[Name] itu ...
♪——————♪
Siang ini, Ice mendadak dapat telpon dari seseorang orang yang tidak dikenal, dan orang itu meminta Ice untuk hadir di acara makan malam keluarganya.
Pada awalnya Ice tidak tau, kalau yang menelpon itu adalah Sofi, kaka perempuannya [Name]. Namun, setelah beberapa saat terlibat sedikit adu argumen, barulah [Name] datang mengambil alih, dan menjelaskan kembali semuanya dengan seksama.
Kini, sang pemuda sudah berada di meja makan, dan di sana hanya ada dirinya seorang. [Name] sempat bilang padanya, kalau sang kaka mendadak dipanggil ke rumah orang tuanya. Lalu setelah itu, barulah sang gadis pergi ke dapur untuk menyajikan makanan yang telah ia buat.
Sebenarnya Ice ingin menolak acara makan malam itu, mengingat sekarang hanya ada mereka berdua saja, dan hari pun sudah malam. Namun, ia juga merasa tidak enak, karena [Name] sudah bersusah payah menyiapkan semuanya.
Alhasil, sekarang ia harus duduk manis berduaan dengan [Name]. Menyantap makanan yang telah gadisnya buat hari ini.
Ini jadi terlihat seperti kencan malam di rumah sang kekasih.
"Ini, makanlah."
"Hn."
Tidak banyak yang bisa mereka bicarakan, dan suara detingan piring dengan sendok pun menjadi musik pada malam ini. Begitu tenang dan damai. Namun tidak terasa canggung sedikit pun di sana.
[Name] menyelesaikan acara makannya, dan tak lama kemudian Ice pun ikut menyusul kekasih hatinya. Piring dan sendok Ice letakan di atas meja, yang di mana kedua alat makan itu segera [Name] ambil untuk segera dibersihkan. Melihat hal tersebut, Ice pun berinisiatif untuk membantu sang gadis.
"Biar kubantu." Tumpukan pirin Ice rebut dengan cepat dari [Name], membuat gadis bersurai hitam ini hampir terkejut karenanya. [Name] spontan menggelengkan kepalanya, menolak lembut bantuan dari sang pemuda.
"Tidak apa-apa, Ice. Aku bisa membereskan semuanya." Piring kembali [Name] ambil alih, dan kali ini Ice hanya diam melihatnya. Ia terdiam seperti patung di samping meja yang terus memperhatikan [Name] bebersih rumah.
Tidak ada yang bisa ia bantu, karena sang gadis sendiri menolak bantuannya. Walau memang tidak banyak yang harus [Name] bersihkan, tetap saja Ice merasa tidak nyaman karena melihat sang gadis yang harus kembali sibuk sekarang.
Ice terduduk di kursi makan, memandang punggung yang sekarang sedang sibuk dengan cucian alat makan.
Punggung itu terlihat begitu tegar dalam bekerja, membuat Ice tanpa sadar telah mengulas senyum di sana.
★Bonus★
Ice :
"[Name] memang cocok jadi ibu rumah tangga."[Name] :
"Hn? Cuma pekerjaan biasa, kok. Wajar jika seorang wanita mampu mempelajarinya."Ice :
"Iya, karena itulah aku bilang [Name] sangat cocok jadi ibu rumah tangga. Apalagi kalau jadi ibu rumah tanggaku."[Name] :
"...."♪—————♪
... ternyata benar-benar multitalenta.
{17 September 2022}
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cool Darling || BoBoiBoy Ice ✔️
Fanfiction╭┈─────── ◌ೄྀ࿐ ˊˎ- ╰┈─➤ ❝ Ethecismus Project ❞ ❝ BoBoiBoy Ice X Kuudere Fem!Reader. ❞ ┊ Punya pacar yang dingin? Mari kita lihat, mungkin terdengar menarik, tapi tentu saja ada tantangan tersendiri. Bagaimana kalau ia punya sisi lain yang terlihat...