Pagi sekali Aksa sudah bangun, sampai sampai kehadirannya di depan ruang TV sedikit mengagetkan Bunda Tessa yang baru aja mau menuju dapur untuk membuatkan sarapan keluarga.
“Loh? Aksa Hastanta ini?” tanya Bunda, ia sedikit melirik Aksa dari samping kemudian menekan pipi gembul anak laki-lakinya itu, berusaha membuktikan kalau yang ada disini itu memang benar anaknya, bukan hantu jadi jadian, lumayan serem juga sih ini masih jam 6 Pagi soalnya.
“Iya bunda, ini Aksa Hastanta anaknya Ibunda Tessa Okalina sama Ayah Abraham Hastanta.” jawab Aksa kemudian mencubit kedua pipi sang Bunda.
“Kirain hantu, kaget banget bunda liat kamu jam segini udah bangun.” balas Bunda kemudian melanjutkan langkahnya ke arah dapur.
Aksa hanya mencibir sambil memperhatikan Bunda yang semakin menjauh hilang dalam pandangannya ketika berbelok, tentunya memang ada alasan kenapa sepagi ini Aksa sudah bangun. Jawabannya ya karena nanti siang dia mau ke toko buku buat nemenin Riri nyari buku, nemenin aja sih tapi prepare nya dari jam 6 Pagi.
“AKSAA!!!” panggil Bunda sedikit berteriak dari dapur takutnya enggak kedengaran sama Aksa.
“IYA BUNDA??”
“INI TOLONGIN PISAHIN DULU NASI NYA BIAR DINGIN.”
“BUN MAU BIKIN APA??”
“KUE BOLU!”
“HAH? KOK PAKE NASI?”
“YA NASI GORENG DONG AKSA HASTANTA!! CEPETAN!!!”
“MELUNCUR IBUNDA TESSA!!!”
Selesai membantu sang Ibunda memisahkan nasi, Aksa kemudian pamit ingin masuk ke dalam kamar lagi, sebelumnya Bunda sudah memperingatkan untuk tidak tidur kembali biar nanti bisa sarapan bareng, soalnya lagi ada Ayah.
Aksa kemudian masuk ke dalam kamarnya lalu melemparkan dirinya ke atas kasur, tangannya memegang dada sebelah kiri, kini ia bahkan tersenyum.
“Aduh bangsat, perasaan gua nemenin nyari buku dah bukan ngajak nge date.” gumam Aksa tangannya masih memegang dada sebelah kirinya. “TAPI KOK DEG DEGAN BANGET ANJIRR??? MASIH LAMA AKSAA, NANTI JAM SEPULUH KENAPA UDAH DEG DEGAN SIH??” teriak Aksa untung Bunda masih ada di area dapur jadi gak akan kedengeran deh sama Bunda.
Aksa sebisa mungkin menghilangkan rasa gugupnya, dari pada deg degan enggak jelas, cowok itu langsung menyambar ponselnya yang tengah di isi daya, lebih baik bermain game pikirnya sambil menunggu nasi goreng buatan Bunda selesai.
Ketika baru saja ia log in, tiba-tiba terdengar suara teriakan Bunda yang nyaring dari bawah. “AKSAA!!”
“APA BUNDAA??”
“TURUN! SARAPAN!!”
“Astagfirullah, baru aja log in gue, afk mampus dah bodo amat dari pada gue yang mampus sama bunda.” ujar Aksa bermonolog, membiarkan game nya begitu saja lebih memilih menghampiri Bunda dan Ayah di meja makan dengan satu porsi nasi goreng dan segelas susu coklat.
“I’M COMING BUNDA TESSA!!”
💬💬💬
Aksa berulang kali menatap pantulan dirinya dari cermin, memastikan outfitnya kali ini untuk pergi keluar tidak terlalu norak, ia bahkan terus membalikkan tubuhnya ke depan dan belakang untuk mengecek semua pakaiannya kali ini cocok alias senada.
“Udah ganteng kamu, biasanya juga pake baju itu, mau kemana sih? So soan segala ngaca dulu, biasanya juga langsung meluncur.” celetuk Bunda, kepalanya sedikit menyembul dari balik pintu.
“Cocok kan ya sama, Aksa?” tanya Aksa, melihat sang Bunda yang kini benar benar ada di hadapannya.
Bunda Tesaa tersenyum, ia meletakkan kedua tangannya di bahu Aksa. “Cocok lah, kan anaknya bunda mah ganteng, jadi pake apa-apa juga cocok.” ucap Bunda, kemudian Aksa tersenyum manis lalu memeluk Bunda dengan hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Talk ーau
Dla nastolatkówAksa Hastanta, kapten basket dengan segudang kemampuannya dalam dirinya yang luar biasa. Aksa, telah jatuh hati pada adik kelasnya di sekolah. Riri Wijaya Kusuma, hanya seorang gadis polos berparas cantik dengan otak encer, menduduki peringkat para...