Happy Reading and Fun!
***
"Sebenarnya, ini kekuatan apa? " gumamku bercermin pada kaca. Melihat ke arah kedua bola mata yang berbeda warna itu. Aku termenung, masih tak mengeti kenapa aku bisa mengeluarkan sihir seperti yang sudah-sudah.
"Apa ini sihir milik Ayah?"
Tanganku menyentuh mata kanan yang bewarna merah. Ah, atau karena darahku yang masih menetes menjadikan warna matanya berwarna merah?
Kalau benar begitu, kenapa yang kiri masih berwarna biru? Aku semakin tak mengerti. Kucoba mengingat-ingat apa yang terjadi sebelum kedua mata ini berubah warna.
"Ehm, kalau tidak salah begini kan. Namaku adalah Iiona Nafa Chiara. Ibuku adalah manusia setengah malaikat serta ayahku adalah Raja Iblis," kataku mengulangi perkataan yang muncul tanpa kukontrol sebelumnya.
"Tunggu, ibuku setengah malaikat? Jadi, dia bukan manusia?! Terus, aku apa dong namanya?!"
Aku mengigit jari karena tak kunjung mendapatkan ujung dari teka-teki ini. Ayahku adalah raja iblis, oke itu sudah kuketahui. Tapi, ibuku bukanlah manusia sungguhan? Juga seorang malaikat? Apa ini ada hubungannya dengan bola mata biru langkanya?
Percuma, otak mungilku tak bisa diajak berpikir. Aku butuh pengetahuan, aku harus bertanya pada seseorang. Ah, aku lupa jika sudah membantai semua orang di sini. Sambil masih mencoba berpikir, aku masuk ke dalam sebuah gedung tanpa permisi.
Gedung mewah dengan ornamen berkelas yang dulunya tak mungkin bisa aku tapakki. Pencahayaan yang sudah diganti oleh batu sihir menjadi hal spesial di sana. Aku menatap ke bawah ketika telapak kakiku menginjak cairan kehitaman itu. Di dekatnya, terdapat sebuah gaun berwarna merah jambu yang seukuran dengan tubuhku. Gaun yang dulunya tak mungkin bisa aku miliki.
Namun, karena hanya tinggal aku sendiri, aku bebas memilikinya. Tak ada lagi yang akan memakiku atau pun memukulku karena kebetulan lewat di depan rumah mereka. Kini aku sendiri, dalam kota yang sunyi, dan anehnya aku tak merasa kesepian.
"Hoam!"
Seperti halnya anak kecil biasanya, aku juga membutuhkan waktu tidur yang tak singkat. Kupilih secara acak kamar di sana dan merebahkan diri tanpa peduli apapun lagi.
***
"A-apa yang terjadi?"
Tidurku yang baru sebentar terganggu oleh sebuah suara. Jika hanya satu, aku masih bisa mengabaikan dan melanjutkan mimpiku. Namun, jumlah mereka yang cukup banyak membuat telingaku pusing.
"Apa ada yang masih selamat?" tanya salah seorang diantara mereka.
Aku yang terpaksa membuka mata, tapi terlalu malas untuk membangkitkan diri. Tiba-tiba, sebuah kata muncul dalam pikiranku. Aku tertegun.
"Ini, lagi?" bisikku. Kata yang tiba-tiba muncul bukanlah kali pertama aku alami. Saat aku dikendalikan, aku juga dikejutkan dengan kata-kata itu. Kata yang seolah menyuruhku untuk membacanya. Dan saat aku berucap, saat itulah orang-orang mati.
Mungkinkah begini caranya menggunakan sihir?
"Tidak ada gunanya berpikir. Aku praktekkan saja!"
Lantas, aku bangkit dari posisi berbaringku. Bersiap membaca kata yang tak kuketahui apa artinya.
『"Drasthi⁵."』
Awalnya aku terkejut melihat sebuah lingkaran di hadapanku. Lingkaran itu menampilkan keadaan diluar gedung. Saat mataku bergerak, pemandangan di lingkaran itu berubah. Seolah mengikutinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu Iblis [END-LENGKAP]
FantasiaJUARA 3 dalam Event Novel Cetakbuku #1 Cerita tentang Raja Iblis sudah biasa kita dengar. Lalu, bagaimana dengan Ratu Iblis? Bukan, ini bukan tentang Istri sang Raja Iblis. Melainkan anak perempuannya yang sepenuhnya bukan iblis. Setengah dari tubu...