Chapter 6 : Umbra Clan

157 27 2
                                    

Is it long to wait?

Is it long to wait?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




















































































































































































































































"Park Jihoon?!"

Ucapan kagetan itu membuat Yoshinori bingung. Pasalnya, darimana Karina bisa tau nama pria itu?

Karina keluar dari belakang Yoshi, berjalan mendekati pria bernama Park Jihoon itu. Kedua tangannya terangkat, meraba pundak lelaki itu sambil menatapnya khawatir.

"Giselle, tau?"

Karina bertanya.

Jihoon dan Giselle adalah pasangan yang sebentar lagi akan bertunangan.

Dan Karina saat ini mendapat jawabannya hanya dengan gelengan. Alisnya mengkerut, ia terus dilanda kebingungan. Jadi, selama mereka berpacaran empat tahun, Jihoon tidak memberikan identitasnya?

Tubuh Karina diambil alih oleh Yoshinori, lelaki itu menjauhkannya dari Park Jihoon.

"Jadi, kau dari kaumku?" Yoshinori menjeda, "darimana kau tau keberadaan kami?"

"Keluargaku sedang dilanda kekrisisan, ayahku memberitahu jika kau bisa membantu kami. Aku mencarimu sampai di hutan ini, dan untungnya aku menemukanmu bersama dengan wanita yang juga aku kenal." Jelas Jihoon.

"Kau mencariku karena ada maunya?"

"Tidak. Para kaum Umbra yang telah menculik banyak korban dari kaum kita bisa ditemukan. Dan hanya kau yang bisa melawannya Pangeran!" Elak Jihoon.

Karina tidak mengerti, tetapi didalam benaknya apa para kaum Umbra itu yang telah membuat ayah Yoshinori mati? Namanya saja sudah membuat Karina bergidik ngeri.

"Tidak percaya? Ikut aku Yoshinori." Ucap Jihoon lalu menuntun Karina juga Yoshinori menuju tempat yang lelaki itu maksud.

...

"Ayah! Jeongwoo! Aku pulang!" Teriak Jihoon setelah memasuki rumah kumuhnya itu.

Memang tidak spesial karena tinggal di rumah rentan seperti ini. Walaupun begitu, sihir yang dibuat Jihoon untuk rumah ini juga cukup memberi efek.

"Kak! Darimana saja setelah dua ha—" ucapan adik lelakinya itu terpotong setelah melihat seseorang yang sangat ia dambakan. "Pangeran sayap putih!" Serunya.

Park Jeongwoo, adik dari Park Jihoon ini seorang anak lelaki yang periang. Tetapi jiwa semangatnya juga tidak kalah saing. Setiap hari ia belajar menggunakan kekuatannya bersama sang ayah. Tetapi karena ayahnya dalam keadaan sekarat, ia harus menjaganya demi kesehatannya.

"Ayah ada didalam?" Tanya Jihoon membuat adiknya mengangguk. Lelaki itu mengajak Yoshinori untuk segera masuk melihat ayahnya dengan kondisi yang bisa dibilang cukup parah.

"Aku bukan tabib, tapi kenapa kau memanggilku?" Ucap Yoshinori sambil menggunakan kekuatannya untuk menyembuhkan sang ayah Park dari sakitnya.

Perlahan, laki-laki tua itu bisa membuka matanya yang tadi tidak bisa terbuka. Napasnya yang kini menjadi lebih baik, juga bibirnya yang tidak lagi kering.

Park Jihoon segera mengambil minum diatas meja kayu kecil itu dan membantu ayahnya meminum seteguk demi seteguk.

"Terima kasih, nak."

Karina yang berada di dekat pintu, membuka mulutnya lebar karena kekuatan sang Pangeran itu sangat-sangat hebat.

"Kekuatanku hanya mampu menyembuhkannya enam puluh persen," jelas Yoshi.

"Tidak apa, selebihnya kami akan merawatnya dengan seksama." Balas Jihoon.

"Kaum Umbra memiliki kelicikan yang luar biasa. Mereka menyempatkan kejahatan mereka di keadaan yang tidak terduga. Kaum bayangan seperti mereka sering kali menyamar, dan salah satu menanganinya hanya dengan waspada juga berani. Kami juga penyihir sepertimu, tapi kemampuan kami tidak lebih darimu. Hanya kau yang bisa mengalahkan mereka, Pangeran." Jelas ayah Park secara tiba-tiba.

Pria tua itu mencoba menahan rasa sakit yang berada di kepalanya. Memang benar, ia sudah sekarat dan tidak bisa dibantu lagi.

Jeongwoo sang adik, masuk kedalam dan mencoba menenangkan ayahnya.

Karina sebagai orang yang juga melihat keadaan seperti ini tidak ingin hanya berdiam diri, tapi ia hanya manusia biasa yang tidak bisa menangani penyakit penyihir seperti ini.

"Gadis cantik yang Pangeran bawa, memiliki sinar putih yang sangat menenangkan. Kalian harus menjaganya karena para kaum Umbra pasti mengincarnya." Ayah Park kembali berbicara.

Yoshinori membulatkan matanya, ternyata Karina bukan hanya manusia biasa. Bagaimana bisa?

Tapi, tiba-tiba tanah terasa seperti berguncang. Suara tapakan kaki yang begitu familiar ditelinga Yoshinori. Suara yang begitu membuat Yoshinori takut. Suara yang begitu ingin ia hilangkan dari pikiran juga mimpi buruknya.

DRAP...!

DRAP...!

DRAP...!

———————

HUAAABENER-BENER YA AKU GABISA BANGET NEPATIN JANJI!!!maaf banget baru bisa upload sekaranggg 🤧🤧aku mau tanya doong gimana tanggepan kalian sama book inii???makasiih yaaaa udah mau baca dan jangan lupa istirahaaat!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HUAAA
BENER-BENER YA AKU GABISA BANGET NEPATIN JANJI!!!
maaf banget baru bisa upload sekaranggg 🤧🤧
aku mau tanya doong gimana tanggepan kalian sama book inii???
makasiih yaaaa udah mau baca dan jangan lupa istirahaaat!!!

The Lost Future Throne || YORINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang