"Chapter 3"

11.5K 578 53
                                    

~Alvin Pov~



"Kamu kenapa lagi sama Awe?" tanyaku pada Rico yang sedang menyembunyikan mukanya di kedua lipatan tangannya yang ada di tas meja kantin.


Rico mengangkat wajahnya, melihatku lalu menggelengkan kepalanya.


"Nggak ada apa-apa," desisnya sambil membenamkan kepalanya lagi.


Aku menghela nafas melihatnya seperti ini.


Aku nggak tau apa yang terjadi pada mereka, tapi sudah hampir seminggu ini mereka bersikap aneh. Terutama Awe. Awe selalu menghindar dari Rico. Kalau nggak sengaja bertemu dan beratatapan mata dengan Rico, muka Awe langsung memerah dan dia buru-buru pergi menjauh. Pokoknya nggak seperti Awe yang biasanya deh. Si Rico juga gitu, dia malah terlihat memprihatinkan. Mukanya selalu kelihatan kusut dan nggak bersemangat. Aku denger dari Rico kalau Awe sudah nggak meminta dia buat ngajarin main gitar lagi karena Awe sudah minta bantuan temen sekelasnya. Aku nggak tau apa yang terjadi sama mereka, tapi moga-moga aja mereka nggak seperti ini terus-menerus.


Tiba-tiba bel tanda istirahat berakhir berbunyi. Rico beranjak dari duduknya dengan malas. Terlihat anak-anak yang lain juga masih terlihat enggan untuk kembali ke kelas.


"Ayo!" ajak Rico.


"Kamu duluan aja. Aku ke toilet dulu mau cuci tangan," kataku sambil memberikan kotak makanku yang sudah kosong ke Rico.


"Ya udah," kata Rico sambil menerima kotak makanku.


Setelah itu aku berjalan ke arah yang berlainan dengan Rico. Aku langsung masuk ke dalam toilet cowok yang nggak begitu jauh dari kantin.


BRRRUUUKKK...


Aku bertabrakan dengan seseorang yang keluar dari toilet.


"Alvin?!"


DEG


Suara ini..Janga.jangan..


"Pa..Pandu," aku melihat Pandu yang kaget melihatku, "sorry," lanjutku lagi.


"Hai tunggu!" kata Pandu sambil memegang pergelangan tanganku ketika aku mau kabur darinya.


"Kok main kabur gitu aja sih?!" tanya Pandu. Tangannya masih mencengkeram pergelangan tanganku.


"Aku..aku mau kembali ke kelas," kataku gugup.


Tiba-tiba Pandu menyeretku masuk ke dalam toilet tapi setelah itu dia langsung membawaku masuk ke dalam salah satu bilik WC.


"Ap.."


"SStttttt...." desis Pandu sambil menutup mulutku dengan tangannya.

The Memories Of HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang