Soulmate { CHIKARA }

8

Selamat membaca ygy

¤α

Begitu sampai di rumah Chika mencari adik kesayangan, perasaannya saat bahagia sekarang karena nanti malam Ara akan mengajak menemui calon mertuanya

" kityyy.. "
Ucap chika memeluk gemas kity yang sedang mengemil sambil bermain game di kamarnya

" apa sih kak, awas dulu napa "

Balas kity sedikit sewot Karena pelukan Chika menghalangi wajahnya yang tidak bisa melihat monitor padahal dia sedang taruhan dengan bestie nya muthe, siapa yang menang akan di traktir jajan selama seminggu

" tuh kan kity kalah gara-gara kak chika nih "
Decak kity menatap sinis ke arah chika

Sedangkan chika hanya memasang wajah tak berdosa ke arah kity yang kesal

" udah jangan ngambek,nih makan dulu"
Sahut chika memberikan kresek berisikan makanan ayam goreng dan minuman kesukaannya

Namun kity terlanjur kesal jadi wajahnya masih belum bisa di kondisikan.

Chika mengeluarkan uang berwarna merah sekitar 5 lembar " buat jajan dari kak Ara " tambah Chika dan akhirnya bibir kity melengkung membentuk senyuman

" gitu dong, makasih ya kakak akuhh" jawab kity sambil memeluk Chika

" giliran duit aja" batin chika mengelus punggung adiknya

Chika memilih mempersiapkan dirinya untuk nanti malam sambil mencoba dress yang di berikan Ara tadi

Senyumnya terukir saat membayangkan dirinya sendiri hingga rasa kantuk membawanya dan. Kemudian terlelap sambil memeluk dres nya

Sedangkan di tempat lain

Rumah besar dengan interior mewah di dalamnya begitu mamasuki akan ada  pajangan foto yang cukup besar.

Terlihat begitu bahagia dengan anak kecil yang berada di tengahnya keduanya, anak lelaki itu tersenyum menatap kedua orangtuanya yang juga tersenyum.

" tumben kamu ingat pulang "

Suara itu membuat Vion menghentikan sejenak langkahnya dan menatap dingin pada lelaki berumur yang sedang duduk tepat di depan pajangan Foto keluarga nya

Namun Vion tak menggubris ucapan orang tua itu dan langsung menaiki tangga dan membanting keras pintu kamarnya

Entahlah sejak menyelesaikan sekolah menengah pertama, Vion berubah bahkan dia disebut anak pembawa sial oleh orang sekitar karena menyebabkan ibu kandung nya pergi untuk selamanya atas ulahnya yang sudah keterlaluan

Tidak ada penyesalan baginya bahkan sekarang hidupnya malah semakin bebas dan tak terarah. Kebiasaannya yang suka minum alkohol dan kecanduan terhadap sex sejak dini

Orang tua itu menghela nafas kasarnya dia merasa gagal mendidik anaknya sendiri yang sampai sekarang tidak bisa di atur namun di satu sisi dia bangga memiliki anak sulungnya dari pernikahan pertamanya.

David fendara atau Ara adalah anak yang kuat pekerja keras dan sangat penurut persis seperti mendiang istri pertamanya

Pernikahan mereka memang tidak di restui oleh pihak dari Papa Ara karena kesenjangan ekonomi antara keduanya namun papa Ara tetap memperjuangkan Mama Ara sampai anaknya lahir hingga Ara berumur 5 tahun dia harus meninggalkan keluarga kecilnya di kampung dengan neneknya karena keluarga besarnya sangat membutuhkannya untuk menyelesaikan masalah perusahaan mereka yang hampir anjlok