jaelousy

19 5 3
                                    

Pihak kampus menyerah, melaksanakan pameran tanpa lukisan bintang utama adalah pilihan terakhir mereka.
Kecelakaan tiba tiba yg menimpa Sanna benar benar membuat Kampus kehilangan kesempatan. Dan Sanna merasa buruk untuk hal itu, andai saja ia tidak memaksakan diri, andai saja ia tidak memikirkan banyak hal yg tidak penting. Andai saja..

"Berhenti menyalahkan dirimu"

Sanna menoleh kepada Taehyung yg tengah duduk disampingnya menatap langit. Menekan tombol pada vape elektricknya dan menghirupnya perlahan.

"Tidak ada yg tahu apa yg akan terjadi pada kita esok" lanjutnya yg seakan tau dengan apa yg Sanna pikirkan.

Sanna berdeham sebagai jawaban, kepalanya menunduk menatap sepatu pada kaki yg ia goyangkan.

"Kau tetap akan lulus walaupun mereka tak berinves disini"

Kali ini Sanna mengangkat wajahnya menatap Taehyung yg masih menatap langit. Duduk berdua diatap gedung kampus rasanya adalah hal yg biasa mereka lakukan. Dina dan Jungkook tengah membeli makanan dan Jimin sedang ada urusan dengan dosen hingga menyisakan mereka berdua disini.

"Aku merugikan kampus" jawab Sanna lirih, satu tangannya menopang tubuhnya pada sisi kursi panjang yg ia duduki

"Harusnya aku lebih fokus waktu itu"

Taehyung menoleh pada Sanna, meletakan vape yg daritadi dia genggam dan merapatkan duduknya pada Sanna. Dia merasa bersalah, karena Sedikit banyak kejadian dirinya dan Karra beberapa hari yg lalu ikut andil menganggu pikiran Sanna.

"Bukan cuma kampus, kamu yg lebih rugi dibandingkan siapapun" melirik dan menunjuk siku Sanna yg terlilit gip dengan dagunya, Taehyung mencoba menenangkan sang kekasih.

"Kamu terlalu memikirkan orang lain Sayang, pikirkan dirimu juga" kini Taehyung menangkup wajah Sanna agar menatapnya.

Walau bagaimanapun, benar kata Taehyung.

Yg paling rugi disini adalah Sanna sendiri. Walaupun tidak kehilangan tangan kanannya namun kegiatannya sempat terkedala karena kondisi tangan yg belum sembuh sepenuhnya. Tangan kanan itu satu satunya alat untuk ia menorehkan seninya mengingat dia tidak kidal dan tidak pula seperti Taehyung.

Taehyung adalah salah satu manusia dengan sejuta kelebihan. Dia tak kalah hebat dalam melukis dan memahat. Kedua Tangannya dapat ia gunakan dengan baik karena dia adalah seorang Ambidextrous.

Terlebih wajahnya tampan bagaikan lukisan dewa yunani yg menjadi nilai plus plus untuknya. Seakan Taehyung adalah manusia tanpa cacat yg pernah Tuhan ciptakan.

"Kamu dengar aku?" Sanna mengangguk sebagai jawaban.

Seulas senyum ia suguhan untuk Taehyung, berkat dia suasana hatinya membaik. Untuk saat ini.

"Sayang"

Spontan Taehyung menjauh beberapa centi kala Jimin telah muncul dari balik tangga, berjalan dengan senyum dan bebarapa minuman untuk mereka.

"Maafkan aku lama" Jimin menyerahkan keranjang minuman pada Taehyung dan duduk menghadap pada Sanna.

"Tidak apa, pacarkukan memang sibuk" jawab Sanna dengan kekehan kecil dibibirnya.

Taehyung terlihat tidak terganggu dan masih sibuk menata minuman itu diatas meja, sesekali ia melirik pada Jimin yg sudah menempel pada Sanna seperti kuman yg sangat menyebalkan menurutnya.

"Sunbae" panggil seorang gadis yg datang bersamaan dengan Jungkook dan Dina. Tak tau siapa yg ia panggil hingga mereka bertiga menoleh bersamaan. Mengingat mereka adalah mahasiswa tingkat akhir disini.

HIDE AND SHAKE (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang