Chapter 4 : Film

120 29 5
                                    

You are here, i'm glad to see you again.

Keheningan menyelimuti kala api merah itu menyala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





















































































































































































































































Keheningan menyelimuti kala api merah itu menyala. Karina memeluk kedua lututnya karena merasa sedikit kedinginan.

Yoshinori yang melihat itu mendekat dan berucap, "kemarikan tanganmu,"

Karina perlahan memberikan uluran tangannya, tetapi dengan cepat itu memukul tengkuk lelaki itu asal.

"Dasar mesum! Wah, sengsara sekali aku bisa terjebak didalam hutan rimbun bersama lelaki ini!" Ucap Karina sambil masih memukulnya.

Lelaki itu meringis karena pukulan dari Karina yang bisa dibilang cukup keras. Tetapi setelah perempun itu menyadari ada tanda kebiruan disana ia berhenti.

"Hm? Kau terluka? Aku tidak melihatnya saat aku mengobatimu tadi sore?" Karina terus melihat bagian tengkuk itu.

"Argh! Sakit sekali pukulanmu itu," ringis Yoshinori.

"Hanya dipukul sedikit seperti itu kau sudah meringis, kau lelaki yang berarti harus lebih kuat dari perempuan sepertiku, lagi pula aku minta maaf!" Elak Karina terus-menerus. Lalu mengendus kesal berujung bersedekap dada dan membuang muka dari lelaki itu.

Yoshinori terus mengusap tengkuknya, luka benturan itu ia dapatkan saat kemarin malam. Ia tergelinding dan membentur batu nisan.

Kembali pada Karina yang terus menunjukkan sikap menyebalkannya. Ia melirik sedikit pada lelaki itu yang terus mengusap bagian tengkuknya. Jadi merasa bersalah karena memukulnya, pikirnya.

"Apa begitu sakit?" Karina menurunkan gengsinya kali ini dan bertanya. Tangannya yang tidak mau diam terus meraba tengkuk itu dan mulutnya yang menghembuskan napasnya untuk meniupnya.

Tetapi, Yoshinori mengambil alih tangan Karina. Membuat perempuan itu terkejut.

"Biar aku hangatkan," ucap singkat lelaki itu. Ia menyalurkan sedikit kemampuan sihirnya untuk menghangatkan tubuh Karina yang tadinya menggigil.

Karina terdiam dengan sikap hangat lelaki itu. Ternyata walaupun dia menyebalkan dan dingin saat berbicara, ia memiliki kepribadian yang hangat.

"Bisa jelaskan, kenapa kau pergi ke kota?" Tanya Karina.

The Lost Future Throne || YORINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang