Chapter 7 : Tunnel

48 13 0
                                    

Hei, where have you been?

Yoshinori terduduk dengan rasa ketakutannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





















































































































































Yoshinori terduduk dengan rasa ketakutannya. Kedua tangannya memeluk erat pundaknya. Dan Karina yang melihat itu pun bergegas untuk menyamai tingginya lalu bertanya, "ada apa?"

Pria itu tidak menjawab, keningnya mulai berkeringat. Park Jihoon dengan segera mengintip dari jendela rumahnya untuk melihat ada apa dengan suara tadi juga guncangan itu.

"Kaum Umbra! Sebaiknya kita bergegas sembunyi, kami memiliki ruang bawah tanah disini. Ikuti aku!" Kata Jihoon dengan berhati-hati.

Karina mengangguk dan membantu Yoshinori untuk berjalan. Sedangkan Jeongwoo dan Jihoon membopong ayahnya.

Park Jihoon mengambil bungkusan yang berisi makanan dan obat-obatan yang telah mereka siapkan jauh-jauh hari, berjaga-jaga jika ada hal seperti ini terjadi.

"Cepat! Jangan sampai mereka masuk, tetap waspada!"

Mereka masuk kedalam ruang bawah tanah yang terletak tepat dibawah dapur mereka. Lima orang itu berdegup kencang akibat kaum Umbra yang berhasil masuk kedalam rumah mereka, untungnya ruang bawah tanah sudah diberi sihir agar kaum itu tidak mencium kehadiran mereka.

Park Jihoon memberi isyarat untuk tetap diam karena prajurit kaum Umbra masih menginjak pintu bawah tanah.

Setelah beberapa saat, kaum itu menghilang. Mereka sudah aman, tetapi harus tetap berwaspada akan sekitar.

Karina sempat bingung karena ruang bawah tanah itu ada jalan dengan pencahayaan yang minim. Pasti terowongan itu menuju ke suatu tempat.

"Apa kita harus mengikuti jalan ini?" Tanya Karina.

"Sebaiknya begitu," jawab ayah Park.

...

Selama tiga puluh menit telah mereka lewati. Terowongan itu benar-benar begitu panjang membuat beberapa dari mereka cukup kelelahan.

"Apa ini memang sepanjang itu? Aku bahkan tidak tahu terowongan ini menuju kemana!" Keluh Jeongwoo sambil bertumpu kepada dua lututnya.

"Tapi kalau dipikir-pikir kita seperti di film-film..." celetuk Karina yang masih terheran-heran dengan keadaan ini.

"Maksudmu ciuman itu?"

The Lost Future Throne || YORINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang