Chapter 5 : Twig

124 26 5
                                    

Waiting?

Menit, detik, jam pun berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





























































































































































































































Menit, detik, jam pun berlalu. Dua makhluk ini kini berjalan menyusuri pohon-pohon yang menutupi sang surya. Sang gadis yang terus mengikuti jejak lelaki didepannya itu menggerutu,

"Kau ini tuli? Sudah kubilang kita tidak bisa keluar dari hutan ini, waktu itu saja saat aku baru masuk kedalam hutan menjengkelkan ini dalam beberapa detik tidak menemukan jalan keluar dan pohon-pohon itu semakin rimbun." Ucapnya panjang lebar.

Yoshinori mengendus kesal setelah mendengarnya, "aku tidak bilang jika ingin memulangkanmu,"

Wajah Karina seketika bingung, jadi daritadi ia dibawa kemana?

Berpuluh-puluh menit telah menghantui mereka, berjalan tanpa tujuan— lebih tepatnya Karina hanya mengikuti jejak lelaki itu.

Perempuan itu mengendus kesal berkali-kali sampai tidak melihat jika ada ranting yang membuatnya tersandung. Tetapi dengan cepat, Yoshinori menarik lengan Karina dengan tangan kirinya. Sedangkan tangan kanannya mengambil pinggang gadis itu.

Wajah mereka begitu dekat sehingga membuat keduanya canggung berat. Tetapi mata mereka tiada lelahnya untuk saling bertatapan.

Walau begitu, mereka langsung mengalihkan pandangan mereka seketika. Yoshinori yang langsung menjatuhkan Karina membuat ia sedikit mengeluh.

"Hei! Kau menjatuhkanku!" Omel Karina.

Lelaki itu tidak menggubris melainkan jalan lebih dahulu dibanding dirinya. Karina dengan spontan berdiri dan mengikuti Yoshinori.

Tanpa disadari pun, kini senyumannya terurai mengingat kejadian mereka saling bertatapan. Ia baru pertama kali melihat wajah seindah itu. Matanya yang seindah ombak di laut. Kulitnya yang begitu cerah. Dan bibir tipisnya yang membuat Karina mengerang dalam hati.

...

"Ada masalah diwajahku?" Tanya Yoshinori tiba-tiba. Pasalnya sedari tadi Karina terus memperhatikan Yoshi tanpa henti.

Mendengar itu, Karina langsung mengalihkan bola matanya kearah manapun asal tidak pada Yoshinori.

"Tidak! Untuk apa aku memperhatikan wajahmu!" Ucap gadis itu cepat.

Tetapi tiba-tiba Yoshi langsung memincingkan matanya. Karina menjadi takut. Tapi itu bukan karenanya, melainkan ada tanda sesuatu.

"Apa kau mencium sesuatu?" Tanya Karina membuat Yoshinori langsung tersadar. Matanya yang selalu sigap itu terus melirik kesana kemari. Lelaki itu berjalan dekat kearah Karina. Memposisikan gadis itu dibelakangnya.

"Tidak asing,"

Pijakan kaki terdengar. Karina semakin merasakan ketakutan sedangkan Yoshinori yang penasaran.

Terdengar semakin mendekat membuat keduanya lebih berjaga, terutama Yoshinori yang terus melindungi Karina.

"Pangeran sayap putih!" Ucap seseorang yang ternyata ia menyentuh tanah untuk mengucap rasa hormat.

Darimana ia tau julukan itu? Apa lelaki yang sedang hormat ini adalah kaumnya?

"Siapa?" Tanya Yoshinori bingung.

"Kau mungkin tidak mengenalku, tapi aku adalah kaummu. Aku ada disana saat mereka menyerang kita." Jelasnya dan kembali berdiri, memperlihatkan wajahnya.

Karina membelalak seketika,

"Park Jihoon?!"

———————

ih udah lama ga update, first time update di tahun 2023 hahaaaamaaf yaa cuman sedikiiittt aku abis sakit jadinya baru bisa publish lagiii huhuuyaudah segini ajaa thankyou yang udah vote hihiii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ih udah lama ga update, first time update di tahun 2023 hahaaaa
maaf yaa cuman sedikiiittt aku abis sakit jadinya baru bisa publish lagiii huhuu
yaudah segini ajaa thankyou yang udah vote hihiii

The Lost Future Throne || YORINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang