"SENPAI!! KALAU MAU LONCAT KASIH ABA-ABA DONG! JADI SENAM JANTUNG NIH!" Protes [Name].
"[Name]?!" Hokuto langsung berlari kearah [Name] yang berjongkok untuk menetralkan jantung yang memompa dengan cepat.
༆ | "Bahasa Jepang"
༆ | "Bahasa Indonesia"
༆ | "Membatin"Warning
OOC
Kata kata tidak baku
Typo bertebaran
Bahasa kasar dimana mana:)
Kalo ada kata atau kalimat yang kurang tepat mohon dikoreksi ( ◜‿◝ )▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
"Kau tak apa?" Tanya Hokuto yang panik.
"Aku tak apa, hanya sedikit terkejut." Jawab [Name] yang masih berusaha menetralkan rasa kagetnya.
"Fufufu~"
"Jangan tertawa!" Seru [Name] kesal pada Wataru yang masih diam melihat kedua adik kelas kesayangannya.
[Name] dan Hokuto akhirnya berdiri. "Kenapa kau bersama dengan senpai hentai ini?"
"Kau jahat sekali, Hokuto-kun~." Ujar Wataru dengan dramatis, Hokuto hanya menatap tanpa ekspresi dan [Name]...
"Apaan sih. Gelay..." Dengan tatapan... Entahlah.
"Hm? Oh! Bentar." Ujar [Name] yang merogoh saku blazer nya. Namun, surat yang dititipkan oleh neneknya Hokuto menghilang membuat [name] panik.
"Kau mencari ini kan, hime-sama~?" Tanya Wataru sambil menyodorkan setangkai bunga mawar.
[Name] mengerutkan alisnya. Yang dia cari itu sebuah surat bukan setangkai bunga mawar.
"Apaan itu?" Tanya Hokuto.
"Non! Non! Coba lihat baik-baik." Setelah berkata seperti itu, yang tadinya setangkai bunga berubah menjadi sebuah surat yang tadi dititipkan neneknya Hokuto pada [Name].
"Kok ada di senpai?!" Seru [Name] tidak percaya.
Wataru hanya tertawa kecil menanggapi seruan dari [Name]. Surat itu diterima oleh Hokuto.
"Ini surat cinta yang ku tulis sepenuh hati buatmu~." Ujar Wataru dengan bangga(?).
Hokuto yang mendengar pernyataan dari senpai nya itu, hendak merobek surat itu namun tertahan karena seruan dari [Name]. "Jangan disobek! Lihat dulu siapa pengirimnya, Hoku-chan."
Mata Hokuto membulat sempurna setelah membaca nama pengirimnya. "Nenek?!"
"Aku titip Hokuto-kun padamu ya, hime-sama~." Setelah berkata demikian, Wataru menghilang tanpa jejak.
"Loh? ISH!"
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
Pertandingan antara Trickstar dengan Ra*bits telah usai yang dimenangkan oleh Trickstar. Kini Trickstar beristirahat sambil menonton pertandingan antara UNDEAD dengan Fine di ruang istirahat belakang panggung ditemani oleh Anzu dan member unit Ra*bits.
"Mashiro, kamu satu club dengan Hokuto, 'kan? Kamu lihat dia dimana gak?" Tanya Mao pada adik kelasnya. "Semenjak DDD dimulai, aku sama sekali tak melihatnya." Lanjutnya.
"Tidak perlu cemas. Aku yakin sekarang dia pasti sedang berjuang keras." Jawab Tomoya sebelum meminum teh yang dihidangkan oleh Hajime.
Kring!
Bunyi dering bertanda ada pesan masuk dari ponsel pintar Anzu membuat sang pemilik mengalihkan fokusnya. Ponselnya menampilkan 2 pesan dari 2 temannya—Hokuto dan [Name]. Alisnya mengkerut khawatir lalu pergi secara diam-diam tanpa sepengetahuan semua yang ada di dalam ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ʀᴀɪɴᴄᴀʀɴᴀᴛᴇᴅ ɪɴᴛᴏ ᴛʜᴇ ᴡᴏʀʟᴅ ᴏғ ᴇɴsᴇᴍʙʟᴇ sᴛᴀʀs?
Random"CHOU UZAI, [NAME] BANGUN!!" Tertembak oleh 'mantan' teman lalu bereinkarnasi ke sebuah game dan menjadi adik dari salah satu karakter di game itu. Lalu, apa yang harus dilakukannya? Dan bagaimana kesehariannya? ◤ ──┅┅┄┄*ೃ:.✧✲゚*。⋆─── ⋆✩⋆ Enstars! x...