6

1.8K 120 18
                                    

"Kenapa rasa nya sesakit ini? Apa karena ini hia berubah belakangan ini?. Karena dia sadar jika dia ingin keluarga yang utuh, bukan keluarga seperti yang sekarang ini" Nunu terus meracau dalam tangis nya, rasa nya dada Nunu benar benar sesak mengingat perkataan Zee dengan teman teman nya

"Apa aku terlalu egois? Apa aku harus melepaskan hia untuk mencari kebehagian nya? Tapi aku tidak sanggup melihat dia dengan orang lain. Apa yang harus Nunu lakukan?" Ujar Nunu, lelah menangis akhir nya Nunu jatuh tertidur tanpa mengganti pakaian nya terlebih dahulu.

**

Zee masih asyik mengobrol dengan teman teman nya, Saat dia ingin melihat jam di hp nya tiba tiba mommy nya nelfon duluan.

"Bentar ya aku angkat telfon dulu" Ujar Zee sedikit menjauh dari teman teman nya

"Bagaimana Davika? Apa kamu puas dengan jawaban Zee tadi?

"Hhhmm, kalian memang bisa di andalkan" Ujar Davika

"Tentu saja, itu lah guna nya teman. Kamu tenang saja kita akan mengawal kamu dan Zee sampai ke altar"

"Hahaha kalian bisa saja"

Berbalik ke Zee, dia menjawab telfon dari mommy nya.

"Hallo mom?"

"Zee, apa Nunu sudah sampai di mansion kalian? Kamu kenapa sih nyuruh Nunu pulang cepat? Jika kamu ngk bisa ke sini, kan Nunu bisa main dulu dengan mommy. Ini malah kamu suruh pulang cepat, gimana sih?" ujar Ny.pruk

"ah sudah mom, sudah dulu ya mom. Nanti Zee telfon lagi" Ujar Zee dan mematikan telfon nya. Zee baru ingat dia punya janji dengan Nunew, kenapa dia bodoh sekali. Kenapa sampai lupa gini. Nunu pasti sudah nungguin dia tadi nya, dan akhir nya memutuskan berangkat sendiri ke mansion orang tua nya. Dan Nunu juga berbohong tentang dia kepada mommy mereka.

"Apa yang telah aku lakukan?" Gumam Zee pelan. Saat Zee hendak menelfon Nunu, bisa dia lihat begitu banyak panggilan tak terjawab dari Nunu.

"Astaga, aku harus pulang sekarang" Ujar Zee dan berjalan menuju teman teman nya

"Aku duluan ya, semua nya sudah aku bayar" Ujar Zee tergesa gesa dan meninggalkan cafe tersebut.
Kurang lebih lima belas menit akhir nya Zee sampai di mansion nya. Zee berlarian keatas menuju kamar mereka untuk melihat Nunu.
Cleekk.
Saat Zee membuka pintu, dia bisa melihat Nunew tertidur dengan pulas. Perlahan Zee mendekat kearah Nunu, dan duduk di sana.

"Kho thod na" Bisik Zee lirih sambil mengelus kepala Nunu sayang

"Apa dia habis menangis?" Batin Zee bertanya tanya melihat mata Nunu yang sedikit bengkak

"Tapi kenapa ya?, apa karena aku melupakan janji aku dengan dia" Batin zee bertanya tanya.

Zee terus menatap Nunu dengan dalam, mengingat kembali kebersamaan mereka seminggu ini. Hampir tidak ada waktu dia dan Nunu untuk bercengkraman bersama. Dia selalu pulang telat dan berangkat sangat pagi sekali. Besok Zee akan meluangkan waktu dia dengan Nunu. Karena besok Zee syuting hanya satu Sin.

Skip,

Pagi ini Nunu bangun dengan kepala yang sedikit sakit, saat dia menoleh ke belakang dapat dia lihat Zee masih tertidur sambil memeluk nya. Dengan pelan Nunu memindahkan tangan Zee dari nya dan dia beranjak untuk membersihkan diri. Sebenar nya Nunu mulai syuting agak siangan, tapi dia ingin berangkat sebelum Zee bangun. Dia masih belum bisa bertatap muka dengan Zee semenjak kejadian kemaren. Dia harus kembali menata hati nya, setelah itu baru dia akan berbicara dengan Zee.

Selesai mandi, Nunu menyiapkan baju untuk Zee, tidak lupa juga dia menyiapkan sarapan buat suami nya itu. Meskipun keadaan nya seperti ini, Nunu tidak akan melupakan kewajiban nya sebagai seorang istri. Setelah semua nya di rasa cukup, Nunu perlahan meninggalkan mansion nya. Nunu tidak menuju lokasi syuting, tapi dia pergi ke cafe tempat biasa dia menenangkan fikiran sebelum dia bertemu dengan Zee. Tapi setelah dia bertemu dengan suami nya,  tempat favorite Nunu adalah bukit kesukaan Zee.
Setiba nya di sana, Nunu menelfon phi Kwang. Orang yang telah dia anggap seperti kakak sendiri.

"Hallo Nu"

"Apa phi Aof dekat phi" Tanya Nunu dengan suara serak menahan tangis

"Iya, kenapa?" Tanya Khwang

"Bisa phi menjauh sedikit dari nya  jangan sampai dia mendengar percakapan kita"

"Baiklah" Kwang menjauh sedikit dari Aof, setelah memastikan Aof tidak mendengar pembicaraan mereka, Kwang kembali bersuara.

"Sudah, ada apa Nu?"

"Phi bisa datang ke Cafe Kesukaan Nunu yang biasa" pinta Nunu dengan suara yang bergetar

"Kamu kenapa Nu?" Tanya Khwang khawatir

"Aku akan ceritakan jika phi sudah di sini, tapi jangan bilang kepada phi Aof ya"

"Ok, tunggu phi di sana"

"Khab" sambungan telfon mereka terputus

**

"Ok, tunggu phi di sana"

"Khab" sambungan telfon mereka terputus.

"Nunu kenapa ya?" Gumam Kwang khawatir, setelah nya dia kembali menuju Aof.

"Phi ngk apa apa ya aku berangkat sekarang?"

"Loh bukan nya syuting Nunu masih lama mulai nya?"

"Iya, Cuma aku dan Nunu mau ke suatu tempat. Ngk apa apa ya"

"Ya sudah, hati hati"

"Khab, cup" Kwang mencium suami nya sebentar, Setelah itu dia pergi dari sana.
Kurang lebih satu jam Kwang di jalan, akhir nya dia sampai di Cafe kesukaan Nunu. Saat dia masuk kedalam, dia bisa melihat Nunu melamun sambil melihat keluar. Dengan cepat Khwang berjalan kearah Nunu dan duduk di depan nya.

"Ada apa Nu?" Tanya Kwang

"Phi"panggil Nunu dengan mata yang berkaca kaca

"Sebentar Nu" Kwang berjalan menuju manager cafe, meminta untuk tidak menerima tamu terlebih dahulu. Kwang tidak ingin ada yang memvidio in dia dan Nunu. Sehingga bermunculan berita yang tidak masuk akal.  Kwang yakin Nunu pasti akan menangis. Setelah manager nya mengiyakan, dan di depan Cafe di tulis tulisan Close untuk sementara waktu, baru lah Kwang kembali menuju kearah Nunu.

"Sekarang cerita lah, semua nya sudah aman"

Nunu membuka masker dan topi nya, dan melihat kearah kwang.

"Nunu mulai menceritakan semua yang terjadi dari awal sampai akhir sambil menangis"

"Brengsek. Kenapa Zee seperti itu?" Maki Kwang marah

"Aku juga ngk tau phi, sekarang apa yang harus aku lakukan? Aku ingin melepaskan Hia Zee, tapi aku tidak bisa melihat dia hidup dengan orang lain" Ujar Nunu dalam tangis

"Sssss" Kwang membawa Nunu ke pelukan nya

"Kamu tenang dulu, kita cari jalan keluar nya sama sama"

"Hhhmmm" Angguk Nunu pelan
Lama mereka dalam posisi itu, di rasa Nunu sudah mulai tenang Kwang melepaskan pelukan mereka.

"Kamu tenang saja Nu, aku akan selalu di belakang kamu. Apa pun keputusan yang kamu ambil, phi akan mendukung nya"

"Khop kun na phi"

"Sama sama sayang"

Next..

Baby please Don't Go S2(ZeeNunew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang