005. Jalan-jalan tapi part ini si monyong ilang

685 86 3
                                    


Usai membeli karcis di loket pembayaran, mereka pun akhirnya dipersilahkan masuk ke dalam taman hiburan, Han Sooyoung juga yang paling pertama ngacir memisahkan diri dari rombongan.

Tidak tahu mengapa, Han Sooyoung di fanfict ini kelakuan nya terkadang OOT. Sudah OOT, merepotkan pula.

Hadeh betul.

Dan yang bertanggung jawab sama kelakuannya, kalau tidak Dokja ya Jonghyuk. Tapi kadangkala Dokja juga ikut-ikutan kaya Sooyoung sih.

"Si monyong kemana dah?"

"Bentar Ja, gue chat dia dulu."

Jonghyuk kemudian menghela napas tanpa sebab, kalau gini pasti Sooyoung balasnya anjay banget nih. Dokja pun berasumsi demikian.

"Kenapa hyuk? Si monyong buat ulah apa lagi?"

Jonghyuk dengan wajah datar, menunjukan kolom chatting-nya dengan Sooyoung kepada Dokja.

["Hyuk. Kanjeng ratu kesasar nih."]

"Agak lain nih anak."
Dokja bersedekap, lantas menghembuskan napasnya dengan nada paling berat. Jonghyuk yang menyaksikan meringis, benar-benar pergi membawa Sooyoung hanya membuat migrain.

"Ya udah lah, biarin aja. Toh dia bilang gitu pun aslinya tetap senang-senang sendiri," ujar Kim Dokja menanggapi persoalan Sooyoung.

Yah, kalau Kim Dokja berbicara demikian maka Jonghyuk hanya perlu menuruti nya.

Kapan lagi kan mendapatkan kesempatan berduaan sama crush-nya, datang terbuka lebar begini?

Terima kasih pada kelakuan absurd Sooyoung yang menguras tenaga, ternyata ada hikmahnya juga.

Yoo Jonghyuk memejamkan kedua matanya sembari berkata, "kalau begini mau gimana lagi. Kita tidak boleh menyia-nyiakan uang yang sudah di keluarkan, 'kan?"

Aduh, jurus nya udah mulai di ulti nih.

Kim Dokja mengusap dagunya, benar kata Jonghyuk. Masa sudah sampai jauh-jauh ke sini malah sibuk mikirin mahluk absurd modelan Sooyoung? Dan di lain sisi, tangan kanan Jonghyuk perlahan sedang sibuk merayap hendak merangkul bahu yang lebih kecil darinya, kesempatan kali ini harus ia manfaatkan benar-benar agar saat sampai di rumah tidak ada penyesalan yang tertinggal.

Sebelum sampai di pundak, Kim Dokja secara tiba-tiba menoleh ke arah Jonghyuk.

"Hyuk?"

Langsung tersadar, tangan kanan ia sembunyikan di belakangnya.

Kim Dokja lantas mengernyit penuh keheranan, "kenapa tangan kanan nya di sembunyikan gitu?"

Yoo Jonghyuk mengabaikan pertanyaan tersebut, ia segera mengalihkan topik dengan berjalan pelan meninggalkan Dokja.

Agaknya... Kim Dokja merasa melakukan suatu kesalahan?

"EH HYUK, TUNGGU!"

Geram, oh sungguh geram. Ada-ada saja hambatannya.

Malang sekali nasib ikan mola-mola tersebut.

Begitu tanggapan seseorang dari balik maskot ikonik taman hiburan Olympus.

Helaan napas lolos dari mulut kecil, "ngapain juga gue pake bohong ke mereka."

Han Sooyoung yang beralasan kabur, niat aslinya ingin mengutil dua bestie nya untuk bahan cerita.

Dia melakukan hal tersebut lantaran di desak oleh editor cerita (Han Sooyoung menganggap demikian) yaitu, Yoo Sangah. Setiap kali mereka bertemu.

"Fak gue gak mau di German suplex sama iblis Sangah," geram Sooyoung, mengingat-ingat seringkali ia mendapatkan bonus tatapan tajam jika naskah ceritanya belum juga di lanjutkan atau hasilnya kurang menarik.

Sebenarnya genre apa yang Sooyoung tulis ini?

Tanpa sadar, dua objek inspirasi pekerjaan sampingannya hilang tanpa pengawasan.

"Owalah jancok!" Sooyoung pontang-panting jalan pakai maskot sebesar cintaku pada reader's dengan susah payah.

Of course, demi cuan apapun akan dia lakukan.

"Yuk bisa yuk, bisa menahan rasa cringe," Sooyoung pun menyemangati diri.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






𝑾𝒉𝒂𝒕 𝑰𝒇? | 𝐘𝐨𝐨 𝐉𝐨𝐧𝐠𝐡𝐲𝐮𝐤 𝐗 𝐊𝐢𝐦 𝐃𝐨𝐤𝐣𝐚 |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang