22 : So you can do what you wanna do

66.1K 2.8K 53
                                    

Vote and comment please.
Backsound : Bruno Mars - Talking to the Moon
***
[Author PoV]

Stephanie berani bersumpah demi dirinya sendiri bahwa apa yang telah dialaminya sekarang ini adalah neraka yang menghukumnya di setiap detik kehidupannya.

Anak sialan yang tengah berada di kandungnya, dendam ayahnya, dan... cintanya terhadap Brian. Benar, Stephanie telah jatuh cinta pada Brian.

Hal itu terjadi jauh sebelum dendam ayahnya dimulai, saat perusahaan Wright mendatangi perusahaan ayahnya dan membicarakan kerja sama.           

Stephanie kecil yang saat itu berumur empat belas tahun, tengah bermain di kantor ayahnya dan begitu terpukau pada tatapan yang diberikan anak dari pemilik perusahaan Wright untuknya. Hangat dan mendebarkan hingga Stephanie kecil begitu tergila-gila dengan tatapan itu.

Setiap saat, saat ada pertemuan pemegang saham di perusahaan, Stephanie selalu ingin ikut bersama ayahnya. Dia tahu bahwa anak dari pemilik perusahaan Wright juga ikut menghadiri pertemuan karena dia adalah calon pewaris perusahaan raksasa tersebut.  

Dari sekian banyak kesempatan, hanya satu hal yang menjadi penyesalan terbesar Stephanie hingga detik ini. Dia tidak pernah sekali pun menunjukkan perasaannya pada Brian.

Di setiap pertemuan mereka, Stephanie selalu memaksakan dirinya berwajah datar tanpa minat agar tidak terlalu berharap pada Brian yang saat itu berumur sama dengannya pun mulai menunjukkan ketertarikannya pada Stephanie.

Pernah beberapa kali, Brian meminta Stephanie secara khusus untuk menemaninya makan malam atau sekedar berkeliling di taman seraya menunggu selesainya pertemuan pemegang saham. Namun, Stephanie selalu saja menolak. Dia terlalu takut untuk memulai, ayah Stephanie juga menunjukan bahwa dia tidak terlalu menyukai Brian sehingga akhirnya mau tak mau, Brian menahan diri.

Laki-laki itu menghentikan ajakannya dan memberi batas agar Stephanie tidak risih dengan sikapnya.

Stephanie yang saat itu mulai menyesali sikapnya lantas berniat untuk berubah. Namun, keberuntungan tidak berpihak padanya. Kekacauan dimulai. Perusahaan Wright tiba-tiba mengundurkan diri dari pemegang saham di perusahaan ayahnya. Mulai hari itu dia tidak pernah berjumpa dengan Brian lagi.   

Kondisi keluarganya hancur. Penyesalan atas perasaan terpendamnya dan fakta bahwa perusahaan Brian-lah yang telah menghancurkan perusahaan ayahnya membuat Stephanie kalut.

Dia tidak tahu harus melakukan apa hingga suatu hari ayahnya menawarkan jalan pintas agar dia bisa memiliki Brian untuknya sendiri.           

Dia harus menjebak Brian.     

Namun, yang tidak pernah disangka Stephanie, ayahnyalah yang kemudian mencoba untuk menjebaknya. Maxwell menawarkan dirinya untuk menjadi budak Abraham yang jelas-jelas adalah ayah dari pria yang dicintainya.

Stephanie tentu saja menolak. Dia masih cukup waras untuk tidak bermain gila dengan pria yang suatu hari kelak bisa saja menjadi ayah mertuanya. Namun, dia tidak mempunyai pilihan lain karena Maxwell terlanjur menjebaknya. Stephanie pagi itu—tepat saat ulang tahunnya ke-25—menemukan dirinya dalam keadaan telanjang dan penuh bercak lebam tertidur dalam dekapan pria tua yang sudah Stephanie kenal baik bagai ayahnya sendiri di dalam kamar hotel mewah.  

YS [2] // ANIMALSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang