Bab 4-3 (Dream to real)

2 0 0
                                    

Jam 11.45 WIB

Dalam perjalanan Senopati menuju Cibubur, aku dan Reyka duduk bersebelahan dalam satu mobil jeep merah milik Reyka. Entah apa yang harus aku obrolkan dengannya, antara takut memulai obrolan atau tidak tahu topik apa yang harus diobrolkan. Selagi aku memikirkan topik apa yang harus dibicarakan saat ini, untungnya Reyka telah memiliki topik yang bisa kita bicarakan. Bukan pekerjaan pastinya, karena semua hal itu sudah bicarakan dikantor dan tidak ada masalah apapun.

"Lin, waktu lo ke Jepang itu berangkat sendiri?" Tanya Reyka mengawali

"Hem, kok tiba-tiba tanya itu?" Balas Adaline menanyakan balik

"Kenapa pertanyaan dijawab dengan pertanyaan sih. Lo ini kebiasaan banget deh." Ucap Reyka

"Abisnya mendadak banget, itu kan kejadian udah lama. Masih diinget aja." Ucap Adaline asal

"Oh, ternyata lo udah lupa ya." Ucap Reyka bisik

"Hem, kenapa?" Tanya Adaline penasaran

"Oh, nggak kenapa-napa." Ucap Reyka

"Btw, waktu lo ke Jepang itu urusan GoodHome juga atau liburan sendiri?" Tanya Adaline

"Oke, sekarang udah berani manggil lo ternyata. Ada perkembangan." Ucap Reyka berbisik

"Hem, kenapa? Lo tadi ngomong apa?" Tanya Adaline

"Hmm, tadi gue ngomong ke jepang itu urusan GoodHome dan liburan juga lin. Kalo lo kesana ngapain? Gue tebak liburan sih? Ya kan?" Tanya Reykak memastikan

"Bener banget. Gue kan masih nganggur kemaren itu. Hmm, disana lo survey produk atau ada projek desain?" Ucap Adaline menanyakan penasarannya

"Gue ada projek desain disana." Ucap Reyka

"Seriously?" Tanya Adaline heran

"Ya serius, ngapain boong." Ucap Reyka

"Hebat sekali anda, sudah bisa dipercaya untuk menjalankan proyek dan itu diluar Indonesia. Sangat kagum." Ucap Adaline dengan applause kecil yang ditunjukkannya

"Sudah mulai dititik aman cerita." Ucap Reyka berbisik sendiri

"Kenapa rey? Gue nggak denger." Ucap Adaline menanyakan kejelasan topik yang Reyka bicarakan

"Ah, itu tentang proyek di Jepang. Gue nggak sendiri kok, gue sama Mas Bram. Mas Bram jadi Main Architect – nya disana. Gue bantu – bantu aja." Ucap Reyka merendah

"Mas Bram sekeren itu ternyata." Ucap Adaline

"What do you like about him?" Tanya Reyka

"Just because he looks like a hard working person." Ucap Adaline

"Penglihatan lo tajam ya, dia emang pekerja keras lin. Dia founder yang paling berjasa di GoodHome ini, pantas lah dia sangat dipercaya sama client." Ucap Reyka

"Wow, anda juga menganggumi Mas Bram. Seberapa banyak lo mengagumi dia?" Tanya Adaline

"Dia udah seperti abang gue sendiri lin. Dia banyak membantu gue untuk grow up." Ucap Reyka

"Wah, keren Mas Bram." Ucap Adaline terpesona

"Kalo yang disini keren nggak?" Tanya Reyka iseng

"Keren juga, saya juga mengagumi anda." Ucap Adaline polos

"Seriously?" Tanya Reyka penasaran

"Serius, lo terlihat tenang dan sangat mengetahui saat menangani proyek bangun. Gue sih yakin Bu Jessica kesini juga karena rekomendasi teman, karena lo emang terlihat berpengetahuan dan berpengalaman rey." Ucap Adaline

GoodHomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang