"Mata aku gimana ini?" Kamila misuh disamping Jevin, dari tadi ngeliatin mata yang sembab dari cermin kecil punyanya."Ya siapa suruh nangis sih?" Tanya Jevin balik. Jevin cuma bisa ketawa kecil setelahnya, dia bener-bener di bikin gemes sama Kamila.
"Jev."
"Ya gimana? Aku gak bisa balikan mata kamu kaya sebelumnya. Lagian tetap cantik kok, kenapa ribet banget sih Mil." Sahut Jevin.
"Mata aku gini kan gara-gara kamu tuh, tanggung jawab!" Todong Kamila.
"Cuma gara-gara mata sembab kamu minta nikahin, ntar dulu ya Mil. Kita pacaran aja baru mau mulai masa langsung nikah sih." Ucap Jevin.
"Jevin! Gak lucu!"
"Maaf sayang." Jevin ngusap kepala Kamila, "Gak akan ada yang notice soal mata sembab kamu. Yuk balik lagi." Ajak Jevin.
Setelah drama didalam mobil antara Jevin dan Kamila, keduanya balik lagi ke area fertival. Sepanjang perjalanan dari parkiran are stage Jevin gak lepasin tangan Kamila sedikitpun. Gak akan, Jevin takut aja kalau Kamila berubah pikiran terus kabur lagi. Sudah cukup beberapa hari belakangan tidurnya gak nyenyak, Jevin gak mau ngulang lagi. Rasanya bener-bener gak enak banget.
"Widiiiiih bos geng dan ibu negara sudah berdamai." Tegur Jackson, orang yang pertama kali menangkap basah Kamila dan Jevin masuk ke basecamp bersamaan. Kamila buru-buru ngelepasin tangan Jevin, membuat si cowok natap gak suka.
"Kaya nenek-nenek mau nyebrang aja lo Mil, pake digandeng segala." Tambah Rama.
Kamila gak mau nyahut, mukanya merah banget sekarang karan di ejek sama dua sialan Jackson dan Rama. Jangan sampai ada yang notice soal mata sembab bisa makin diperolok Kamila.
"Udah-udah." Sela Jevin.
"Yah kok udahin sih pertengkaran ini, gak seru nih, padahal gue suka perkelahian." Jackson kembali bersuara.
"Emang dasar dakjaaal lo, bang." Sahut Angga.
"Akhirnya suasana mencekam devisi kita berakhir." Ucap Sherly.
"PJ lah." Sahut Jackson.
"Gak tau malu ya lo bang, tadi ingin mereka tetap tengkar sekarang minta PJ." Sahut Nur.
"Ya namanya juga usaha Nur, lo pasti juga nikmatin kalau Jevin ngeluarain PJ." Ucap Jackson.
"PJ apaan sih?" Tanya Jevin.
"Pajak jadi baikan gitu."
"Emang ada?" Tanya Jevin lagi.
"Pajak Jadian kalau gitu." Sahut Rama.
"Lah emang udah jadian?" Tanya Sherly.
"Tunggu kabar baiknya aja." Sahut Jevin.
"Awas aja lo kalau jadian diam-diam, gue tebas pala lo." Ancam Jackson.
"Bentar lagi acaranya mau kelar, ke depan stage yuk kumpul sama yang lain." Ajak Sherly, dan yang lain serempak setuju.
Mereka ikut bergabung dengan pengunjung dan beberapa panitia lain yang lagi nikmatin konser musik. Jevin menarik Kamila sedikit menjauh dari rombongan mereka. Sejujurnya ini hal pertama untuk Kamila pergi festival bareng cowok, dari tadi Jevin siaga banget, dia berdiri dibelakang Kamila melindungi ceweknya dari desakan penonton lain.
"Mil, jadi pacar aku ya?" Ucap Jevin tiba-tiba, tanpa kasih aba-aba sebelumnya. Di tengah suara musik yang menggema malam ini, suara Jevin lebih jelas terdengar ditelinga Kamila. Cewek itu noleh, dan mendapati Jevin yang terseyum disampingnya. Jarak wajah mereka juga deket banget. Kamila gak bisa berpikir jernih kalau gini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gelang Manik
FanfictionCinta itu rumit. Serumit menyulam manik-manik kecil menjadi sebuah gelang cantik.