Jevin tetap bertanggung jawab sebagai coordinator devisi perlengkapan, tetap berada di lokasi sesuia perintah Seno. Jevin memilih tetap tinggal dan gak cabut dari lokasi acara setelah bikin kegaduhan bareng Chaka sore tadi. Padahal pikirannya udah gak fokus, pengen cepat balik dan ketemu sama Kamila. Ngejelasin semua kesalahpahaman yang terjadi diantara mereka.Sebenernya bukan hal baru bagi seorang Jevin bikin hal yang menarik perhatian banyak orang. Tapi, untuk pertama kalinya Jevin ribut prihal rebutan cewek biasanya Jevin yang bikin cewek-cewek gaduh karna ngerebutin dia. Pertengkaran antara Jevin dan Chaka gak bisa dibilang rebutan cewek, karna keduanya emang gak lagi ngerebutin Kamila. Semua berawal dari Jevin lagi ngobrol sama Chika yang tiba-tiba nyamperin Jevin diparkiran, entah bagaimana Chaka yang datang terus nonjok Jevin dan mereka tengkar. Sejak awal Jevin emang gak ngelakukan perlawanan, membiarkan Chaka menyalurkan emosi kesalahpahamannya pada Jevin.
Sejak tadi pikiran Jevin udah mau nyusulin Kamila setelah disidang sama Seno, tapi gak jadi karna ada beberapa urusan dan harus Jevin yang turun langsung, padahal Jackson udah siap untuk bantu mengcover. Tapi setelah Jevin pikir lagi, ada baiknya kalau ia membiarkan Kamila menenangkan pikiran terlebih dahulu, dan Jevin juga mau nenangin dirinya. Jevin mau saat mereka ngobrol nanti udah dalam keadaan sama-sama baik, dan gak berujung makin salah paham.
"Jev, bisa kita ngobrol."
Jevin menoleh dan mendapati seorang cewek yang menunggu responnya. Jevin pikir, cewek ini udah pergi setelah Jevin menolaknya untuk mengobrol.
"Gue masih sibuk." Jawab Jevin dingin.
"Cuma sebentar." Pinta cewek itu.
"Gue masih sibuk, Chika. Apalagi yang mau dibicarain." Ucap Jevin.
Dia Chika, sejak kejadian sore tadi ia mencoba untuk ngobrol lagi sama Jevin, namun terus dihindari oleh Jevin.
"Please Jev, cuma sebentar aja."
"Yaudah, gue gak punya banyak waktu.
"Gak disini." Pinta Chika.
Jevin menarik nafas berat akhirnya mengikuti Chika untuk sedikit agak menjauh dari keramaian.
"Buruan gue sibuk."
"Kamu berubah." Ucap Chika.
"Bukan gue yang berubah, tapi lo."
"Jev, maafin aku." Ucap Chika.
"Chik, dari kemaren-kemaren gue udah maafin lo, maaf apa lagi?" Tanya Jevin.
"Maafin gue dan Chaka, dia gak tau apa-apa dan salah paham. Harusnya gue kasih tau dia lebih cepat kalau kita udah selesai." Ucap Chika.
"Ya, itu urusan lo Chik, dan urusan gue udah beres lo dan gue gak ada urusan sama Chaka."
"Jev, soal kita. Selama ini aku udah coba perbaiki hubungan kita, aku mau kita kaya dulu lagi. Jev, 4 tahun bukan waktu yang singkat untuk kita akhiri gitu aja." Ucap Chika. Jevin diam gak kasih respon apa-apa.
"Jev, aku tau aku yang salah, tapi aku udah berusaha untuk berubah. Dan kamu janji mau kasih aku kesempatan kan?" Ucap Chika lagi.
"Gak ada yang berubah, gue udah pernah kasih lo kesempatan Chik, 3 kali gue kasih lo kesempatan untuk berubah, tapi lo tetap jalan sama Marchel dibelakang gue. 1 tahun Chik, lo bohongin gue selama itu." Ucap Jevin.
"Jevin, aku minta maaf."
"Chik, kita udah clear kan semuanya. Lo dan gue udah sama-sama sepakat untuk jalan masing-masing. Gue udah bener-bener maafin lo, apa lagi?" Ucap Jevin.
"Jev, aku udah selesai kan hubungan aku sama Marchel. Please Jev, kita perbaiki semuanya dari awal." Pinta Chika, agak memaksa.
"Gue gak bisa, gue udah kasih lo banyak kesempatan. Bahkan untuk hal yang gak bisa gue maafin sekalipun gue masih kasih lo kesempatan, untuk sekarang, sorry gue udah gak bisa." Ucap Jevin tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gelang Manik
FanfictionCinta itu rumit. Serumit menyulam manik-manik kecil menjadi sebuah gelang cantik.