Bab 4-2 (Dream to real)

2 0 0
                                    


Aku balik dari pantry dengan muka tatapan kosong seakan sedang memikirkan banyak hal. Tepat sekali, aku memikirkan kejadian dipantry tadi yang membuat jantungku terus berdetak tak karuan. Sekembalinya aku menuju meja kerja, aku langsung meletakkan kopi Iqbal dimejanya dan langsung menuju meja kerjaku sendiri, kemudian duduk. Dan meminum kopi buatanku sendiri, masih dengan tatapan kosong. Tak ada sel motorikku yang bergerak kecuali meminum kopi dan meletakkannya dimeja, bolak – balik seperti itu. Sampai kemudian, Mala membangunkan lamunanku itu.

"Hey, lu kenapa sih lin? Kenapa dari pantry malah jadi bengong gini. Lu diapain sama Aldo?" Tanya Mala ke Adaline tanpa gubrisannya

"Apaan sih lo, mal. Gue nggak ngapa-ngapain dia kali." Ucap Aldo

"Kenapa Adaline bisa kek gini coba?" Tanya Mala

"Ya gue nggak tahu lah, gue bikin kopi doang disana, asli deh." Ucap Aldo

"Lu nggak mukul dia pake gelas kan?" Tanya Mala asal

"Yang ada udah ada pertumpahan darah disana mala. Lu nih ya, udah gue bawain kopi masih aja bikin ribut mulu ama gue." Ucap Aldo

"Ya ya sorry deh, tapi kan setahu gue dia dari pantry ama lu tadi." Ucap Mala

"Lin, lu nggak papa kan? Apa lu jadi stress gara – gara bikin kopi gue nih?" Tanya Iqbal mencoba meredam suasana

"Apaan sih lo bal. Aneh deh." Ucap Mala

"Lin, lo kenapa?" Tanya Aldo sambil menggerakkan badan Adaline

"Haahh, kenapa?" Tanya Adaline masih lemas

"Lo kenapa? Bukan gara – gara gue kan? Kenapa lo jadi diem gini?" Tanya Aldo

"Ahh, gue nggak papa do." Balas Adaline

"Beneran nih? Gue disalahin mulu nih sama Mala, gara – gara lo kaya orang kesambet gini." Ucap Aldo

"Hah kesambet, iya sih gue kesambet setan barusan. Hehehe" Ucap Adaline bercanda

"Lo ini ya, bisa – bisanya masih becanda aja." Ucap Mala

"Gue kira lo jadi stress gara-gara bikinin gue kopi." Ucap Iqbal

"Ah kopi, iya, kopi lu udah jadi kan tadi bal?' Tanya Adaline masih baru sadar dari setengah tidurnya itu

"Apaan sih lo? Udah nih, udah di meja." Ucap Iqbal

"Waduh gawat nih, lin. Kayanya lu udah mencapai posisi dimana lu udah stress kerja. Padahal kan lo baru beberapa minggu. Semangat lin, semangat. Ada kita." Ucap Aldo asal

"Apaan sih? Gue nggak papa kok. Gue cuma ngelag aja tadi, nggak bisa mikir, gara – gara di pantry ada orang aneh tadi." Ucap Adaline

"Lah dipantry, kan cuma ada lo sama Aldo lin? Jadi, ini gara – gara lo, do." Ucap Mala sambil menggoyangkan badan Aldo yang masih berada diantara dirinya dan Adaline

"Eh, bukan gara – gara Aldo, mal. Udah ah, gue mau lanjut render aja nih. Abis istirahat gue harus minta approved." Ucap Adaline

"Ya udah, kita semua back to work aja. Focus in our business again. Semangat semua" Ucap Mala

"Semangat mala" Balas Iqbal

"Semangat juga mala." Ucap Adaline

"Semangat juga mala cerewet. Btw, Mbak Aria belum datang kenapa ya?" Balas Aldo sambil menanyakan penasarannya tersebut

"Nggak tahu deh gue. Tapi iya tumben banget ya dia agak telat." Ucap Mala

"Kali aja langsung ke site pembangunan, dia kan lagi banyak projek guys. Udahlah kerjain aja dulu desain – desain lo pada, entar ketemu deadline panik lu pada." Ucap Iqbal menengahi supaya kita kembali lagi bekerja

GoodHomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang