05 : Maybe you think that you can hide

248K 5.6K 159
                                    

Vote and comment please.
Backsound : Chainsmokers - Paris
***
[Author Point]

Suasana dalam ballroom megah ini belum berubah. Masih dipenuhi orang-orang ternama, baik dari dunia bisnis maupun entertainment, yang mondar-mandir untuk sekedar berbasa-basi mencari relasi baru dalam jamuan acara syukuran atas kehadiran cucu pertama generasi ke empat dalam keluarga Carter itu.

Di salah satu meja tamu utama, wanita bermata emerald itu terdiam. Dia sejak awal memang menjadi pusat perhatian orang-orang akibat pemberitaan panasnya akhir-akhir ini. Wanita itu memandang kosong pada makanan penutup di hadapannya, seperti tidak terpengaruh pada keramaian tempat itu.

Dia jelas sedang memikirkan sesuatu, sesuatu yang teramat penting hingga membuatnya nyaris melupakan kewarasannya sendiri. Kianna, wanita itu, benar-benar tidak bisa menahan otaknya yang terkejut atas kejadian yang dilihatnya beberapa saat lalu.

Pikirannya terlalu lelah untuk memerintah atau sekedar memberi sugesti agar dirinya dapat menghadapi kenyataan itu dengan lebih tenang.

Pertanyaan-pertanyaan soal degub jantungnya yang selalu terasa tak wajar saat berada dekat dengan pria itu kembali muncul, juga tentang tatapan mata dan sensasi-sensasi menggoda yang dirasakannya.

Dia ketakutan dan terkejut untuk alasan tak masuk akal, alasan yang membuatnya tampak bodoh. Dia terus-menerus memikirkannya, seolah ada sesuatu yang mendesak dan mengancam jiwanya.

Mungkin, mati lebih baik baginya saat ini, karena dengan begitu, dia dapat memberikan kesempatan pada pria itu untuk tetap berada dalam rahasia besarnya tanpa ada seorang pun yang tahu dan mengganggu.

Brian Wright seorang gay!

Kianna mengulang kalimat itu dalam pikirannya. Ya Tuhan, siapa saja, tolong katakan bahwa apa yang dilihatnya itu semua tidak benar! Tolong katakan bahwa Brian bukan gay dan yang dilihatnya itu ilusi belaka!

Kianna menggeram. Fakta yang dilihatnya itu terus-menerus membayang di otaknya seperti potongan film yang terus berputar, membuatnya tidak berhenti bespekulasi.

Jadi, perkataan Jessica tentang gosip itu memang benar?

Brian pasti sudah menyembunyikan kenyataan itu dengan sangat rapi hingga media tidak bisa membuktikannya. Para wanita yang disewanya untuk berperan sebagai kekasih selama ini tentu telah berhasil menyelamatkannya menutupi hal itu.

Kini Kianna harus dihadapkan pada kenyataan bahwa pria homoseksual itu adalah pria yang telah merenggut keperawanannya beberapa hari lalu. Apalagi yang lebih menyedihkan dari hal itu? Tuhan yang kudus!

"Kianna, apa kau baik-baik saja?"

Kianna tersentak saat Charolin tiba-tiba menepuk bahunya, lalu segera menoleh dan melihat sang pemilik pesta itu menatapnya khawatir. Kianna lantas tersenyum kecil.

"Oh, aku hanya sedikit sakit kepala. Tidak apa-apa," katanya sambil mengibas tangan.

Charolin mengernyit dan berkata, "Apa kau yakin?"

Dia tahu kekasih sahabatnya ini memiliki masalah. Kianna terlihat cukup lama melamun sejak kembali dari mengangkat panggilan telepon tadi.

YS [2] // ANIMALSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang