12 : I cut you out entirely , but I get so high when I'm inside you

157K 4.9K 123
                                    

Vote and comment please.
Backsound : Maroon5 - Animals
***
[Brian PoV]

"Tuan, Nona Kianna sudah beranjak dari tempat pemotretan menuju Starbucks utara, New York. Sebelumnya ada sedikit keributan. Wanita yang semalam bersama Mr. Abraham mendatanginya dan hampir mencekiknya sebelum kami dan para kru menghalanginya. Sekarang Nona Kianna tengah bersama seorang laki-laki bernama Addison."  

Perkataan William kuderngar hampir setengah jam yang lalu. Maka, di sinilah aku sekarang, menatap nanar Kianna yang masih terlihat ketakutan dalam pelukan pria yang waktu itu mengaku dirinya adalah tunangan Kianna—Addison Blackwell.

Aku masih tidak tahu mana yang lebih mengerikan, ancaman si Berengsek Abraham itu untuk tidak menurunkan semua kekayaannya padaku atau ancaman Jalang itu untuk mengganggu Kianna. Mereka adalah dua orang terkutuk dengan semua tingkah gilanya untuk mendominasiku.

Mirip seperti seseorang yang sudah membuatku terjebak pada kondisi ku sekarang—Maxwell White, orang kepercayaan Abraham, kaki tangannya.

Aku tidak bisa membawa keluar ingatan itu dari kepalaku, seolah hal yang dia lakukan padaku baru saja terjadi beberapa saat lalu.

Malam itu badai, aku bersembunyi di balik selimut kasurku setelah pertengkaran besar kedua orang tuaku. Aku baru saja berumur lima belas tahun lima hari sebelumnya. Pria itu kemudian tiba-tiba datang, menyelinap ke kamarku dan memanfaatkan kepergian Ayahku bersama ibuku yang kembali dipaksa untuk melayani koleganya setelah pertengkaran berakhir.

Dia menyulikku, menyekapku dalam salah satu kamar tidak terpakai di rumahku, lalu melakukan kejahatan kejinya dua hari berturut-turut. Tidak ada yang mendengarkan teriakan minta tolongku, para penjaga yang harusnya berada di sana seperti hilang dua hari itu. Aku baru bisa melarikan diri saat pria bajingan itu keluar setelah suara Abraham yang memanggilnya siang itu terdengar.

Aku panik, segera berlari ke kamarku dan mengunci diri hingga berhari-hari. Takut, histeris, kesal, marah—semua hal itu menggerogotiku dengan mengerikan. Aku butuh pertolongan, tapi tidak ada yang mengkhawatirkanku dalam kondisi keluarga seberantakan itu.

Di hari ke tiga setelah kejadian itu, aku memberanikan diri untuk meminta pertolongan pada ayahku. Tapi yang terjadi, aku justru di masukan ke sekolah asrama pria, yang membuatku semakin terjerumus dan baru di keluarkan tiga tahun berikutnya.

Dendamku kepada pria itu tidak berhenti.

Aku ingin membunuhnya—dan memang itulah yang ku lakukan.

Lalu sekarang putri dari pria itu yang mencoba mengganggu kehidupanku, mengaku bahwa bayi sialan yang dikandungnya itu adalah bayiku. Dan membuat cerita seolah aku pernah menghabiskan waktu dengannya, dan kami memang menjalin sebuah hubungan.

Stephanie White, adalah penjilat. Dia lah yang menyebarkan gosip tentang diriku yang gay pada media serta aku yang sudah menghamilinya.

Aku memang ingat pernah terbangun dengan kondisi tanpa busana dengannya beberapa bulan lalu, tapi itu tidak lantas membuatku percaya. Keluarganya brengsek—Perempuan itu jalang, dia juga sering menghabiskan waktu dengan pria lain—termasuk ayahku.

Jadi tidak ada jaminan jika bayi yang dikandungnya sekarang seratus persen adalah anaku. Bahkan jika aku memang melakukan hal itu padanya, aku tidak sudi mengakui anak itu adalah anakku.         

YS [2] // ANIMALSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang