Curse: 15

252 38 1
                                    

•Author POV•

Roda waktu terus berputar.

Sobekan kalender yang menandakan pergantian hari, bulan, dan tahun terus bergulir.

Terus menerus.

Semua anak-anak pasti akan bertumbuh dan berkembang.

Beranjak dewasa dan lebih megenal dunia.

"Woi, anak haram"

"Emang kau nggak haram apa? Anak pelacur juga"

"Ck! Kuso!"

Tergantung pula bagaimana sifatnya berdasarkan lingkungannya.

Dan yang paling penting adalah ajaran orang tuanya kepadanya.

"Cih, mulut besar"

Anak-anak sekarang saja bisa mengatakan hal yang lebih kejam.

"Halo paman? Kenapa? Serius!? A-aku pulang sekarang!"

Tapi anak-anak tetaplah membutuhkan sosok orang tua di sampingnya.

Sekalipun ia berlagak kuat sekalipun.

Anak-anak hatinya rapuh dan mudah tersakiti.

Sama halnya dengan anak ini yang masih SD saja sudah berandal.

Bukan Mikey dkk ya :v

Tetap begitu ia ini hanyalah seorang anak perempuan yang mengharapkan satu hal.

"Kalau si tua itu bohong aku bunuh dia"

Dia berlari melesat secepat mungkin untuk pulang ke rumahnya.

Ia mendapat kabar dari orang yang dia panggil paman.

Di mana harapannya selama ini akhirnya terwujud.

"Okaa-sama!", serunya begitu masuk rumah.

Ia terus memanggil-manggil ibunya.

Dia sampai di kamar di mana di depannya dijaga "paman" yang dimaksudnya.

"Kecilkan suaramu, dia baru ba--"

"Okaa-sama!", anak itu tak menghiraukannya.

Wanita yang duduk menunduk di futonnya menoleh ke asal suara.

"Do--"

"Okaa-sama!"

Awalnya wanita itu tak mengenali siapa anak perempuan yang melompat memeluknya itu.

"Reiko desu yo! Reiko!"

"Reiko..."

"Uhn! Reiko!"

Tangan wanita itu meraba wajah anak perempuan tersebut.

Anak perempuan itu merasa geli dan terkekeh pelan.

Wanita itu langsung memeluknya.

"Berapa waktu yang sudah kulewatkan? Kamu sudah sebesar ini jadinya"

"Okaa-sama hik..."

"Maafkan ibu ya"

Temu haru itu membuat pria yang masih diambang pintu menatapnya datar.

Karena pria itu belum pernah merasakan kehangatan keluarga yang anak dan ibu itu ciptakan.

Ia selalu disuguhi segala ambisius keluarga besarnya.

Wanita itu tahu siapa di ambang pintu dan tersenyum lembut.

Mengulurkan tangannya untuk ikut berpelukan ala telatabis :v

Is Good For Us?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang