Aku tau ini hanyalah sebuah tantangan, tapi....
♪————————♪
Ketika botol sudah berhenti berputar, maka tantangan pun akan segera dimulai. Ujung tutup botol akan menjadi bukti bahwa seseorang telah terpilih. Dan kali, giliran sang pola bear kitalah yang akan bermain.
"Yeay! Akhirnya giliran Ice!" Duri berseru keras tatkala Ice berhasil terpilih, sedangkan sang insan sendiri justru hanya diam menatapi tutup botol.
Blaze yang duduk di hadapan mereka pun, dengan semangatnya mengocok undian yang telah mereka siapkan. Dan tentunya Taufan yang juga turut ikut bermain bersama mereka di sana.
Saat ini jadwal kelas mereka memang sedang kosong, karena itulah keempat pemuda itu diam-diam bermain di pojok ruang kelas.
Pada awalnya yang bermain hanyalah trio pembuat masalah saja, tapi siapa yang akan menduga kalau pemuda tukang tidur itu akan ikut bermain juga.
Eet– tapi jangan salah paham dulu. Karena Ice sebenarnya tidak ikut bermain dengan sukarela. Melainkan ia di seret paksa untuk bergabung bersama mereka.
Entah bagaimana caranya trio pembuat masalah itu bisa memaksa Ice untuk ikut bermain.
"Baiklah, tantangan untuk Ice adalah...." Blaze membuka kertas undian yang sudah ia dapatkan, lalu kemudian mulai membacakan seluruh isinya. "Nyatakan perasaanmu pada seseorang yang kau suka."
Ice mendadak membeku di tempat, sedangkan Taufan dan Duri justru bersorak riang mendengar tantangan yang Ice dapatkan. Blaze sendiri juga malah tersenyum miring melihat reaksi dari tukang tidur itu.
"Nah, Ice~ ayo lakukan~"
Ice pun akhirnya mengembuskan napasnya dengan pasrah, lalu segera bangkit dan pergi dari sana.
***
Tidak banyak yang tau kalau sebenarnya Ice sedang menyukai seseorang saat ini. Mungkin lebih tepatnya seorang gadis yang telah menjadi primadona kelas mereka sekarang.
[Fullname], itulah nama gadis yang Ice sukai belakang ini. Gadis dingin yang pendiam, sangat pintar dan juga bertalenta, begitulah pendapat semua orang yang sering Ice dengar.
Gadis yang bahkan hampir tidak memiliki teman selain Yaya dan Ying itu, sampai sekarang memang masih memegang status jomblonya. Hal itu dikarenakan sang gadis sendiri yang menginginkannya.
Setiap kali ada yang mengutarakan isi hatinya kepada [Name], maka [Name] akan menolak pernyataan itu dengan santainya. Lalu kemudian pergi meninggalkan orang itu seperti angin berlalu di tepi pantai.
Ice pastinya tau kalau [Name] akan menolak siapapun yang mengutarakan perasaannya. Karena itulah ia masih menyimpan perasaannya itu selama ini.
Namun, karena sekarang ia sudah mendapatkan sebuah tantangan, mau tidak mau Ice harus mengerjakannya. Meski ia sendiri juga sebenarnya malas untuk melakukannya.
"[Name], apa kita bisa bicara?" dengan nada malas, Ice memulai pembicaraan. Dan untungnya ajakannya itu di sambut hangat oleh sang lawan bicara.
"Maukah kau menjadi milikku?" bagai aktor yang sedang membaca naskah, Ice mengatakan semua kalimat itu dengan santainya di sana. Seperti tidak ada beban sedikitpun di dalam pengucapannya.
[Name] tentunya terkejut mendengar pernyataan Ice yang mendadak seperti itu. Dan seisi kelas juga seketika heboh mendengar kata-kata yang tidak pernah Ice ucapkan.
Semua mata sekarang sedang tertuju pada kedua insan itu, dan tentunya mereka juga sedang menantikan jawaban dari sang gadis.
Dengan mata yang sengaja di alihkan ke samping, [Name] akhirnya mengangguk untuk menjawab pernyataan Ice. Membuat seisi kelas ini menjadi semakin heboh menyaksikannya. Menyisakan Ice yang tiba-tiba mematung di tempat.
'barusan ... [Name] mengangguk?'
∆ Bonus ∆
Taufan:
"Uwoh, Ice! Kau berhasil! Selamat, ya!"Blaze:
"Haha! Tidak ku sangka kau akan diterima oleh [Name]. Selamat, ya!"Duri:
"Selamat, Ice!"Ice:
"Apakah aku sedang bermimpi?"♪————————♪
... kenapa ia menerimanya begitu saja?
{ 17 Juli 2022 }
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cool Darling || BoBoiBoy Ice ✔️
Fanfiction╭┈─────── ◌ೄྀ࿐ ˊˎ- ╰┈─➤ ❝ Ethecismus Project ❞ ❝ BoBoiBoy Ice X Kuudere Fem!Reader. ❞ ┊ Punya pacar yang dingin? Mari kita lihat, mungkin terdengar menarik, tapi tentu saja ada tantangan tersendiri. Bagaimana kalau ia punya sisi lain yang terlihat...