DS || 09

175 16 0
                                    

BUGHHH

BUGHHH

BUGHHH

Terdapat seorang gadis cantik yang sedang memukuli samsak, dengan keringat yang sudah membasahi tubuhnya. Sebut saja gadis cantik itu, Lexia.

Ya, sehabis kejadian dikantin tadi ia membolos ke tempat gym miliknya. Ia datang kemari untuk melampiaskan amarahnya, sudah hampir satu jam ia memukuli samsak tersebut.

Beberapa detik kemudian, ia menyudahi kegiatan tersebut. Berjalan menuju lemari es, mengambil air putih yang dingin lalu menengguknya hingga sisa setengah.

Setelah itu Lexia berjalan kearah ruang pribadinya, ia berniat untuk mandi karena badannya sudah lengket. Beberapa saat setelah mandi, kini Lexia sedang duduk dikursi yang berada dalam ruangan tersebut sembari meracik sebuah racun.

Lexia memang handal dalam hal apa saja, termasuk racun mematikan sekali pun. Banyak koleksi racunnya yang berada di Mansion dan markas Dragon Hell, berbagai macam jenis racun dari racun yang ada penawarnya sampai racun tanpa penawar.

Saat sedang serius meracik racun, tiba-tiba saja ponselnya berbunyi, ternyata ada sebuah panggilan masuk dari Demian.

Lexia melirik kearah ponselnya, ia menyudahi racik meracik itu sebentar, kemudian mengangkat telpon tersebut.

"Hmm"

"Maaf ketua, mengganggu waktu anda. Tapi saya ingin menyampaikan kabar bahwa senjata milik kita yang dikirim dari Spanyol, digagalkan oleh sekelompok gengster kecil di Rusia"

Lexia terkekeh pelan sembari menyeruput coklat panas. "Jangan bercanda, Demian"

"Saya tidak bercanda ketua, baru saja anggota yang berada di Rusia mengabari hal tersebut. Mereka masih menunggu keputusan dari ketua"

PRANGG

Lexia membanting cangkir yang birisi coklat panas tersebut ke lantai dengan amarah yang kian muncul kembali, sedangkan disebrang sana Demian terlonjak kaget mendengar pecahan tersebut.

"Siapkan jet pribadi, 15 menit lagi saya akan sampai"

🍷

🍷

🍷

"Sesuai formasi, kelompok A bereskan anggota Black Kobra yang berjaga dibagian Utara dan Timur, kelompok B bereskan anggota Black Kobra yang berjaga dibagian Barat dan Selatan. Sedangkan sisanya ikut bersama saya menghadapi ketua gengster itu" ucap Lexia memberi arahan kepada anggota Dragon Hell yang kisaran hanya 35 anggota termasuk dirinya.

"Sekarang!"

Kelompok A dan B bergegas menuju posisi mereka masing-masing, Dragon Hell tersisa 4 anggota dan 1 ketua mereka.

Kini Lexia dan 4 anggota lainnya, berjalan menuju ketua Black Kobra tersebut. Beberapa saat kemudian kini Lexia sudah berhadapan dengan ketua Black Kobra, sebut saja ia David.

Lexia menatap dingin David yang menatapnya remeh, David merupakan seorang pria paruh bayah berkepala tiga.

"Kembalikan milikku!" ucap Lexia dengan datar.

"Huh? Milikmu? Heyy, senjata itu sudah menjadi milikku" ucap David tersenyum remeh.

Lexia menatap tajam David, hingga membuat pria tersebut gugup. Tatapan Lexia begitu mengintimidasi dirinya.

"Lawan aku dulu gadis manis, jika kau menginginkan senjata itu kembali" ucap David sembari tersenyum licik.

"Kau ingin bertarung denganku?" tanya Lexia mengangkat sebelah alisnya.

"Tentu saja, aku yakin kau tidak akan bisa mengalahkan diriku yang menjabat sebagai ketua gengster" ucap David dengan sombong.

Anggota Dragon Hell yang berdiri disisi kanan dan kiri Lexia berdecih mendengar ucapan David, sedangkan Lexia terkekeh sinis.

"Kau sungguh meremehkan diriku, paman" ucap Lexia dengan seringaian yang muncul dibibir mungilnya.

David yang melihat seringaian Lexia sempat takut, namun ia tepis rasa takutnya itu dengan sikap angkuh.

Kedua kubu mulai menyerang, ketika kubu David menyerang kubu Lexia.

DORR

DORR

Dua tembakan David luncurkan kepada Lexia namun dengan gesit Lexia menghindar, kini giliran Lexia.

Ia mengambil dua pisau lipat yang tersampir dipinggangnya, kemudian ia lemparkan kearah David dengan cepat.

Saking cepatnya David tidak bisa menghindar, alhasil pipi dan lengan David tergores pisau lipat milik Lexia.

Suasana malam yang dingin menjadi saksi bisu pertempuran yang tidak bisa terelakan. Beberapa menit sudah berlalu, Lexia belum ada bekas luka sama sekali, sedangkan David kondisinya sudah mengenaskan.

KREKKK

ARGHHH

DUGHHH

Lexia mematahkan kaki David kemudian menendang perutnya, hingga David tersungkur lemas ketanah. Anggota Black Cobra yang bersama David tadi juga sama kondisinya dengan sang ketua.

"Shhh, siapa kau sebenarnya" ucap David menatap Lexia tajam, sesekali ia meringis.

Lexia mengangkat alisnya, kemudian terkekeh. Lexia berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan David.

"Me? You don't know me? Okay, introduce me Lovandra" ucap Lexia menyeringai, saat melihat tubuh David yang menegang.

"L-lovandra...." ucap David terbata sembari menatap Lexia takut.

"Yes, she is me"

Lexia kembali berdiri ketika mendengar panggilan dari earphone yang terpasang ditelinga kirinya, ia menyetuh earphone tersebut.

"Ketua! Semua senjata sudah berada ditangan kami"

"Bagus! Bawa semua senjata ke markas terdekat, setelah itu siapkan jet pribadi. Saya akan kembali malam ini juga"

"Siap, laksanakan ketua!"

🍷

🍷

🍷

🍷

Hai, 'DANGEROUS SECRET' kembali up!!😍

Maaf sudah memuat kalian menunggu, sebagai permintaan maaf saya, hari ini 'DANGEROUS SECRET' triple up!!!!

Baiklah tidak usah basa-basi, selamat membaca!❤

DANGEROUS SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang