more and more

26 5 5
                                    

Dua hari sudah berlalu. Sanna sudah membaik dan diperbolehkan untuk pulang oleh pihak rumah sakit.

Semenjak kepulangannya Sanna banyak menghabiskan waktu didalam apartement miliknya seorang diri dan kini Ia tengah berdiam menatap langit langit kamarnya. Pulang keapartement adalah pilihan satu satunya.

Ia hanya ingin ketenangan, tidak mau penyembuhannya melambat jika harus terus menerus barada dirumah bersama orang tuanya. Itu hanya akan memperparah keadaan Sanna.

Jung Yurin ibu Sanna datang tentu saja, dua hari setelah dirawat wanita paruh baya itu datang dan membawa banyak makanan. Namun alih alih menginap dan menjaga Sanna, Yurin hanya menjenguk dan kemudian pulang setelah 1 jam berada disana.

Sanna tersenyum getir, tak terlalu kecewa, sudah tahu dan sudah biasa. Ibunya adalah wanita karir yg sibuk luar biasa hingga anaknya pun bisa jadi nomer kesekian untuknya. Tak apa!

"Huufttt"

Sanna mendesah beberapa kali, tubuhnya terasa lengket ingin mandi tapi tak urung jadi. Selain ia malas bergerak, tangannya juga susah untuk dibawa membuka baju karena masih menggunakan gip . Rasanya akan membuang banyak tenaga jika dia harus melakukannya seorang diri.

"Susah sekali sih" Sanna hampir menyerah. Biasanya yg melakukan ini Dina atau tidak Jimin, tapi mereka sama sama tengah ada kelas dan sangat sibuk. Pameran akan segera diselenggarakan dan mereka adalah panitianya. Acara berjalan ditangan mereka.

"Aiiishhh jinjjaa" Sanna mengurungkan niat mandinya. Biar lah tak mandi, toh tidak akan ada yg mengunjunginya juga

Ting tong

Tangannya terhenti sejenak, menoleh pada pintu dan bergumam pelan. "Siapa pula? Jungkook? Tidak mungkin. Dia sedang ada presentasi pagi ini" monolog Sanna.

Berjalan malas dan menatap pada layar intercom, Mata Sanna melebar tak percaya. Terkejut dengan siapa yg tengah berdiri didepan apartementnya dengan bunga ditangan kanannya.

"Tae?"

3 detik kemudian Sanna membuka pintu dan mengulas senyum untuk kekasihnya.

"Boghosipoo"

Taehyung berucap sebelum melangkah maju dan memeluk erat gadisnya dan Sedikit mengangkat tubuh Sanna dalam pulukan hangatnya.

"Naddo" balas Sanna.

Keduanya berjalan beriringan memasukki pintu.

"Untukmu sayang"

Taehyung meletakan seikat bunga mawar pada meja dan mengecup pipi Sanna sekilas.

"Kamu tidak kuliah?" Tanya Sanna kemudian. Basa basi padahal Sudah dipastikan laki laki pemilik senyum kotak itu pasti bolos lagi.

"Tidak, aku izin"

Sanna menoleh mengreyitkan dahi.

"Izin apa?"

"Izin merawat kekasihku"

Sanna melengos Tak menanggapi apa yg Taehyung ucapkan, dia terlalu random untuk ukuran manusia. Bagaimana bisa dia izin kuliah hanya karena akan merawat kekasihnya, dosen mana yg percaya coba?

"Kenapa menatapku seperti itu? Kau tidak percaya?"

Sanna menggeleng, mendesahkan nafasnya pasrah dan perlahan.

"Kamu yakin akan lulus tahun ini? Jangan terlalu banyak absen"

Taehyung bergeming, menganggukkan kepalanya dua kali dan berjalan mendekat pada Sanna, tangannya tiba tiba meraih ujung baju Sanna keatas.

HIDE AND SHAKE (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang