DS || 18

180 15 4
                                    

"Baiklah sampai disini saja pertemuan kali ini, ibu pamit undur diri. Terimakasih" ucap guru wanita paruh baya yang kini mengajar di kelas Lexia, guru tersebut pun pergi dari kelas Lexia.

Lexia saat ini sedang membereskan buku-bukunya, tiba-tiba saja Leon dkk menghampiri mejanya.

"Lex, mau bareng gak?" tanya Leon seraya badannya ia senderkan di meja.

Lexia berbalik menatap mereka satu persatu, kemudian ia menggeleng dan itu membuat raut wajah mereka jadi kecewa.

"Duluan aja" jawab Lexia.

"Yaudah kita duluan ya Lex"

Lexia mengangguk, beberapa saat setelah Leon dkk pergi. Ia bangkit dari tempat duduknya, di depan sudah ada Vanya dkk yang menunggu dirinya.

Mereka jalan beriringan dengan Lexia yang berjalan paling depan, sedangkan di belakang ada Vanya, Demian, dan juga Kevin. Posisi mereka dengan Vanya yang berada di tengah, Demian di kiri dan Kevin di kanan.

Lorong demi lorong mereka lewati dan tak banyak juga yang berbisik-bisik membicarakan mereka, tujuan mereka saat ini adalah gedung sekolah SMA.

Yaps! Kalian benar, Lexia dkk sedang berjalan menuju tempat Xavier berada. Ah, lebih tepatnya mereka akan menjemput Xavier.

Saat sampai di gedung SMA lagi-lagi banyak yg membicarakan mereka, entah itu pujian atau pun cibiran. Lexia dkk mengabaikan hal tersebut, mereka seakan tuli dengan omongan mereka.

"Eh itu bukannya anak SMK?"

"Iya ya kok bisa masuk gedung SMA"

"Wait bukannya mereka orang-orang yang paling di segani se-SMK ya?"

"Iya itu mereka, orang paling berpengaruh di DRAGON HELL"

"Cewek paling depan katanya punya si Xavier"

"YANG BENER?! BUKANNYA XAVIER GA SUKA CEWEK? DIA KAN GAY"

"Heh turunin suara lo, kalo mereka denger habis lo di sama ceweknya"

Namun naas, ucapan siswi barusan terdengar di telinga Lexia dkk dan itu membuat langkah mereka terhenti tepat di depan siswi tersebut.

Tanpa aba-aba Lexia melayangkan tamparan di pipi siswi itu, yang membuat wajahnya tertoleh kesamping.

Plakk

Suara tamparan yang nyaring membuat beberapa siswa-siswi yang melihat jadi ngilu, bahkan sampai ada yang memegang pipi masing-masing.

"Jaga ucapan lo" ucap Lexia rendah menatap tajam siswi tersebut.

Dengan perasaan emosi dan kesal karena sudah di permalukan, siswi tersebut menatap balik Lexia.

"Apa? Emang bener kan Xavier itu gak suka sama cewek, dia itu gay" ucapan lugas tanpa rasa takut itu meluncur begitu saja dari mulut siswi tersebut.

Lexia semakin menatap tajam sang siswi yang membuat siswi itu gemetar takut, tanpa di sadari aura Lexia menguar begitu saja.

Siswa-siswi di sana merasakan udara di sekitar semakin menipis, bahkan ada beberapa yang pingsan. Lexia tak peduli, ia melirik name tag sang siswi.

"Vanya" ucap Lexia kepada Vanya.

Vanya yang mengerti ucapan Lexia tersebut pun membuka hp nya, tak lama kemudian ia pun berkata.

"Anastasia Lorenzi, putri dari tuan Dirga Lorenzi dan nyonya Leni Lorenzi yang merupakan seorang gadis hypersex dan juga lesbi. Ana bahkan sampai berhubungan gelap dengan ibunya di belakang ayahnya sendiri, hubungan gelap mereka sudah terjalin tiga tahun yang lalu sampai saat ini hubungan gelap mereka masih tidak di ketahui oleh tuan Dirga" ucap Vanya panjang lebar yang berhasil membuat semuanya kaget bukan main.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DANGEROUS SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang