"Chapter 12"

10.1K 477 130
                                    

~Alvin Pov~ (Pukul 23.16)

Sayup-sayup terdengar suara gaduh dari luar. Seperti suara motor yang mendekat. Aku ingin membuka mataku tapi mataku terasa berat untuk terbuka. Setelah aku paksakan, akhirnya aku berhasil membuka ke dua mataku juga. Dengan nafas yang semakin sulit aku dapatkan, aku berusaha untuk mengangkat tubuhku yang terasa sangat lemas.

"ALVIN!!" teriak seseorang, "APA YANG KALIAN LAKUKAN PADANYA??!! DASAR BRENGSEK KALIAN!!" orang itu masih berteriak.

"Pan...hah...haahh...Pandu," desisku saat melihat sosoknya ada di ambang pintu.

"LEPASIN AKU ANJ**G!!" bentak Pandu saat tubuh dan tangannya di pegangin oleh enam orang dari D.A.L.

Aku berusaha bangun dan berdiri, tapi tiba-tiba tubuhku jatuh ke bawah. Aku baru sadar kalau aku tadi ada di atas meja yang di susun rapi dengan jaket D.A.L yang menutupi tubuhku. Tapi itu semua nggak aku perdulikan lagi saat melihat Pandu mendapat pukulan di wajahnya.

"Pan..." desisku dengan suara yang lirih dan nyaris nggak terdengar.

Dengan sisa tenaga yang amat sangat sedikit, aku berusaha berjalan kearah Pandu. Tapi baru beberapa langkah, tubuhku tertarik ke belakang lagi. Gin menarik lenganku hingga aku terduduk di lantai yang berdebu.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN PADANYA?? APA KALIAN NGGAK TAU KALAU DIA PUNYA ASMA HAAHH????" bentak Pandu sambil memukul salah satu orang yang memukulnya tadi.

"Aku tau. Dan aku memang sengaja membawanya ke sini. Keren kan," kata Ryo sambil tersenyum.

"ANJ**G KAMU RYO!! KAMU BUKAN MANUSIA. KALAU SAMPAI TERJADI APA-APA DENGANNYA, AKU BAKAL MEMBUNUHMU. AKU AKAN MEM..BU..NUH..MU."

"Ah...aku ragu kamu bisa membunuhku. Sebelum kamu membunuhku, aku akan membunuhmu," kata Ryo sambil memandang tajam Pandu.

Tiba-tiba Pandu melepaskan diri dari cengkraman enam orang itu, lalu berhambur kearah Ryo dan dan memukul wajahnya. Nggak cuma itu, Pandu juga mencekik Ryo dengan kedua tangannya.

"HOEE...LEPASIN RYO!!" teriak Gin, "KALAU NGGAK KAMU LEPASIN, AKU BISA MELAKUKAN LEBIH BURUK KE DIA."

"Aaa...aaa..." rintihku saat Gin menarik rambut pendekku sampai aku berdiri.

Aku ingin berteriak dan memaki semua orang yang menyakitiku dan Pandu, tapi suara dan tenagaku sudah benar-benar habis. Di sela-sela nafasku yang semakin sedikit ini, aku cuma bisa merintih pelan. Pandu yang melihatku di tangan Gin, langsung melepaskan Ryo.

"Ha...hajar dia!!" perintah Ryo sambil memegang lehernya.

Seketika itu juga enam orang langsung memukul, dan menendang Pandu secara bergantian.

"Ja...jangan...haahh...haaahh...jangan pukul Pan..Pandu," kataku lirih dan masih berusaha melepaskan tangan Gin dari rambutku, "aku...aku mohon," kali ini aku mulai terduduk lagi di lantai karena aku sudah kehabisan tenaga lagi.

The Memories Of HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang