BAB 12 - ARYA

49 5 2
                                    


Malam yang sangat indah kini mulai mendingin. Kaki nan indah menginjak tanah yang sangat basah dan berlumpur. Sang Empu tak merasa jijik dengan sepatu mahalnya yang sudah mulai kotor. Ia terus berjalan melewati beberapa semak belukar yang amat tinggi. Diujung sana, tampak sebuah gubuk sederhana masih terang benderang.

"Disini rupanya." Ucap sang empu dingin. Ia berjalan perlahan hingga ujung sepatu pantofelnya bersentuhan dengan pintu jati nan mahal, tidak sesuai dengan kondisi gubuk itu saat ini.

Didalam sana terdengar suara desahan yang saling bersahutan, membuat sang empu menggelengkan kepalanya. DASAR WANITA MURAHAN, sarkasnya dalam hati.

Tanpa menunggu lama sang empu menendang pintu tersebut dengan kuat sehingga dua manusia yang ada didalam gubuk terkejut dengan kedatangan sang empu. Ketelanjangan serta posisi sang wanita yang diatas membuatnya emosi.

"Well, akhirnya kamu menemukanku SAYANG." Sarkas sang wanita sembari melanjutkan permainannya. Tampak sang wanita begitu menikmatinya, dan pria yang ada dibawah wanita tersebut mati ketakutan melihat tatapan marah sang suami dari wanita tersebut.

"Apakah penis pria itu sangat memuaskanmu SAYANG?" Tanya sang suami diliputi emosi.

"Ah aah, tentu saajaah sayang." Jawab wanita itu dengan desahan yang sangat menjijikan untuk didengar.

"Berhenti atau kutembak kalian berdua." Ancam sang suami, namun sang wanita menghiraukan ancamannya. Ia tetap melanjutkan permainan sampai mereka berdua klimaks, dan pria yang dibawah mengeluarkannya didalam rahim wanita itu.

"Arya, suami yang sangat mencintaiku. Sepertinya ini kesalahan yang sangat menyenangkan SAYANG." Wanita itu bangkit dari atas pria tersebut dan berjalan dengak gemulai menuju sang suami yang ia panggil ARYA a.k.a Renan

Jari wanita itu menuju kearah bawah mengambil cairan yang tertinggal dan menjilatinya tepat dihadapan Arya a.k.a Renan

"FUCK YOU BITCH!!!" Teriak Arya a.k.a Renan menggema disunyinya malam. Wanita yang tak lain adalah Rachel tertawa melihat kelakuan suaminya tersebut.

"Yes, i am bitch honey. Aku suka selangkanganku dicicipi semua orang. Terutama musuh kamu sayang." Ucap Rachel tanpa bersalah.

Ingin rasanya Arya a.k.a Renan menampar muka Rachel sekuat kuatnya sehingga wanita murahan itu tersadar. Namun ia tahan semuanya, ia tak ingin melakukan kekerasan didalam rumah tangganya. Biarkanlah pernikahannya hancur dengan sendirinya karena perbuatan Rachel.

Ia berada disini karena anaknya menangis meminta ibunya pulang memeluknya. Sementara Rachel asik bermain dengan musuh-musuh Arya a.k.a Renan dan memancing kemarahan pria tampan tersebut.

" Pulanglah, Rey merindukanmu." Ajaknya dengan datar. Kalau bukan karena anaknya, Arya a.k.a Renan tidak akan peduli wanita ular itu akan pulang atau tidak.

      " Rey atau suami tampanku ini yang merindukanku?" Tanya Rachel dengan gerakan menggoda.

      " Temui lah Rey sebentar, setelah itu kau boleh pergi sebebasnya. Tunggu surat perceraian sampai ketanganmu."

     Arya a.k.a Renan beranjak pergi dari sana. Muak rasanya melihat ekspresi Rachel yg frustasi setelah mendengar kata cerai keluar dari mulut Arya a.k.a Renan.

      Setiap Arya a.k.a Renan meminta cerai, Rachel selalu mengeluarkan dramanya yg memuakan. Kali ini ia tidak akan peduli dengan semua drama yang akan diciptakan Rachel selanjutnya.

      Hidup tenang dan damai bersama anaknya yang sedari dulu ia impikan.

▪️▪️▪️▪️▪️▪️

    " YEAAAAAAAYYYY!!! Gue keterima kerja diluar negeri anjirrrr!!!!!!" Mora teriak senang mendengar kabar dari Priya kalau lamaran kerjanya diterima diperusahaan terbesar si Singapura. Terasa seperti mimpi di siang bolong mendengar kabar tersebut.

      Ya walaupun bukan murni dari usahanya sih, setidaknya ia keterima kerja. Tidak peduli akan ada orang dalam atau murni karena diri sendiri.

      Gaji yang sangat besar yang ia harapkan untuk membantu orang tua nya dikampung. Dan ia pun berencana ingin membuka Caffe impiannya. Bekerja di Caffe selama itu membuat Mora memiliki skill dalam meracik minuman yang enak.

      " Gue harus ngabarin Nyak Babe and gue harus packing semuanya. Gak sabarrr bangett gue buat kerja di perusahaan seterkenal ituuu."

      Mora mulai menelfon orang tuanya untuk mengabari bahwa ia keterima kerja di luar negeri. Setelah itu ia packing dan bersiap untuk tidur agar ia tidak terlambat ke bandara.

Keesokan harinya Mora berangkat dan sampai ke Singapore sekitar pukul 5 sore. Ia menghirup udara disana dengan kuat. Sangat tidak menyangka dirinya bisa sampai ke negeri orang untuk bekerja.

Untung saja sahabat tercintanya membantu proses lamaran kerjanya. Beruntung nya Mora mempunyai sahabat seperti Priya yang sangat membantunya saat ia susah dan terpuruk.

" Gue udah sampe ni Pri, lo dimana sih?" Tanya Mora menelpon Priya.

Setengah jam lebih Mora menunggu Priya untuk menjemputnya. Tapi gadis itu tidak juga menampakan batang hidungnya sedikitpun.

" Kalau lo lama gue balik lagi ke indo." Ancam Mora lalu mematikan panggilannya. Mora memasukan ponselnya.

Menatap sekeliling Bandara yang dipenuhi orang-orang asing menarik koper.

     Tak lama Priya datang bersama....... WHAT!!!!! Radit?

     Mora sangat sangat shock melihat Radit berada disini bersama gadis yang tidak disukai oleh Radit sendiri. WTF!!!!!! Ada sesuatu yang tidak diketahui Mora sama sekali.

     " Hai." Sapa mereka berdua secara bersamaan.

     " Hai, gue butuh penjelasan kalian berdua nanti." Ujar Mora penuh kecurigaan.

     " Apaan sih, yuk gue antarin ke apartemen lo." Priya menarik tangan Mora dan membiarkan Radit membawa koper Mora tanpa berbicara satu kata pun.

     Mobil Radit membawa mereka ke apartemen yang telah disediakan oleh perusahaan tempat Mora di terima kerja.

Selama perjalan ke apartemen, Mora banyak bercerita tentang kehidupannya setelah sahabat terbaiknya itu memilih pindah ke negara ini. Mereka berdua saling bertukar cerita tanpa menyinggung soal kepergian Renan.

HAI GAESS UDAH UPDATE NI 🤗🤗🤗🤗

MY CRAZY MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang