Hari ini Kamila berangkat kekampus cuma buat nyetor tugas aja setelahnya mau pulang kerumah mumpung besok weekend. Kangen masakan mamanya. Sudah homesick parah nih, udah sebulan gak pulang, biasanya Kamila rajin banget pulang kerumah setiap jum'at sore seminggu sekali. Tapi karna dia ikut kegiatan jadi bener-bener gak bisa pulang. Kamila udah ijin ke Jevin untuk gak ikut ngurus kegiatan sampai hari minggu. Dan baiknya Jevin ngijinin.Kamila udah diparkiran, mau buru-buru aja, tapi langkahnya dihentikan oleh 3 orang cewek yang salah satunya Lani. Rasanya Kamila males banget berurusan sama Lani lagi.
"Hai, Kamila." Sapa Lani.
"Maaf gue buru-buru banget."
"Mau ketemuan sama ayang beb ya, loh tumben gak pulang bareng si ayang." Ucap Lani dengan nada mengejeknya.
"Lani, gue males ribut." Ucap Kamila.
"Oh lo ingat sama gue?"
Ya ingat lah, mana mungkin Kamila bisa lupa sama cewek yang ngelabrak dia di kantin.
"Lani, gue mau pulang nih. Gue males ngurusin hal yang gak penting, kalau lo mau gue minta maaf soal yang waktu itu, oke gue minta maaf." Ucap Kamila.
"Loh gue cuma mau ngobrol kok." Ucap Lani. Kamila cuma narik nafas berat. "Jevin fix laki ya, gak homo?" Tanya Lani, Kamila gak jawab.
"Gue heran apa yang bikin Jevin kepincut lo ya?" Sindir Lani.
"Gue gak ngerti maksud lo." Ucap Kamila.
"Dih pura-pura polos tolol banget lo, Mil."
Kamila mengangkat kepalanya dan melihat Lani dan beberapa temannya bergantian.
"Lani, gue gak pernah nyari-nyari masalah sama lo ya."
"Ya tapi gue ngerasa lo nantangin gue sih."
"Nantangin gimana?" Tanya Kamila.
"Dengan lo deket sama Jevin itu sama dengan nantangin gue sih. Gimana Jevin? Enak udah semakin deket sama dia?"
"Apa sih maksud lo, Lan."
"Semua orang udah tau soal hubungan kalian, apalagi lo dengan sengaja terang-terangan sering berduan sama Jevin." Jelas Lani.
"Gue cuma ngurusin soal fastival."
"Banyak anak-anak yang liat Mil, lo sama Jevin sering berduan di sekretariat bahkan sampai malam."
"Gak cuma berdua, ada anak-anak yang lain." Jelas Kamila.
"Duh bisa banget yah masa ruang sekretariat dipakai mesum sih. Citra baik Jevin selama ini rusak gara-gara lo, Mil."
"Lo berlebihan nuduhnya."
"Pasti lo yang gatel manfaatin situasi dan keadaan. Sumpah ya Mil, gak nyangka gue sama lo."
"Terserah lo ya Lan, gue capek."
"Munafik lo Mil, tapi ya karna gue baik hati jadi gue tetap ingetin ke lo buat hati-hati aja sih, abis ini lo juga paling di lepehin sama Jevin. Kaya yang lain." Ucap Lani.
"Kalau lo dilepehin sama Jevin, hubungin gue ya Mil. Lo gue daftarin di fansclub korban dibaperin Jevin."
"Asal lo tau, lo cuma dimainin sama Jevin."
"Terserah."
Kamila memilih pergi, gak mau berurusan panjang sama Lani dan gengnya. Tapi yang dibilang Lani jadi buat Kamila kepikiran sih. Bisa aja gosip diluar sana tentang dia dan Jevin udah parah banget.
Apalagi ucapan Lani yang bilang, kalau Jevin cuma mainin dia.
Niatnya pulang kerumah buat istirahat deket sama keluarga, tapi Kamila pulang malah bawa beban pikiran. Sejak tadi kepalanya pening bukan main.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gelang Manik
FanfictionCinta itu rumit. Serumit menyulam manik-manik kecil menjadi sebuah gelang cantik.