୧ *·˚ 1.0 • Dojo?┆↰

935 124 5
                                    

Chapter sebelumnya

"Kau tidak pandai berbohong, ya, Ojou-chan. Dari gelagat mu sebenarnya kau ingin menontonnya tapi ada sesuatu yang kau khawatirkan." Kata Rei yang tepat sasaran.

[Name] tersentak, "Sasuga anggota Gokijin, ah bukan, Sankijin. Ya sebenarnya aku punya firasat buruk untuk drefes ini." Jawab [Name].

"Kukuku, kau bahkan tahu kalau wagahai anggota gokijin." Kekeh Rei mengacak rambut [Name] pelan.

"Mou! Senpai jangan mengacak rambutku terus dong! Ada apa dengan rambutku sih?!" Kesal [Name] yang lelah marapikan rambutnya terus menerus.

"Kukuku, Rambutmu sangat lembut jadi wagahai gemas ingin mengelusnya."

"Hump!" Ngambek [Name] dan berjalan meninggalkan Rei sendiri di rooftop.

"Kau dengar kan, Natsume?" Tanya Rei pada seseorang yang bersembunyi.

"Haik, Rei nii-san." Jawab penyihir Yumenosaki, Sakasaki Natsume keluar dari persembunyiannya.

༆ | "Bahasa Jepang"
༆ | "Bahasa Indonesia"
༆ | "Membatin"

Warning
OOC
Kata kata tidak baku
Typo bertebaran
Bahasa kasar dimana mana:)
Kalo ada kata atau kalimat yang kurang tepat mohon dikoreksi ( ◜‿◝ )

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

[Name] POV

Halo halo! Balik lagi dengan [Name] yang kece//plak

Ya~ sekarang aku dan Anzu bertemu lagi saat berangkat sekolah. Anzu sudah menceritakan semua yang terjadi Kemarin. Yah~ sebenarnya aku sudah tahu tapi tetap menyakitkan saat mendengar cerita langsung dari Anzu.

"Jadi Trickstar bakal membalasnya?" Tanyaku pada Anzu

"Um! Mereka bilang begitu." Jawab Anzu

"Hee~"

Kami berbincang bincang hal yang random seperti biasa, sampai kami tak sadar bahwa kami sudah ada di gerbang sekolah.

Aku mendengar Beberapa siswa memuji Akatsuki dan mencemooh unit yang berani menantang Akatsuki.

"[Nickname01]! Produser!" Suara yang familiar itu memanggil kami. Kami pun berhenti dan menoleh ke belakang.

"Baru-chan/ Akehoshi-kun." Kata kami bersamaan dan kami bertiga pun berjalan memasuki sekolah bersama

[Name] POV end

Author POV

"Hokke dan Ukki pasti sudah selesai latihannya. Nggak sabar melihat perubahan mereka. Iya 'kan, Produser?" Kata Subaru saat mereka memasuki ruang loker. Saat Anzu membuka lokernya, ia melihat ada surat di atas uwabaki nya.

Anzu berjalan ke arah Subaru dan [Name] sembari membaca isi dari surat tersebut.

"Eh? Surat tantangan?" Celetuk Subaru

"Mungkin itu bukan surat tantangan, Baru-chan." Kata [Name]

"Eh? Tapi ini dari Kiryuu senpai." Jawab Subaru

ʀᴀɪɴᴄᴀʀɴᴀᴛᴇᴅ ɪɴᴛᴏ ᴛʜᴇ ᴡᴏʀʟᴅ ᴏғ ᴇɴsᴇᴍʙʟᴇ sᴛᴀʀs?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang