(•‿•)

934 69 3
                                    


* Bahasa /(dialog) non baku

FIKSI

***

"WOI PULANG AYOK!!"

Suara berat milik Watanabe Haruto menggema di studio milik Asahi, membuat tiga orang lainnya mengumpat dalam hati.

"SANTAI DONG!" Balas Jeongwoo, yang kebetulan duduk di samping Haruto.

Mereka; Jaehyuk, Asahi, Haruto, dan Jeongwoo, sebenarnya sudah bisa pulang jika mau. Tapi berhubung Jaehyuk dan Asahi belum ingin pulang, membuat kedua pemuda dengan umur yang sama itu mengalah.

Kalau Asahi sudah jelas, ia masih bekerja. Sedangkan Jaehyuk, dia hanya sibuk mengunyah sesekali memberikan komentar terhadap nada-nada yang Asahi ciptakan.

Dan karena bosan, Jeongwoo bersama Haruto memilih bermain game bersama alias mabar. Tapi itu terjadi satu jam yang lalu, dan sekarang Jeongwoo sendiri sudah berdiam sambil memperhatikan Jaehyuk yang masih sibuk mengunyah di samping Asahi.

"Kak, gak mau pulang sekarang?" Tanya Jeongwoo, dirinya sudah cukup gerah.

Jaehyuk menoleh, memutar posisi duduknya menghadap belakang.
"Kenapa? Bosen?" Tanya Jaehyuk balik.

Jeongwoo menggeleng.
"Gerah," balasnya.

Asahi terkekeh tanpa suara.
"Jae, menurut lo ini gimana?" Tanya Asahi yang memutar kembali badan Jaehyuk menghadap ke depan dan membuat keduanya semakin dekat.

Jeongwoo melotot dan mendengkus, kemudian kembali memainkan ponselnya. Memilih mengabaikan kedua orang di depannya, yang sedang— entahlah Jeongwoo juga tidak ingin tahu.

"jealousy jealousy ~~~" Haruto bernyanyi dengan nada yang sumbang.

"Diem, suara lo ga enak," tegur Jeongwoo, namun bukannya sakit hati Haruto justru tertawa terbahak-bahak.

Ia meredakan tawanya, menatap bergantian pada Jeongwoo dan Jaehyuk-Asahi. Ia kemudian berdiri dari duduknya, Jeongwoo melirik sekilas sebelum kembali memainkan ponselnya. Haruto mendekati keduanya, kemudian berdiri tepat di belakang Jaehyuk.

"Menurut lo Ru, ini udah bagus belum?" Tanya Asahi.

Haruto merapatkan dirinya pada Jaehyuk ketika mendekat pada layar monitor itu. Ini hanya akal-akalan Haruto sebenarnya, dan Asahi tau itu.

Jeongwoo yang berada di belakang ketiganya menarik napas dalam-dalam kemudian membuangnya dengan kasar. Mengabaikan pemandangan yang indah di depannya.

"Ru, idung lo mancung banget," suara Jaehyuk terdengar. Jeongwoo yang semula sudah fokus pada ponselnya sekarang buyar.

"Gak bosen banget muji idung gue, Kak," balas Haruto.

"Ini remot AC mana deh?" suara Jeongwoo yang terdengar nyaring tidak membuat posisi ketiganya berubah.

"Tadi di simpen-"

"Kalau gue sih udah bagus, kalau Kak Jae, gimana?" Tanya Haruto, yang membuat Jaehyuk mengehentikan ucapannya.

"Eh? Oh? Ah iya, ini udah bagus," jawab Jaehyuk yang masih bingung.

Jeongwoo mencebikan bibirnya, tau kalau dia tengah di dzolimi oleh kedua pemuda beda umur asal Jepang itu.

"Lo gak nanya gue, bang?" Tanya Jeongwoo, dengan suara yang errghhhh deep dan juga Jeongwoo memanggil Asahi bukan Kak.

"Udah selesai, besok-besok aja," jawab Asahi.

𝐉𝐉'𝐬 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang