Kim Dokja menguap sepanjang berjalan di koridor sekolah, tanpa disadari jarak Minggu ke Senin itu cuman satu jengkal.
Lagi-lagi ketemunya sama Senin, mending ketemu sama ayang aja gak sie.
Mana puas lah, dan lagi jam tidur Dokja tidak pernah teratur.
Insomnia bangsat.
Hari ini Dokja berangkat sendiri, karena pagi tadi Sooyoung mengkhianatinya dengan berangkat bersama Jung Heewon. Jadi Dokja terpaksa berangkat sendirian, toh tidak ada salahnya berangkat sendiri.
Setidaknya ia bisa merasa bebas walau hanya sementara, dari celotehan ngawur Han Sooyoung. Kim Dokja meraih gawai-nya dari saku jas sekolah, ia langsung menekan aplikasi bacaan novel favoritnya.
Sudah ada update-an baru, Dokja tidak sabar untuk membacanya. Sesampainya di depan kelas, ia tidak perlu menggeser pintu masuk karena sudah terbuka lebar.
Yoo Sangah terlihat sedang menghapus papan tulis, ia menyadari kehadiran Kim Dokja dan tak lupa juga menyapanya.
"Dokja-ssi, selamat pagi," sapa-nya dengan nada paling ramah sedunia.
The best memang Yoo Sangah ini.
Kim Dokja membalas, "Pagi juga, Sangah-ssi," diiringi dengan senyuman ramah.
Mereka berdua berbincang ringan, sebelum Han Sooyoung datang seperti badai di pagi hari.
"PAGI!" Sooyoung datang-datang langsung menubruk badan Dokja dari samping, Kim Dokja tentu saja mengaduh tak habis pikir.
"Pagi Sooyoung-ssi, bagaimana kabar mu?" Sangah tersenyum melihat Han Sooyoung sudah menaruh semangat di pagi hari.
Berkebalikan dengan sikap ramah tamah Sangah, Sooyoung justru mendecih seolah tidak senang dengan kehadirannya.
Yoo Sangah dalam diam rasanya ingin sekali smack-down Sooyoung sampai gegar otak.
Belum cukup ya, dia ku hajar dengan revisi.
Walaupun ditanggapi dengan tidak sopan, Yoo Sangah tetap tidak menghilangkan sikap ramahnya. Tinggal berpaling saja dari Sooyoung, easy peasy.
Tak butuh waktu lama, perbincangan mereka langsung nyambung.
"Bagaimana weekend mu, Dokja-ssi?" Tanya Sangah.
Kim Dokja tersenyum manis, dari respon tersebut muncul spekulasi bahwa weekend yang dihabiskan oleh Dokja menyenangkan baginya. Di lain sisi, Han Sooyoung justru menekuk wajah sampai kerutan-kerutan tercetak jelas.
Dapat disimpulkan, weekend Sooyoung pasti buruk. Ya, begitu deh. Lagi-lagi jadi third wheel.
Sangah sendiri sudah tahu, karena dia mendengar cerita Han Sooyoung malam tadi.
"Hahahahaha." Mendengar Sangah tertawa, Sooyoung memicing tajam.
Fuck you, bitch. Maki Sooyoung dalam hati.
Sungguh, bila bukan karena project pekerjaannya. Han Sooyoung jelas akan memuaskan diri dengan bermain semua wahana di sana, hanya saja ia perlu melepas kesenangannya demi mengejar deadline.
Atau nanti ia justru berakhir di terkam binatang buas berwajah dua, sedikit Sooyoung melirik Sangah dari ekor mata.
Yoo Sangah menyadari lirikan Boombastic side eyes milik Sooyoung, dan kini ia balik tersenyum kearahnya.
"Ada apa, Sooyoung-ssi?"
Sooyoung balas mendecih, "Nggak! Bukan urusan Lo!" Pekik Sooyoung, berakhir bad mood.
![](https://img.wattpad.com/cover/307404669-288-k256414.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑾𝒉𝒂𝒕 𝑰𝒇? | 𝐘𝐨𝐨 𝐉𝐨𝐧𝐠𝐡𝐲𝐮𝐤 𝐗 𝐊𝐢𝐦 𝐃𝐨𝐤𝐣𝐚 |
De Todoa.story; Otak Yoo Jonghyuk itu isi nya random banget, Kim Dokja sampai sulit menebak isi pikiran crush papan triplek kesayangannya. Sudah bongsor, tempramental pula. Dasar sunfish. Di sisi lain, Han Sooyoung agak gedek liat comradeship antara Jong...