengiringi sadisnya ucapan Kim Taehyung.Pria itu begitu berbahaya. Dan sangat disayangkan karena Jisoo harus hidup bersamanya hingga beberapa tahun ke depan. Dan sungguh sial, karena Jeon Jungkook adalah satu dari puluhan nama-pewaris perusahaan besar-yang selalu menjadi musuh utama di dalam daftar pesaing terberat Kim Taehyung.
"Jauhi Jeon Jungkook jika kau masih ingin melihatnya di hari pernikahan kita!" Taehyung memutar revolver di tangan mengisi penuh bagian itu dengan peluru.
"Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku!" Mata Taehyung menatap tajam ke arah Jisoo.
Wanita itu akhirnya menurunkan egonya mendengar ucapan Taehyung. Mata tajamnya yang menantang berubah menjadi pias ketakutan.
Ia menyatukan dua tangan di depan dada. Menjatuhkan keberanianya untuk memohon pada pria Kim. Sebab ia tahu, Taehyung tak pernah main-main.
"Aku mohon jangan sakiti Jungkook. Aku akan melakukan apapun yang kau inginkan!"
Gerakan tangan Taehyung terhenti. Ia melirik tajam ke arah Jisoo. Memindai wajahnya yang mulai dipenuhi rasa takut.
"Apapun?" Taehyung mengulangi kata-kata Jisoo sebagai penegasan.
Jisoo mengangguk. Perasaan bersalah tiba-tiba mencengkram dadanya.
"Kita menikah bulan depan, kau setuju?"
"Dengan satu syarat!" Jisoo mengangkat jari telunjuk, ia sebenarnya takut untuk mengatakan keinginannya. Tapi jika bukan hari ini, kesempatan itu tak akan ada lagi.
"Kau mengajukan syarat padaku??" Taehyung teratawa dengan kepala terangkat, dan genggaman pada pistol yang semakin mengerat. Tapi setelahnya ia pun menundukkan wajah, menatap ke dalam mata Jisoo yang mulai menunjukkan kembali keberaniannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Revenge (Only PDF)
FanfictionKim Taehyung dan Jeon Jungkook sama-sama terobsesi pada seorang perempuan. Untuk memenangkan persaingan, Taehyung menjebak Jungkook lalu melecehkannya. Diancam dengan video yang akan disebar, Jungkook tidak gentar. Justru membalik keadaan dengan mem...