[5] Skakmat ‼

86 5 18
                                    

Akhirnya langkahku sampai tepat di depan ruang ganti pria, ya aku sedang mencari seorang pria yang dikenal banyak orang sebagai suamiku yakni Thor. Begitu berada di lorong ruang ganti, aku mendengar suara-suara sexy para pria menggema di sana lalu aku mendekat masuk ke bagian depan pintu dan melihat wow!, mereka sedang berganti baju. Wajahku berseri-seri seketika.

Tentu saja moment itu membuat mataku melotot, sosok pria-pria kekar yang memperlihatkan otot Abdomen nan six pack membuat pandanganku candu.

Selain para pria kekar yang tinggi-tinggi tadi mengobrol saat itu juga ada Drake dan Nine.

"Drake" seru Nine.

"Lihatlah! Seberapa keras kamu berlatih" Nine berdecak kagum pada badan Drake, ia melihat betapa bagusnya bentuk badan Drake yang sekarang.

Seperti biasa, Drake menanggapinya dengan berlebihan, malah tingkahnya ekspresif sekali memamerkan otot lengannya di depan Nine.
Di sisi lain, kedua mata Thor mengepal ke arah ku dari kejauhan sementara aku masih diam-diam menikmati pemandangan langka itu. Ternyata ia langsung mendatangiku, aku masih tidak sadar. Tiba-tiba saja Thor datang ke hadapanku dan spontan mengejutkanku, menatap datar padaku. Hadeh!

"Apa yang kamu lakukan" tanya Thor, postur Thor tegap menghalangi pandanganku dengan kedua tangan masuk ke dalam saku celana jerseynya.

Ibaratnya aku seperti sudah tertangkap basah olehnya.

"Aku sedang menonton" saat itu aku salah ucap.

"Bukan...maksudku, aku sedang mencarimu" ujarku.

"Memangnya ada apa?" tanya Thor kemudian.

"Hari ini ingat ya, habis pulang kuliah nanti kita pergi ke rumah ayah" ucapku.

"Oke, kalo itu" jawab Thor.

"Oke, aku akan ke kelas" balasku.

Mataku masih terpaku dengan pria-pria dibalik bahu Thor waktu itu. Karena masih ada rasa penasaran aku perlahan menjingkitkan kakiku mengintip di sudut samping bahu Thor.

"Ckk" Thor berdecak dengan nada kecut.

Wajahnya sudah tampak masam. Ia kesal dan kembali memiringkan badan memblokade arah penglihatanku. Thor menatapku dengan senyum penuh arti bahwa itu larangan untukku.

Badanku kuputar balik dan menghela nafas yang membuatku memutar mata. Aku lalu pergi berlalu meninggalkannya dan berjalan menuju kelas.

[Kediaman Pak Thanat]

Aku sangat semangat sekali pulang ke rumah. Ditambah hari ini adalah hari ulang tahun Ayah. Ayah menyambut kedatanganku dan Thor dengan suka cita.

"Kalian sudah datang, masuk masuk" Begitu ayah membukakan pintu untuk kami.

"Ayahh~"

"Selamat ulang tahun" aku langsung memeluk ayah erat, erat sekali.

"Yaa ampun" ujar ayahku.

"Ini" ucapku sembari menyodorkan sebuah kotak pada ayah.

Aku memberinya satu paket perlatan memancing. Dan ayah sangat menyukainya. Aku dan ayah masuk mendahului Thor. Tampaknya ayah sudah menyiapkan banyak makanan untuk menjamu kami. Ayah meminta kami mencicipi masakan yang di masak olehnya dan yang paling berkesan bagi Thor ialah sup rumput laut buatan Ayah. Memang, sudah tradisi di keluarga kami membuat sup rumput laut saat perayaan ulang tahun.

Tak terasa sembari saling mengobrol satu sama lain, makanan yang disajikan di atas meja tadi ludes oleh kami bertiga.

Setelah selesai makan malam, aku dan Thor beres-beres membersihkan meja makan.

My Official BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang