[7] Senggol bachokk

60 4 22
                                    

Begitu matahari sudah tampak setengah tenggelam, aku sementara tengah sibuk di dapur. Rencananya, aku dan Thor akan membuat jamuan makan malam untuk mamah papah. Dalam rangka menyambut kepulangan mereka dari Singapore sekaligus perayaan Anniversary pernikahan mereka.

Aku sedang memilah sayuran dan buahan untuk keperluan membuat salad, namun apa yang dilakukan Thor, ia hanya asyik menyantap buah apel di depan kulkas sambil memperhatikanku dengan tatapan seakan juri kompetisi memasak.

Setelah selesai dengan tugas ku yang pertama aku beralih untuk mengurus ikan segar yang akan diolah. Kemudian, aku menggeser kesamping kanan sebuah wadah berisi adonan tepung untuk membuat kue .

"Urus itu" kataku selagi Thor berjalan mendekat padaku.

"Aku?" sahut Thor.

"Apa kamu yakin??" ujar Thor.

Menit berikutnya, Thor akhirnya tetap melakukan apa yang aku pinta meskipun agak terpaksa.

"Berhenti bersikap menyebalkan dan dengarkan aku"

"Lumuri adonan itu dengan tepung, ambil tepungnya di rak lemari atas belakang kepala mu" terangku.

"Ini ?" kata Thor menunjuk kemasan tepung.

"Iya, bawa kemari" sahutku.

"Masukkan ayam yang sudah dicincang, wortel dan kentang iris, aduk hingga merata"

"Ini lebih sulit daripada kelihatannya" ucap Thor.

"Taburkan terigu terus aduk lagi" ujarku yang sembari sibuk memfillet ikan Salmon.

Beberapa menit kemudian, Thor diam-diam memperhatikanku dan muncul keinginan mengisengiku.

"Zoey, lihat kemari" pinta Thor agar diriku menengok ke arahnya.

Dan setelah aku meresponnya, Ia sengaja meniupkan tepung di atas telapak tangannya kewajahku.

"Thorrr! Apa yang kamu lakukan!" ucapku dengan wajah hampir penuh dengan bubuk tepung apalagi dibagian mata dan terlihat jelas aku mengernyit tidak suka.

Sttt sstngg
[Pisau tajam siap mengahabisimu]

Aku spontan mengangkat pisau tajam yang tadi ku pegang dan coba melawan keusilannya. Tak peduli orang ini suamiku, ia nyaris saja ku bacok.

"Zoey, Zoey jangan lakukan itu" kata Thor sambil bergaya seolah ingin menangkis.

Sementara disisi lain, Nine, Drake dan Pimmy sudah tiba dan tanpa kami sadari mereka menonton tingkah kami sambil berkomentar.

"Itu melodrama atau thriller?" celetuk Drake.

"Sudah jelas itu bukan melodrama" jawab Pimmy.

Semenjak sudah 4 hari melewati masa-masa PMS ini kadang aku cukup kewalahan mengendalikan emosiku sendiri. Terlebih lagi jika ada yang berani mengganggu ketenanganku dalam kondisi sensitif begini sama halnya seperti membangunkan macan yang tidur. Rrrrrr

Nine maju menenangkan kami berdua.

"Jangan main-main kita bisa terluka" kata Thor masih dengan wajah yang sedikit panik.

"Jika kalian terluka, akan kupastikan status kalian akan jadi pelaku atau korban" sahut Nine.

"Pilih mana, penjara atau rumah sakit?"

"Atau yang paling tragis kuburan aja sekalian" lanjut Nine.

"Woy! udah, udah Thor Zoey hentikan" ujar Nine.

"Kalian nih pada kenapa sih" Nine menepuk bahu Thor dan membawanya kesisi lain.

"The real cekcok rumah tangga" guyon Drake dengan tepuk tangan ringan.

My Official BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang