"Perasaanmu itu mulia sekali, tapi kau tak punya waktu lagi sebelum pertarungan pertama. Selain itu, Yuuki Makoto-kun mungkin saja telah dipaksa menyerah agar berganti unit. Meski begitu, kau masih ingin pergi?" Tanya Rei memastikannya lagi.
Subaru menoleh kearah [Name] dan hanya dibalas senyuman tulus. 'pergilah! Raih cahayamu!' itu yang di artikan oleh Subaru lalu ia berlari ke dalam area gedung sekolah dengan cepat.
"Kalau begitu, aku permisi untuk melihat unit lainnya." Pamit [Name] lalu melenggang pergi.
༆ | "Bahasa Jepang"
༆ | "Bahasa Indonesia"
༆ | "Membatin"Warning
OOC
Kata kata tidak baku
Typo bertebaran
Bahasa kasar dimana mana:)
Kalo ada kata atau kalimat yang kurang tepat mohon dikoreksi ( ◜‿◝ )▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
[Name] POV
"Aku harus kemana dulu?"
Oke, sekarang aku bingung mau kemana... Mau ke Hoku-chan... Gak dulu deh.
"Oi, jangan menonton sambil duduk di situ." Hm? Itu Akatsuki sama... Maa-chan!!
Mereka lagi berbincang ya. Yah~ gak akan kedengaran sih tapi dari raut wajah Maa-chan dan Megane senpai, sepertinya lagi memberi arahan(?).
Oh! Kuro senpai menunjukku. Aku melambaikan tangan sebagai respon. Tak lama dari itu Maa-chan menghampiriku.
"[Name], kenapa kau di sini." Tanya Maa-chan.
"Ya~, awalnya mau ke tempat Hoku-chan, tapi gak dulu, jadi kesini deh." Jawab ku mungkin sedikit berbohong tapi masih ada benarnya.
"Begitu. Ayo, sepertinya mereka sudah menunggu!" Aja Maa-chan meraih tanganku dan membawaku.
"Eh? Iya, ayo!"
[Name] POV end
"Tunggu Maa-chan! Kau harus ganti baju dulu!" Seru [Name] yang mengikuti kecepatan berlarinya Mao.
"Baiklah!"
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
"Kalian terlambat loh!"
Seruan terdengar dari atas panggung, terlihat sudah ada dua unit yang berada di atas, beberapa member Knights, Mao, dan satu orang misterius memakai topeng.
"Isara-kun?!" Seru Makoto terkejut.
"Mau seberapa cerdasnya aku, kalau melawan Knights dengan dua orang itu masih kurang, 'kan. Iya, kan?" Tanya Mao melirik orang yang memakai topeng.
"Jangan kayak ketemu hantu gitu, dong."
"Tapi, Sally... Nande?" Tanya Subaru menunjuk Mao.
"Karena pada akhirnya aku ini tetaplah bagian dari Trickstar." Jawab Mao.
Di belakang panggung, berdiri seorang gadis bersurai abu yang mengembangkan senyum leganya, yang tak lain adalah Sena [Name].
"Sekarang harus ke tempatnya Ryuseitai." Monolog [Name] sembari berlari tanpa mengetahui bahwa sedari tadi ada yang mengawasinya.
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
"Yah~ dah mulai." Kecewa [Name] sembari mengatur napasnya.
Dengan rakus [Name] meraup oksigen di sekitarnya tanpa memperhatikan yang lain.
"Wuih, sengit juga. Ini belum final 'kan?" Melihat kearah panggung yang menampilkan Fine melawan Ryuseitai.
KAMU SEDANG MEMBACA
ʀᴀɪɴᴄᴀʀɴᴀᴛᴇᴅ ɪɴᴛᴏ ᴛʜᴇ ᴡᴏʀʟᴅ ᴏғ ᴇɴsᴇᴍʙʟᴇ sᴛᴀʀs?
Random"CHOU UZAI, [NAME] BANGUN!!" Tertembak oleh 'mantan' teman lalu bereinkarnasi ke sebuah game dan menjadi adik dari salah satu karakter di game itu. Lalu, apa yang harus dilakukannya? Dan bagaimana kesehariannya? ◤ ──┅┅┄┄*ೃ:.✧✲゚*。⋆─── ⋆✩⋆ Enstars! x...