Malam terakhir festival, rasanya Kamila gak mau datang, tapi bang Seno sudah umumkan di group kalau panitia wajib hadir. Dengan berat hati Kamila datang, kali ini bareng Suci naik motor, biasanya sama Gina, tapi katanya Gina dijemput seseorang. Mereka berangkat jam 4 sore, tadi pagi udah datang terus bersih-bersih badan dan berangkat lagi. Gak apa-apa capek, hari terakhir besok udah selesai dan bisa istirahat sepuas-puasnya."Lo sama Jevin, gimana?" Tanya Suci, baru aja sampai keparkiran.
"Gimana apanya? Gak ada apa-apa." Jawab Kamila, sambil melepas helmnya.
"Mil."
"Udah ya Cici, gue lagi gak mau bahas dia. Intinya gue sama dia gak ada hubungan apa-apa dan ini hari terakhir gue mesti terkoneksi sama dia." Jelas Kamila lagi.
"Kalian gak coba bikin masalah ini clear, maksud gue coba dibicarain gitu loh Mil. Gue tau lo sebenernya gak tenang kan?" Ucap Suci, Kamila diam. " Gue yakin, lo pasti butuh penjelasan juga, bohong kalau lo bilang gak." Tambah Suci.
"Iya gue butuh penjelasan, kenapa dia lakuin ini ke gue, tapi lo tau sendiri, dia bahkan gak mencoba untuk ngajak gue ngobrol." Ucap Kamila.
"Mil, lo sadar gak sih? Lo yang nutup jalan buat kalian saling ngobrol. Lo ngehendarin dia kan? Lo bahkan ngeblock dia dari semua sosmed lo." Ucap Suci, Kamila sama sekali gak menyalahkan ucapan Suci.
"Iya Ci gue tau, gue lakuin itu karna gue cuma gak mau semua orang makin salah paham. Tapi dia juga gak ada usaha buat ngajak ngobrol gue."
"Malam setelah Jevin dan Chaka ribut, gue ketemu Jevin dan dia datang ke kos lo. Tapi karna emang suasananya masih gak baik gue minta dia pulang dan kasih waktu lo, dia udah berusaha buat ngobrol ke lo kok." Ucap Suci.
"Tapi biar deh gak usah diobrolin aja sekalian, dari pada gue dituduh jadi selingkuhan dia." Ucap Kamila lagi. "Btw, Ci. Lo tau gak Gina lagi deket sama siapa?" Tanya Kamila.
"Kenapa?"
"Gue gak sengaja liat dia dijemput cowok, tapi gue gak liat jelas siapa. Makanya gue nebeng di lo, padahal semalam mau bareng gue berangkatnya."
"Hmmm, gak tau sih. Gina gak ada cerita apa-apa ke gue." Ucap Suci hati-hati, padahal dia tau-tau aja sih siapa cowok yang bareng Gina. Tapi kayanya lancang aja kalau dia yang kasih tau ke Kamila. Itu urusan Gina, dan Suci gak mau ikut campur.
"Yaudah, gue kesana dulu. Kalau mau balik lo telpon gue aja." Ucap Kamila kemudian mereka berpisah.
Basecamp devisi perlengkapan hari ini lagi rame banget, udah pasti karna semua orang lagi ngumpul hari ini. Bisa kedengeran dari luar tempat Kamila berdiri suara Jackson paling kenceng. Kaki Kamila rasanya membatu, sulit dan ragu untuk melangkah masuk, didalam pasti aja Jevin. Dia masih belum siap biat ketemu sama Jevin lagi. Tapi mau gimana? Kamila udah terlanjur berdiri disini.
Kamila menarik nafas dalam, menenangkan hatinya untuk berhadapan sama Jevin jika kejadian. Di saat Kamila mau masuk, entah bagaimana bertepatan pula dengan Jevin yang kebetulan juga mau keluar. Mereka sama-sama tertahan di antara pintu tenda, matanya bertaut saling menatap. Sama-sama enggan untuk berpaling dan menggeser jarak keduanya.
"Tolong deh kalau mau ngobrol tuh jangan dipintu. Kata nenek gue pamali." Sindir Jackson yang tiba-tiba muncul dari balik punggung Jevin.
"Minggir." Sambung Jackson sedikit mendorong Jevin, membuat Jevin terhuyung dan menabrak Kamila. Jevin menahan tubuh Kamila agar mereka berdua gak jatuh.
"Dih, mengambil kesemptan dalam kesempitan." Tambah Jackson setelahnya pergi tanpa dosa.
"Maaf." Ucap Jevin, kemudian sedikit memberi jarak diantara keduanya,Kamila diam gak menyahut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gelang Manik
FanfictionCinta itu rumit. Serumit menyulam manik-manik kecil menjadi sebuah gelang cantik.