feeling?

18 6 4
                                    

"Kenapa pakai motor?" Tanya Dina sebelum menjatuhkan bokong pada jok motor dibawahnya.

"Biar cepat" jawab Jungkook kemudian melaju sekencang yg ia bisa. Keduanya sama sama kalut, Cemas membaur menjadi satu.

"Bagaimana keadaannya?"

Jungkook sengaja mengurangi kecepatannya hanya untuk mendengar jawaban dari sahabatnya.

"Entahlah, tapi Mobilnya remuk dan siku kanannya retak" jawab Dina ragu ragu. Pasalnya kabar yg dia dapat setengah jam yg lalu hanya sebatas itu.

Yaa, sore tadi sebelum kelas terakhirnya berakhir, panggilan dari rumah sakit menginterupsi ponselnya.

Dina Terkejut bukan main saat mendengar bahwa Jung Sanna sahabatnya mengalami kecelakaan tunggal. Gadis itu dengan buru buru menelpon Jungkook dan disinilah mereka sekarang.

Kaki keduanya melangkah turun dari motor sport yg baru saja mereka parkirkan, dengan perasaan berkecamuk keduanya melangkah cepat mencari bangsal dimana Sanna dirawat.
Gadis Jung itu benar benar ahlinya pembuat gelisah.

Cekleekkk

Dina dan Jungkook terlihat menyembul bersamaan dibalik pintu kamar inap Sanna. Nafas keduanya sama sama memburu, entah kanapa mereka berlari secepat tadi padahal tau Sanna baik baik saja dan tidak separah itu.

"Yakk.." teriak Dina yg baru saja masuk.
Wajahnya begitu khawatir dengan peluh yg mengalir diatas kulit putihnya.

"Kau ini kenapa?"

Sanna menggaruk tengkuk dengan tangan sehatnya dan tersenyum kikuk, dia bahkan juga tidak tau bagaimana dirinya bisa berakhir menabrak pembatas jalan.

"Kau baik baik saja?" Berbeda dengan Dina, dengan lembut Jungkook meraih tubuh Sanna dan mengecek apa ada lainnya yg terluka.

"Aw aw aw sakitt" pekik Sanna sukses membuat Dina menatapnya khawatir.

"Yakk, hati hati bodoh" omel Dina memukul lengan Jungkook keras membuat empunya mengaduh.

"Maaf, aku hanya khawatir Nna" ucapnya lesu. Mata bulat itu kehilangan binarnya. Lesu dan menyayu yg terpancar dari situ membuat Sanna merasa bersalah.

"Maafkan aku ceroboh, aku tidak tahu.. mungkin aku kelelahan. Kemudiku tiba tiba saja terbanting dan menabrak trotoar" jelas Sanna.

Benar saja, akhir akhir ini Sanna sering sekali kerja lembur. Terlebih lagi kejadian Taehyung di Club waktu itu pasti juga mengganggu untuk Sanna. Dina paham akan hal itu.

"Sudah kubilang, kenapa sih lembur terus? Jangan memaksakan tubuhmu Jung Sanna" omel Dina membuat ia meringis dan kembali meminta maaf. Ia tidak akan mengulangi kecerebohan itu lagi nanti. Janji.

Brakk

Suara keras pintu terbuka membuat ketiga manusia itu terkejut dan memandang pada pintu bersamaan.

Jungkook yg sudah berbaring diatas sofa sampai berdiri dibuatnya. Dia begitu terkejut sampai sampai rasanya jantung sehatnya berpindah kesiku.

"Hiissss jinjjaaa !!" maki Jungkook.

Maldina yg tengah mengupas buah untuk Sanna hanya bisa mendesah berat melihat siapa yg baru saja masuk.

"Sayang"

"Sanna"

Panggil keduanya berbarengan dengan nafas yg tersengal.

Sanna bergeming, sedangkan kedua pasang mata didepan pintu itu kini bertemu. Memandang tak percaya dan saling melempar nama.

HIDE AND SHAKE (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang