Bab 7 (Home - Kembalinya jodoh yang sudah ditakdirkan)

3 0 0
                                    

Sometime you have to make a decision that will break your heart but will give peace to your soul

Sayembara adalah titik lompat seorang desainer bangunan atau Arsitek untuk menghasilkan karya – karya terbaiknya. Aku dan teman – teman pun harus berusaha mempersiapkan paparan yang meyakinkan client kalau kita ingin memenangkan tender tersebut. Tapi, bisa saja aku merusak rencana ini, karena pikiran aku yang bercabang kemana – mana.

"Hari ini adalah hari presentasi. Aldo sama Adaline, kalian siap kan?" Tanya Iqbal

"Gue terlalu nervous sekarang, kalau kaya gini terus gue nggak bakal bisa presentasi nih." Ucapku khawatir karena tak bisa fokus dengan materi presentasi

"Tenang, Lin. Take a minute to breathe. Inhale, allowing air to fill your lungs. And then exhale slowly, release every stress and worry from your mind. And then, repeat slowly...inhale...exhale." Ucap Iqbal sambil mempraktikkan teorinya dengan telapak tangan dinaik turunkan didepan dadanya.

"Masalah kemaren, jangan dipikirin dulu lin, hilangkan. Kita fokus sama presentasi hari ini, oke." Ucap Aldo

"Gue bakal berusaha, Do." Ucapku yang mungkin hanya sebatas perkataanku saja yang mengatakan berusaha tetapi pikiranku masih tertuju pada kejadian itu. Bagaimana tidak, Mba Adri yang selalu tampil elegant dan tenang, memperlihatkan sisi terpuruknya pada sosok Reyka.

***

7 hari sebelumnya,

Keadaan saat itu, Mba Adri terlihat sedih dan lemas seperti halnya aku dulu saat mengetahui bundaku mengalami kecelakaan. Aku sedikit memahami apa yang ia rasakan saat itu, tetapi aku juga sedikit iri dengan apa yang dilakukan Reyka terhadapnya. Kejadian itu terjadi sesaat Reyka memberitahu anak – anak Tim Desain 1 bahwa kami telah tahu satu sama lain sejak lama dan dia juga memberitahukan satu hal rahasia yang aku kira tidak mungkin terjadi.

"Gue dan Adaline udah kenal dari semenjak di Tokyo dulu." Ucap Reyka

"Kok bisa mas? Perasaan gue nggak pernah liat Adaline disana deh." Tanya Aldo

"Ya, jangan sampe lah."Ucap Reyka

"Kenapa emang mas?" Tany Aldo bingung

"Kalo lo liat, lo bakal suka dia." Ucap Reyka keceplosan

"Lah, emang Mas Reyka suka Adaline?" Tanya Aldo penasaran membuat Reyka tersadar

"Obviously, gue suka Adaline." Ucap Reyka menegaskan dengan yakin

"Kok bisa? Sejak kapan?" Tanya Adaline bingung

"Sejak di Tokyo. Gue secara sadar ngerasain hati gue ternyata perlahan membaik." Ucap Reyka

"Dari apa?" Tanya Adaline masih tidak percaya

"Dari apapun itu. Waktu gue ngeliat lo, dan beberapa kali ketemu lo disana, sepertinya gue telah menemukan ketenangan gue sendiri. Gue udah nemuin rumah gue." Ucap Reyka

"Terus dengan kata – kata suka lo itu, lo mau ngapain?" Tanya Adaline

"Sukai gue, Lin. Sukai gue balik. Sukai gue terus. Gue mohon." Ucap Reyka mengungkapkan perasaannya dengan tulus

"Udah gue lakuin kalo itu." Ucapku lirih

"I'm sorry for late to say this. I always keep it until now because I didn't wanna disturb you. Karena gue tahu lo kesini untuk fokus sama cita – cita lo." Ucap Reyka

"Uuuhhh so sweeettt." Ucap Mala dan Aldo bersamaan

"And now, I just didn't want to late more. I want you to be my wife. Will you marry...?" Ucapan Reyka terputus dengan kedatangan Mba Adri

GoodHomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang