00

104 9 0
                                    


Cerita ini hanyalah fiktif belaka, bila ada kesamaan nama tokoh, tempat, peristiwa dan alur cerita itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Cerita ini hanyalah fiktif belaka, bila ada kesamaan nama tokoh, tempat, peristiwa dan alur cerita itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~❉✿❉~

Cerita di buka pada tahun 2018. Kala itu hotel ternama di kota Bandung sedang menggelar acara resepsi pedang pora. Letnan Satu Kavaleri Raden Restu Nataprawira berdiri dengan gagah ditemani seorang wanita yang menggandeng lengan kekarnya.

Pembawa acara mulai berbicara melalui mic dan para letting yang masih bujangan berbaris saling berhadapan dengan pedangnya lalu Komandan pedang pora yang sedari awal menarik perhatian melangkah maju pada mempelai pria guna memberikan laporan.

"Keren ya Bund nikahan Mbak Thalita pakai pedang pora gitu," puji seorang wanita berpakaian kebaya lilac.

"Kamu ngiler?" tanya sang ibu mengundang delikan dari anaknya.

"Nggak ya Bun! Aku cuman bilang keren, kan Bunda tau calon suamiku pilot," agungnya.

"Emang yakin?" Janitra tersenyum aneh dengan sorot meremehkan.

"Ya Insha Allah. Bunda harusnya doain dong bukan menyepelekan gitu," gerutu Jelita.

"Tapi kalau jodoh kamu adik asuh Mas Raden gimana Dek?" telunjuk Janitra mengarah pada Komandan pedang pora.

Jujur saja sudah dari 2 hari lalu Janitra tertarik pada laki-laki berwajah tampan namun ekspresi yang selalu datar di depannya sana. Tercetus dalam otak ibu-ibu muda itu untuk menjodohkan dia dengan Jelita—si bungsu. 

"Tuh itu!" 

~❉✿❉~

~❉✿❉~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rabu, 13 - 07 - 2022
Jangan lupa tinggalkan jejak

Megantara : Our DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang