•Reader POV•
Lemas...
Aku lemas beberapa hari ini.
Aku sepertinya ketahuan oleh Suguru.
Dia menghindari tatapanku, meski aku buta.
Hah~ dou shiyo?
Aku tidak mau begini.
Nggak mau!
Habis misi ini aku--
"[Y/n] abunai!"
Zleb!
Ah, kakiku tertusuk panah.
Duh nembus lagi.
Eh, lho kok bisa?
"ARGH!"
"[Y/n]! Kuso!"
Aku tidak bisa gerak.
Susah gerak!
Sakit!
SAKIT ANJ-nggak boleh kasar!
"Ugokuna!"
"Turunin Suguru! Aku masih bisa!"
"Cerewet! Kita ke tempat aman dulu!"
Dia menggendongku ke tempat aman.
Tempat aman dari roh tingkat tinggi yang mengamuk.
Kalau begini ini bangunan bisa runtuh!
"Kau yakin tidak apa?"
"Mochiron da yo!", energiku sengaja aku simpan banyak! "Cabut panahku!"
"Ini akan lebih menyakitkan dari dia menyakitimu"
"Lakukan saja!"
Aku menggigit kertas jimat dan meniupnya.
Sakit sedikit kurasa kala panah yang menembus pahaku tercabut.
"Ryoiki tenkai: kitsunebi"
Domain yang berhasil aku kuasai membuat topengku pecah.
"Ayo menarilah denganku kutukan busuk"
Suara lonceng akan terdengar kala mahluk itu menyentuh permukaan air di domain ini.
Semakin berisik berarti semakin gelisah pergerakannya.
"Zen!"
Kipas aku kipaskan dan itu membelahnya.
Mengakhiri pertarungan yang melelahkan.
Aku terduduk, tenaga dan energi sudah terkuras habis.
📿📿📿
•Getou POV•
"Aku bantu berdiri"
"Jangan mendekat! Apalagi aku habis pakai domain!"
Kau tidak bisa bergerakkan? Mana mungkin aku meninggalkanmu.
Aku mengangkatnya tanpa peduli nantinya di-
"Kyaahh~"
Aku membatu.
Itu tadi suaranya kan? Bukan suara kucing kan?
Aku menataonya yang tanpa topeng sekarang.
Wajahnya sangat rupawan.
